KabarNet

Aktual Tajam

Ironis, PKS Minta Aliran Ahmadiyah Dilindungi

Posted by KabarNet pada 09/10/2010

JAKARTA – Pernyataan Menteri Agama RI Suryadarma Ali tentang rencana pembubaran Ahmadiyah beberapa waktu lalu mendapat dukungan dari umat Islam. Anehnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru mendesak pemerintah untuk melindungi Ahmadiyah.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mendesak pemerintah tak ragu membubarkan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang sudah divonis sesat oleh MUI dan konsensus ulama seluruh dunia.
“Pemerintah tak perlu khawatir dengan tekanan pihak luar. Ormas-ormas Islam siap mendukung,” kata Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas, di Jakarta, Kamis (7/10/2010).

Jika pemerintah tak bersedia melakukan pembubaran, ujar dia, akan melukai perasaan 80 persen Muslim di Indonesia. Selain itu, membiarkan Ahmadiyah ia anggap sama saja dengan membiarkan terjadinya konflik. Ia mengungkapkan, keraguan pemerintah membubarkan Ahmadiyah selama ini disinyalir karena adanya tekanan internasional.

…Jika tak bersedia membubarkan Ahmadiyah, pemerintah akan melukai perasaan 80 persen Muslim di Indonesia. Membiarkan Ahmadiyah sama saja dengan membiarkan konflik…

Terutama, kata Yunahar, dari Inggris dan sekutunya yang menjadi pusat kegiatan Ahmadiyah. Dengan dalih kebebasan beragama dan hak asasi manusia, kekuatan tersebut hendak menyudutkan dan merusak citra Islam. Padahal, persoalan Ahmadiyah tak ada kaitannya dengan pengekangan hak menjalankan ibadah.

Yunahar mengatakan, kebebasan tak pernah dilarang di Indonesia. Buktinya, agama-agama selain Islam seperti Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghuchu bebas melakukan aktivitasnya. Menurut dia, inti masalahnya Ahmadiyah telah melakukan penodaan terhadap agama.

Mereka telah menyimpang dari prinsip-prinsip ajaran Islam, terutama konsep kenabian dan kitab suci. Oleh karena itu, Yunahar menegaskan bahwa solusinya hanya dua, yaitu JAI keluar dari Islam dan dibubarkan. Meski ia mengungkapkan, JAI pasti dengan percaya diri menolak alternatif-alternatif tersebut.

Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Yaqub, mengungkapkan bahwa umat Islam menunggu ketegasan pemerintah. Ia pun berharap pemerintah tak ragu membubarkan Ahmadiyah. Itu pasti akan memperoleh dukungan ormas Islam. “Jika ada ormas Islam yang tak mendukung, perlu dipertanyakan,” tegasnya.

….Jika ada ormas Islam yang tak mendukung, perlu dipertanyakan, tegas Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Ali Mustafa Yaqub….

Menurutnya, pemerintah terkesan lambat melangkah untuk membubarkan JAI. Ia tak tahu apa penyebabnya. Padahal, mestinya pemerintah bisa secepatnya bertindak.

“Kita menunggu sekali pernyataan menteri agama agar Ahmadiyah dibubarkan menjadi kenyataan.” Pungkasnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ma’ruf Amin, menilai keberadaan JAI dan aktivitasnya yang dibiarkan saja akan terus memicu konflik. Mereka sudah melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Ahmadiyah yang meminta mereka tak meneruskan kegiatannya.

Apalagi, mereka juga telah dinyatakan sesat oleh mayoritas ulama di seluruh dunia. Ma’ruf menyatakan tawaran dialog tak akan membuahkan hasil selama JAI bersikukuh terhadap keyakinannya. Apabila mereka beranggapan persoalan yang muncul akibat salah persepsi terhadap konsep dakwah mereka, itu tak benar.

Ulama sedunia sepakat konsep kenabian dan kitab suci yang mereka usung telah keluar dari Islam sehingga tak ada lagi perbedaan dan salah tafsir, tapi murni penyimpangan agama. Pembubaran JAI adalah solusi terbaik. Kecuali JAI mau kembali ke prinsip-prinsip ajaran agama Islam yang benar.

Pemerintah, melalui menteri agama, menteri dalam negeri, dan jaksa agung mestinya segera membubarkan Ahmadiyah. Pembubaran serupa, tutur Ma’ruf, pernah dilakukan terhadap jamaah Al-Qiyadah Al-Islamiyah.
Bela Ahmadiyah, PKS Dipertanyakan Keislamannya

Berbeda dengan mayoritas umat dan ulama Islam yang mendesak pembubaran Ahmadiyah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) justru meminta pemerintah untuk melindungi sekte Ahmadiyah. Menurut PKS, negara perlu melindungi sekte atau aliran yang ada di Indonesia, termasuk Jemaah Ahmadiyah.

Hal tersebut diutarakan Sekjen PKS Anis Matta kepada inilah.com, usai membuka acara Musyawarah Wilayah (Muswil) II DPW PKS Sulsel di Ballroom Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Sabtu (2/10/2010).

.…Menurut Sekjen PKS, terkait soal Ahmadiyah yang tak pernah selesai ini. Pemerintah harus melindungi dan memberikan hak hidup bagi Ahmadiyah sebagai sekte….

Menurut Anis, terkait soal Ahmadiyah yang tak pernah selesai ini, diperlukan payung hukum yang jelas oleh pemerintah. Pemerintah harus melindungi dan memberikan hak hidup bagi Ahmadiyah sebagai sekte.

“Kekerasan harus dicegah, memang perbedaan kadang membuat kita berkonflik, kalau hanya melakukan dan memikirkan itu saja kita tidak bisa maju sebagai bangsa yang besar yang memiliki banyak perbedaan,” ujar Anis.

Ia menambahkan, mengenai penanganan pengamanan di beberapa lokasi konflik yang terjadi akhir-akhir ini, ia menyayangkan kesigapan aparat keamanan yang telah lalai menjalankan tugasnya. Sebab, lanjutnya ada konflik yang mestinya tak perlu terjadi karena dan bisa dicegah.

….Menurut KH Ali Mustafa Ya’qub, ulama hadits yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal, umat Islam yang tak mendukung pembubaran Ahmadiyah, perlu dipertanyakan….

Di bagian lain, Ustad Arifin Ilham menegaskan didepan jamaahnya, “Arifin Ilham gak akan dukung mendukung walikota Depok. Dari calon walikota Depok, cuma pasangan Yuyun-Pribadi yang mau menandatangani komitmen bubarkan Ahmadiyah. Karena itu jangan bawa-bawa Partai Islam kalau tidak komitmen pada Islam. Arifin berharap Depok di pimpin yang amanah oleh mereka yang amanah, bukan janji-janji,” ujarnya.

Sikap umat Islam sudah sangat jelas: Menteri Agama RI, Majelis Ulama Indonesis (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan ormas-ormas Islam menginginkan pembubaran Ahmadiyah secepatnya. Tapi PKS justru mendesak pemerintah supaya melindungi Ahmadiyah.

Walhasil, mari kita renungkan petuah KH Ali Mustafa Ya’qub. Menurut ulama pakar hadits nasional yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal ini, umat Islam yang tak mendukung pembubaran Ahmadiyah, perlu dipertanyakan (keislamannya?).

[Voa-Islam.Com/MuslimDaily]

83 Tanggapan to “Ironis, PKS Minta Aliran Ahmadiyah Dilindungi”

  1. […] This post was mentioned on Twitter by Nyantry and Bany Holil, Muwafiq. Muwafiq said: Ironis, PKS Minta Aliran Ahmadiyah Dilindungi: JAKARTA – Pernyataan Menteri Agama RI Suryadarma Ali tentang rencan… http://bit.ly/d3AQyz […]

  2. Anonim said

    jangan bawa nama partainya hanya dengan pernyataan 1 orang saja

  3. Kedunghalang said

    Tidak akan ada manusia atau negara yang sanggup membubarkan Jemaat Ahmadiyah, karena Jemaat Ahmadiyah didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as atas kehendak dan perintah Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitu pula kedatangan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as telah lama dinubuwwatkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw. Allah Ta’ala berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh untuk menjadikan khalifah-khalifah di bumi (QS An-Nur 24:56). Janji Allah tersebut sudah dan sedang dianugerahkan kepada Jemaat Ahmadiyah yang sejak berdirinya dipimpin oleh Imam Mahdi & Masih Mau’ud as, kemudian dilanjutkan oleh Khalifatul Mahdi/Masih (Khilafat ‘ala Minhajjin Nubuwwah. Umat Islam Indonesia dipersilahkan untuk memilih: (1) Beriman, (2) Menolak atau (3) Pelajari Dulu. Yang jelas Jemaat Ahmadiyah itu satu golongan dari antara 73 golongan dalam Islam.

  4. abifasya said

    perkataan seorang sekjen, ketum, dan humas adalah pernyataan yg dapat mewakili institusinya, Jadi Waspadalahhhhhhh….!!!!!

  5. Ibnu Sinai said

    MOHON DICERMATI TULISAN DARI kEDUNGHALANG MENCERMINKAN ORANG BODOH

    Kedunghalang berkata
    09/10/2010 pada 11:05

    Tidak akan ada manusia atau negara yang sanggup membubarkan Jemaat Ahmadiyah, karena Jemaat Ahmadiyah didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as atas kehendak dan perintah Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Begitu pula kedatangan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as telah lama dinubuwwatkan oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw. Allah Ta’ala berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh untuk menjadikan khalifah-khalifah di bumi (QS An-Nur 24:56). Janji Allah tersebut sudah dan sedang dianugerahkan kepada Jemaat Ahmadiyah yang sejak berdirinya dipimpin oleh Imam Mahdi & Masih Mau’ud as, kemudian dilanjutkan oleh Khalifatul Mahdi/Masih (Khilafat ‘ala Minhajjin Nubuwwah. Umat Islam Indonesia dipersilahkan untuk memilih: (1) Beriman, (2) Menolak atau (3) Pelajari Dulu. Yang jelas Jemaat Ahmadiyah itu satu golongan dari antara 73 golongan dalam Islam.

    Tulisan tersebut diatas merupakan bentuk kebodohan manusia yang tidak mau berfikir logoka,
    kita tidak perlu terlampau jauh menceritakan asal usul Ahmadiyah berdiri di Hindia, kalau memang otaknya tidak mampu menerima realita yang ilmiah,

    Saya percaya Ahmadiyah bukan ajaran sesat, tetapi ajaran orang bodoh,

    difinii sesat adalah sesuatu hal ghoif tetapi tetapi dipertuhankan,
    kalau ahmadiyah ajarannya orang bodoh,sesuatu ajaran yang tidak mau menggunakan akal sehatnya alias bodoh,

  6. bejoislam said

    tidak usah berretorika dan brmain kata2,krn sdah jelas bgaimana mreka..

    Bgtulah org yg lbh manut tokoh HAM d bnding fatwa ulama’..semoga Allah mengemblikan mreka k jln yg lurus.

  7. Kedunghalang said

    Ibnu Sinai berkata
    09/10/2010 pada 14:04

    MOHON DICERMATI TULISAN DARI kEDUNGHALANG MENCERMINKAN ORANG BODOH

    Tulisan tersebut diatas merupakan bentuk kebodohan manusia yang tidak mau berfikir logoka,
    kita tidak perlu terlampau jauh menceritakan asal usul Ahmadiyah berdiri di Hindia, kalau memang otaknya tidak mampu menerima realita yang ilmiah,

    Saya percaya Ahmadiyah bukan ajaran sesat, tetapi ajaran orang bodoh,

    difinii sesat adalah sesuatu hal ghoif tetapi tetapi dipertuhankan,
    kalau ahmadiyah ajarannya orang bodoh,sesuatu ajaran yang tidak mau menggunakan akal sehatnya alias bodoh,

    Kedunghalang menjawab:
    Karena tidak memiliki ilmu yang cukup Ibnu Sinai hanya menyampaikan caci-maki seperti, “mencerminkan orang bodoh, kebodohan manusia yang tidak mau berfikir logoka, otaknya tidak mampu menerima realita yang ilmiah,ajaran orang bodoh,ahmadiyah ajarannya orang bodoh,sesuatu ajaran yang tidak mau menggunakan akal sehatnya alias bodoh,”. Caci-maki Ibnu Sinai kepada saya tentu akan kembali kepada diri Ibnu Sinai sendiri.

    Rasulullah saw bersabda:”Akan keluar Imam Mahdi dari satu desa yang disebut Qada’ah” (Al Jawahirul Asror hal. 56 dan Hujajul Kiramah hal. 358). Nah, Qadian (India) itu adalah bentuk aorist dari Qada’ah, karena pada saat Rasulullah saw mengucapkannya, Qadian belum ada. Faktanya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as berasal dari Qadian, India (Hindustan).

    Coba jawab tulisan saya itu dengan berfikir logoka yang memperlihatkan otak yang mampu menerima realita ilmiah dan menggunakan akal sehat agar kebodohan Ibnu Sinai tidak nampak.

  8. bejoislam said

    for kedunghalang:
    terserahlah apa kau blg!
    Bgaimana anda yakin bhwa qada’ah adlh qadian?
    Tlng sbutkan periwayat,silsilah rawi,sanad,dan siapa yg mentakhrij hdits yg anda smpaikan?

    Kalau anda menyatakan siapapun tdk bsa membubarkan ahmadiyah,mka sampai kapanpun mayoritas umat islam indonesia dan dunia tdak menerima ahmadiyah bgian dari islam krn tdak lain ahmadiyah adalah penoda islam!

    “..brtaubtlah kalian smw kpd Allah..”

  9. Kedunghalang said

    bejoislam berkata
    09/10/2010 pada 15:47
    (1) “Bgaimana anda yakin bhwa qada’ah adlh qadian?
    Tlng sbutkan periwayat,silsilah rawi,sanad,dan siapa yg mentakhrij hdits yg anda smpaikan?”

    Saya yakin dengan sabda junjungan kami, Nabi Muhammad Rasulullah saw, bahwa Imam Mahdi keluar dari Qada’ah yang adalah Qadian karena sudah terbukti sesuai dengan kenyataan bahwa Allah Ta’ala telah menganugerahkan pangkat Imam Mahdi kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as dari Qadian. Orang sunda menyebut nama “Muhammad” alih-alih menjadi “Mamad” atau “Mamat”, nama “Ahmad” di Yunani disebut “Paracletos” (Penghibur) dan dalam bahasa Ibrani disebut “Emeth” (Kebenaran atau si Jujur), inilah yang disebut dengan aorist. Jadi kata “Qadian” adalah aorist atau alih-alih dari kata “Qada’ah”. Selain itu, tidak ada manusia yang mendakwakan diri sebagai Imam Mahdi yang berasal dari Qada’ah. Saya sengaja hanya menuliskan sumbernya saja yaitu Al Jawahirul Asror hal. 56 dan Hujajul Kiramah hal. 358, agar anda mau mempelajarinya.

    (2) “Kalau anda menyatakan siapapun tdk bsa membubarkan ahmadiyah,mka sampai kapanpun mayoritas umat islam indonesia dan dunia tdak menerima ahmadiyah bgian dari islam krn tdak lain ahmadiyah adalah penoda islam!”

    Hanya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh serta berfitrah baik yang menerima Ahmadiyah, karena Ahmadiyah adalah Islam Sejati bukan penoda Islam bahkan mengharumkan nama baik Islam yang “Rahmatan lil Alamin” yang sudah tersebar ke seluruh pelosok dunia dengan kasih sayang (Love For All Hatred For None), damai, ta’at dan berserah diri kepada Allah Ta’ala. Sementara ini Ahmadiyah sudah ada di 198 negara di lima benua di seluruh pelosok dunia. Kalau Anda masih belum melihat kenyataan ini, Anda bagaikan katak dalam tempurung, cobalah browse websites ini:
    http://www.alislam.org/

    (3) “brtaubtlah kalian smw kpd Allah.”

    Karena kami sudah bai’at kepada Allah melalui Khalifatul Masih, artinya kami sudah bertaubat kepada Allah. Bagaimana dengan Anda, apakah mau ikut? Silahkan pelajari dulu ya nak!

  10. bejoislam said

    Anda tdk sdg brdiskusi dg sesama komunitas anda dari golongan ahmadiyah,dan andalah yg sepantasx d sebut katak dlm tmpurung!

    Ktakan sj bhwa sbnrx anda tdk mengetahui silsilah rawi,sanad,dan pentakhrij hdits yg anda sbutkan..pun lahjah bhasa arab.
    Jawaban anda cocok2x bwt tmn2 anda yg dah trlnjr kedoktrin ahmadiyah..

    Tpi jga perlu anda ketahui bhwa perkmbngan ahmadiyah d sjumlah negara it d iringi jga penolakan dari umat islam d negara2 it..

    Dan scra otomatis anda tlah mengatakan bhwa jumhur ulama’ dunia sbgai katak dlm tmpurung! Krn ijma’ ulama’ duniapun memfatwakan bhwa ahmadiyah telah keluar dari islam..

    Smoga Allah sgera mengembalikan anda dlm ptunjukNya..

  11. Kedunghalang said

    bejoislam berkata
    09/10/2010 pada 18:42
    (1) “Tpi jga perlu anda ketahui bhwa perkmbngan ahmadiyah d sjumlah negara it d iringi jga penolakan dari umat islam d negara2 it..”

    Sudah kami ketahui bahwa setiap kemajuan pasti ada tantangan, setiap pertumbuhan pasti membutuhkan pupuk. Nah, penolakan-penolakan dari umat Islam itu pun merupakan bukti kebenaran pendakwaan HMGA sebagai matsil Ibnu Maryam (QS Az-Zukhruf 43:58)dan sekaligus merupakan pupuk untuk meningkatkan keimanan kami, karena tanpa pupuk, pertumbuhan pohon akan lambat.

    (2) “Dan scra otomatis anda tlah mengatakan bhwa jumhur ulama’ dunia sbgai katak dlm tmpurung! Krn ijma’ ulama’ duniapun memfatwakan bhwa ahmadiyah telah keluar dari islam..
    Smoga Allah sgera mengembalikan anda dlm ptunjukNya..”

    Pemilik Agama Islam adalah Allah al Maalik (Maalikiyaumiddin) bukan para ulama (QS Al Fatihah 1:4). Jadi ulama tidak berhak menyatakan Ahmadiyah diluar Islam. Bahkan Rasulullah saw pernah bersabda:”Ulama mereka adalah seburuk-buruk mahluk di kolong langit, dari mulut mereka keluar fitnah, dan fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka” (HR Misykat). Jemaat Ahmadiyah adalah Jemaat Islam Sejati karena memiliki Imam Mahdi (Yang Mendapat Petunjuk Allah), memiliki umat yang bai’at dan semuanya ta’at kepada Imam (Khalifatul Masih), persis seperti Shalat Berjamaah.

    Rasulullah saw bersabda:”Barangsiapa diantara kalian melihatnya, maka bai’atlah kepadanya, walaupun harus merangkak diatas salju, karena dia adalah Khalifatullah, Al Mahdi.” (HR Ibnu Majah). Bagaimana dengan Anda? Masih ingin hidup menyendiri? Tidak mau berjama’ah? Berpedoman kepada para Ulama? Bercerai-berai?
    Semoga Allah memberi hidayah dan taufik kepada Anda untuk ta’at kepada perintah Rasulullah saw tersebut.

  12. bejoislam said

    Semakin nampaklah btapa anda ber-i’tiqad dg nafsu..

    Mengapa tdk anda j yg skalian mengaku mnjdi imam mahdi n masih almau’ud?g ad bdanya anda ma mirza ghulam ahmad!

    G lebih kmampuan anda cuma mksain ayat qur’an n hadits nabi Muhammad buat nurutin kemauan anda n ajaran mirza..
    Hadits yg anda kutip it ad bgian yg anda hilangkan..

    Knsep2 yg anda jelaskan dlm dskusi ini smakin meyakinkan sy bhwa memang ahmadiyah bkanlah bagian dari islam dan tdk lbh dari skdar penoda agama…

    Saran:
    blajar tafsir n mustholah hadits lbh mendalam agar anda tdk seenakx mengutip hadits dan memotong2x serta menjadi wasilah anda menemukan hidayah.

    Krn satu hadits tntang qada’ah j anda blm mampu menjlskan ap yg sy minta.Anda malah mengutip hadits2 lainx..

    Sy hnya brharap kbaikn untk anda..

  13. Kedunghalang said

    bejoislam berkata
    09/10/2010 pada 21:08

    (1) “Semakin nampaklah btapa anda ber-i’tiqad dg nafsu..
    Mengapa tdk anda j yg skalian mengaku mnjdi imam mahdi n masih almau’ud?g ad bdanya anda ma mirza ghulam ahmad!
    G lebih kmampuan anda cuma mksain ayat qur’an n hadits nabi Muhammad buat nurutin kemauan anda n ajaran mirza..”

    Waaah, sama sekali jauh dari nafsu nak. Saya beriman kepada Imam Mahdi & Masih Mau’ud as hanya menta’ati perintah Allah & Rasul-Nya saw saja nak. Jangan paksa saya untuk mengaku menjadi Imam Mahdi & Masih Mau’ud karena saya hanya pengikutnya saja. Bagaimana Anda bisa mengatakan, ‘cuma maksain ayat Al Qur’an dan hadits Nabi Muhammad saw’ kalau Anda sendiri tidak meng-counternya.

    (2) “Hadits yg anda kutip it ad bgian yg anda hilangkan..
    Knsep2 yg anda jelaskan dlm dskusi ini smakin meyakinkan sy bhwa memang ahmadiyah bkanlah bagian dari islam dan tdk lbh dari skdar penoda agama…”.

    Coba bagian hadits mana yang dihilangkan? Kalau Anda meyakini Ahmadiyah bukan bagian dari Islam, apa dalilnya berdasarkan Al Qur’an & hadits? Coba tunjukkan ayat-ayat Al Qur’an tentang Penoda Agama!

    (3) “Saran:blajar tafsir n mustholah hadits lbh mendalam agar anda tdk seenakx mengutip hadits dan memotong2x serta menjadi wasilah anda menemukan hidayah. Krn satu hadits tntang qada’ah j anda blm mampu menjlskan ap yg sy minta.Anda malah mengutip hadits2 lainx..Sy hnya brharap kbaikn untk anda..”

    Terima kasih atas saran dan harapan Anda nak. Tetapi, kalau Anda seorang ahli tafsir dan/atau ahli hadits, perlihatkanlah kepada saya tanda-tanda keahlian Anda nak!

    (4) Allah Ta’ala berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh untuk menjadikan khalifah-khalifah di bumi (QS An-Nur 24:56). Janji Allah tersebut sudah dan sedang dianugerahkan kepada Jemaat Ahmadiyah yang sejak berdirinya dipimpin oleh Imam Mahdi & Masih Mau’ud as, kemudian dilanjutkan oleh Khalifatul Mahdi/Masih (Khilafat ‘ala Minhajjin Nubuwwah). Apakah Anda sudah bergabung dengan Jemaat Islam yang memiliki Imam seorang Khalifah? Kalau belum, keimanan dan amal shaleh Anda dipertanyakan nak, karena adanya Khalifah adalah bukti telah dipenuhinya Janji Allah Ta’ala kepada orang-orang beriman dan beramal shaleh. Semoga Anda memahami hal ini nak.

  14. ngalam said

    tdk ada nabi setelah Rasulullah Muhammad SAW. di satu hal itu aja ahmadiyah sdh salah shg menodai lslam. mirzam ghulam cm manusia biasa bukan nabi. ALQURAN jg slalu mjd kitab suci umat lslam sampe kiamat, tp ahmadiyah punya kitab sendiri. ahmadiyah buat nama agama sendiri, jgn mengganggap ahmadiyah itu lslam, krn 2 hal wajib diatas yg dinodai ahmadiyah thd lslam.

  15. Anonim said

    tdk ada nabi setelah Rasulullah Muhammad SAW. di satu hal itu aja ahmadiyah sdh salah shg menodai lslam. mirzam ghulam cm manusia biasa bukan nabi. ALQURAN jg slalu mjd kitab suci umat lslam sampe kiamat, tp ahmadiyah punya kitab sendiri. ahmadiyah buat nama agama sendiri, jgn mengganggap ahmadiyah itu lslam, krn 2 hal wajib diatas yg dinodai ahmadiyah thd lslam.

  16. Kedunghalang said

    Ngalam & Anonymous berkata
    10/10/2010 pada 11:07

    (1) “tdk ada nabi setelah Rasulullah Muhammad SAW. di satu hal itu aja ahmadiyah sdh salah shg menodai lslam.”

    Apakah Anda suka menela’ah Al Qur’an? Dua ayat suci Al Qur’an berikut ini membuktikan bahwa pangkat nabi dan rasul adalah satu dari Nikmat Allah yang sangat penting dan setelah Nabi Muhammad saw pun masih dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada mereka yang ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya saw:

    يٰبَنِىْۤ اٰدَمَ اِمَّا يَاْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنْكُمْ يَقُصُّوْنَ عَلَيْكُمْ اٰيٰتِىْ‌ۙ فَمَنِ اتَّقٰى وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ‏
    “Wahai Bani Adam, jika datang kepadamu rasul-rasul dari antaramu yang memperdengarkan Ayat-ayat-Ku kepadamu, maka barangsiapa bertakwa dan memperbaiki diri, tidak akan ada ketakutan menimpa mereka dan tidak pula mereka akan bersedih.” (QS Al A’raf 7:36).

    وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰٓٮِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصّٰلِحِيْنَ‌ۚ ‏
    ”Barangsiapa ta’at kepada Allah dan Rasul ini (Muhammad saw), mereka akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang diberi nikmat Allah; yaitu nabi-nabi, shiddiq-shiddiq, syahid-syahid dan shaleh-shaleh.” (An-Nisa 4:70).

    Inilah jalan lurus yang selalu dimintakan kepada Allah untuk ditunjukkan dalam doa umat Islam yang menegakkan shalat lima waktu paling sedikit 17 kali dalam sehari (QS Al Fatihah 1:4).

    (2) “mirzam ghulam cm manusia biasa bukan nabi.”

    Allah Ta’ala telah menganugerahkan Nikmat-Nya kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (sebagai Imam Mahdi/Masih Mau’ud/Nabi/Rasul setelah Nabi Muhammad saw) as karena keta’atannya kepada Allah & Nabi Muhammad saw (QS An-Nisa 4:70), Khalifah Allah di bumi (QS An-Nur 24:56) dan pendiri Jemaat Ahmadiyah. Jadi Jemaat Ahmadiyah tidak menodai Islam, bahkan memperkuat Da’wah Islam ke seluruh pelosok dunia dan sampai sekarang sudah berada di 198 negara di lima benua.

    (3) “ALQURAN jg slalu mjd kitab suci umat lslam sampe kiamat, tp ahmadiyah punya kitab sendiri.”

    Kitab Suci Jemaat Ahmadiyah adalah Al Qur’an yang merupakan penyempurnaan Kitab-Kitab Suci umat terdahulu (sebelum Nabi Muhammad saw). Satu dari beberapa program Jemaat Ahmadiyah adalah menterjemahkan Al Qur’an ke dalam 100 bahasa dunia. Anda jangan terpengaruh fitnah para ulama yang menyatakan Ahmadiyah punya kitab suci sendiri ya nak!

    (4) “ahmadiyah buat nama agama sendiri, jgn mengganggap ahmadiyah itu lslam, krn 2 hal wajib diatas yg dinodai ahmadiyah thd lslam.”

    Beginilah kualitas umat Islam yang hanya ikut-ikutan terpengaruh oleh para ulama yang – menurut Rasulullah saw – suka memfitnah dan merupakan seburuk-buruk mahluk di kolong langit. Mereka mendesak agar tidak boleh mengaku Islam dan membuat agama sendiri. Kemudian merekayasa bahwa hal tersebut menodai Islam. Padahal merekalah yang menodai Islam sesungguhnya, karena agama Islam adalah milik Allah dan bukan hasil pemikiran dan karya cipta manusia. Itulah arti dari sabda Rasulullah saw, ‘fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka’.

    Bisa bahasa Inggris nggak nak? Kalau bisa dan ingin belajar Islam Sejati yang senantiasa menyebarkan kasih sayang, damai, ta’at dan berserah diri hanya kepada Allah Ta’ala semata, silahkan browsing website resmi Jemaat Islam Ahmadiyah Internasional berikut ini: http://www.alislam.org/

  17. bejoIslam said

    ini versi lngkap hadits yg anda ptong:
    Dari Ali bin Abi thalib:
    Tidak lama lagi manusia akan mengalami satu zaman yg pada wkt islam hanyalah tinggal nama dan qur’an hanyalah tinggal tulisannya. Masjid2 sngatlah ramai akan tetapi sunyi dari ptunjuk. Ulama’ mereka adalah sburuk2 makhluq yg ad d bwah lngit ini.
    Dari mereka itulah keluar fitnah2 yg akan kembali kpd mereka sendiri (HR. Albaihaqi)

    lantas dg tafsir hadits dari mana anda mxtkan bhwa ulama’2 dlm hdits it adlh para jumhur ulama islam?

    “INNAMA YAKHSYALLAHA MIN ‘IBADIHIL ‘ULAMA ”

    Dg tnpa sy gunakan mustholah hadits pun sy sdah trsnyum mmbca jwbn2 anda.
    Dlm hdits tsb anda nyatakan adlah hadits riwayat misykat,perlu anda ketahui bhwa misykat adalah nama kitab hadits bkn nama periwayat hadits.

    Dan dari awal dskusi anda pun blm mampu menjawb pertxan sy mengenai rincian hadits yg anda gunakan hujjah bhwa qada’ah adlh qadian!

    Tdk perlu sy sbutkan kesesatan ahmadiyah krn sy rasa andapun sdah tw kesesatan ahmadiyah ad dmana,namun mungkn Allah blm beri hdayah untk Anda..

  18. ngalam said

    ahmadiyah jelas memelintir ayat2 ALQURAN. tdk ada nabi dan atau rasul setelah Muhammad SAW. mirza ghulam manusia biasa bukan nabi atau rasul. org2 ahmadiyah inilah yg akan menghancurkan lslam. lbh baik yahudi yg jelas2 berbeda & tdk menodai lslam. ahmadiyah buat agama sendiri aja, jd gak menodai lslam lg.

  19. Popok said

    “Bahwa Ahmadiyyah sesat kita semua sepakat tanpa ada khilaf, namun sesat kan tidak bisa dibunuh atau disiksa begitu saja, tapi pemerintah lah yang harus bertugas melindungi mereka sambil membimbing ke jalan yang benar, sama seperti perlakuan khulafa rasyidin terhadap aliran-aliran sesat di zamannya, mereka tidak di bunuh sepanjang mereka tidak membunuhi kaum muslimin, tetapi dilindungi sambil dikirimkan para sahabat yang alim untuk berdiskusi dan menyadarkan mereka, demikian secara singkat pendapat kami dan ini juga pendapat semua Ahlus Sunnah terhadap aliran-aliran sesat di jamannya seperti terhadap Syi’ah, Khawarij. Murji’ah dan lain lain ….

  20. Popok said

    eramuslim: Partai Keadilan Sejahtera(PKS) kembali mendapatkan fitnah yang tidak berdasar dari beberapa pihak perihal sikapnya terhadap Ahmadiyah. Kuatnya fitnah semakin menjadi dengan didukung oleh beberapa media online Islam dengan tanpa ada proses tabayun (klarifikasi) terhadap pihak yang bersangkutan, dalam hal ini Anis Matta.

    Munculnya berita fitnah ini berawal dari liputan sebuah media online nasional pada saat pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) II DPW PKS Sulsel di Ballroom Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Sabtu (2/10).

    Dalam liputanya, media online tersebut menyebutkan bahwa Anis Matta selaku Sekjen PKS menyampaikan dukungan terhadap Ahmadiyah, dengan anjuran untuk melindungi Ahmadiyah dari berbagai ancaman.
    Bola liar pemberitaan fitnah ini kemudian dengan sangat cepat menyebar ke seluruh pengguna internet, melalui milling list, facebook, twitter dan bahkan dimuat dalam headline situs berita yang mengklaim sebagai media Islam.

    Hingga akhirnya informasi ini sampai kepada pihak DPP Partai Keadilan Sejahtera. Sebagai respon akan merebaknya berita fitnah yang sangat membingungkan umat Islam, akhirnya salah seorang perwakilan PKS yakni Ustadz Nabil Al Musawa memberikan klarifikasi dan memberikan penjelasan akan kejadian yang sebenarnya.

    Berikut ini adalah petikan klarifikasi yang disampaikan: “Bahwa Ahmadiyyah sesat kita semua sepakat tanpa ada khilaf, namun sesat kan tidak bisa dibunuh atau disiksa begitu saja, tapi pemerintah lah yang harus bertugas melindungi mereka sambil membimbing ke jalan yang benar, sama seperti perlakuan khulafa rasyidin terhadap aliran-aliran sesat di zamannya, mereka tidak di bunuh sepanjang mereka tidak membunuhi kaum muslimin, tetapi dilindungi sambil dikirimkan para sahabat yang alim untuk berdiskusi dan menyadarkan mereka, demikian secara singkat pendapat kami dan ini juga pendapat semua Ahlus Sunnah terhadap aliran-aliran sesat di jamannya seperti terhadap Syi’ah, Khawarij. Murji’ah dan lain lain”

    Dengan keluarnya klarifikasi tersebut, semoga Umat Islam menjadi faham dan jelas akan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai Ahmadiyah.

    Menjadi perhatian dan msukan yang sangat berharga kepada para redaksi media pemberitaan online untuk tidak mudah melemparkan sebuah pemberitaan yang secara kebenaran faktual dipertanyakan.

    http://de.tk/mstVi http://de.tk/pBTHA http://de.tk/XzTYD

  21. Kedunghalang said

    bejoIslam berkata
    10/10/2010 pada 15:00
    “ini versi lngkap hadits yg anda ptong:
    Dari Ali bin Abi thalib:
    Tidak lama lagi manusia akan mengalami satu zaman yg pada wkt islam hanyalah tinggal nama dan qur’an hanyalah tinggal tulisannya. Masjid2 sngatlah ramai akan tetapi sunyi dari ptunjuk. Ulama’ mereka adalah sburuk2 makhluq yg ad d bwah lngit ini. Dari mereka itulah keluar fitnah2 yg akan kembali kpd mereka sendiri (HR. Albaihaqi)lantas dg tafsir hadits dari mana anda mxtkan bhwa ulama’2 dlm hdits it adlh para jumhur ulama islam?
    “INNAMA YAKHSYALLAHA MIN ‘IBADIHIL ‘ULAMA ” Dg tnpa sy gunakan mustholah hadits pun sy sdah trsnyum mmbca jwbn2 anda. Dlm hdits tsb anda nyatakan adlah hadits riwayat misykat,perlu anda ketahui bhwa misykat adalah nama kitab hadits bkn nama periwayat hadits.”

    Memang benar hadits yang Anda tulis lengkap itu dari HR Al Baihaqi bukan HR Misykat yang saya – maaf – salah ketik. Tetapi justru dengan ditulis lengkap membuktikan tepatnya waktu kedatangan Imam Mahdi, karena hadits tersebut menerangkan bahwa Imam Mahdi akan datang ketika tidak ada lagi yang tertinggal di dalam Al Qur’an kecuali tulisannya, tidak ada yang tertinggal di dalam Islam selain namanya, dan jiwa ajaran Islam yang sejati akan lenyap. Masih dalam HR Al Baihaqi juga, Huzaifah bin Yaman ra juga meriwayatkan bahwa Rasulullah saw mengisyaratkan keadaan pada syaat itu banyak orang-orang yang membaca kalimah “laa ilaaha illallah” karena ikut-ikutan nenek moyangnya saja. Bahkan di dalam Kanzul Umal juz XIV/38739, Rasulullah saw diriwayatkan pernah bersabda:”Sungguh umat ini akan menjadi kaum kera dan babi”. Anda tahu maksudnya? Sifat kera yang suka meniru-niru dan sifat babi yang suka dengan kotoran dan perusak tanaman.

    Ini menandakan secara nyata pengamalan ajaran Islam tetap ada, namun jiwa (ruh) pengamalannya tidak ada/lenyap. Zaman yang memprihatinkan ini mulai berlangsung sejak abad ke IV Hijriyah dan puncaknya pada abad XIII Hijriah. Kerusakan moral manusia ini dimulai dari bangsa Eropa Barat dan Timur yang disebut Yajuj wa Majuj (QS Al Kahfi 18:94 dan Al Anbiya 21:96). Kemudian umat Islam secara bertahap mengikuti jejak mereka setelah melupakan Allah Ta’ala dan meninggalkan Al Qur’an sehingga Allah Ta’ala menggambarkan kesedihan Rasulullah saw dalam firman-Nya:وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِىْ اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا‏ “Dan Rasul itu akan berkata,’Ya Tuhan-ku, sesungguhnya kaumku telah memperlakukan Al Qur’an ini sebagai sesuatu yang telah ditinggalkan’.” Sedangkan para ulama itu ada dua macam. Pertama, ulama ummati, yaitu ulama yang ta’at kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya saw. Kedua, ulama uhum, yaitu ulama yang hobby mengeluarkan fitnah seperti Ahmadiyah di luar Islam, sesat dan menyesatkan, dan fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka. Semoga Anda memahami hal ini.

    “Dan dari awal dskusi anda pun blm mampu menjawb pertxan sy mengenai rincian hadits yg anda gunakan hujjah bhwa qada’ah adlh qadian!”

    Baiklah saya jelaskan begini. Hadits itu saya kutip untuk menjawab komentar Ibnu Sinai (cerminan umat Islam zaman ini) bahwa Imam Mahdi akan keluar dari India (d/h Hindustan), tepatnya dari satu desa yang bernama Qadian bentuk aorist dari “Qada’ah” (Al Jawahirul Asror hal. 56 dan Hujajul Kiramah hal. 358) atau “Kar’ah” Riwayat Abu Nu’aim ra dan Abu Bakar bin Muqri ra, Rasulullah bersabda:”Yakhrujul Mahdiyyu min qoryatin yuqolu laha Qad’ah / Kar’ah” yang artinya “Akan datang Imam Mahdi dari satu desa yang disebut Qad’ah/Kar’ah atau aorist dari Qadian”.

    Dalam Shahih Bukhari, dari Anas ra, Rasulullah saw bersabda:”Akan datang segolongan pejuang Islam dari wilayah India yang dipimpin Imam Mahdi yang namanya Ahmad”. Dalam Biharul Anwar Jilid 12 hal. 7, Abu Jafar ra menceritakan Rasulullah saw bersabda:”Allah Ta’ala menamakan Imam Mahdi itu Mansyur, Muhammad, Ahmad, Mahmud dan Isa Al Masih”.

    “Tdk perlu sy sbutkan kesesatan ahmadiyah krn sy rasa andapun sdah tw kesesatan ahmadiyah ad dmana,namun mungkn Allah blm beri hdayah untk Anda..”

    Memang tidak perlu siapapun termasuk ulama atau pun umat Islam menyatakan, ‘Ahmadiyah diluar Islam, sesat dan menyesatkan’ karena pernyataan itu bukan domain manusia, melainkan hak Allah Ta’ala sebagaimana firman-Nya:
    اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ‏
    “Sesungguhnya, Tuhan engkau, Dia-lah Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya, dan Dia-lah Paling Mengetahui mereka yang mendapat petunjuk” (QS Al Qalam 68:8).

  22. Kedunghalang said

    ngalam berkata
    10/10/2010 pada 16:55

    “ahmadiyah jelas memelintir ayat2 ALQURAN. tdk ada nabi dan atau rasul setelah Muhammad SAW. mirza ghulam manusia biasa bukan nabi atau rasul. org2 ahmadiyah inilah yg akan menghancurkan lslam. lbh baik yahudi yg jelas2 berbeda & tdk menodai lslam. ahmadiyah buat agama sendiri aja, jd gak menodai lslam lg.”

    Seperti ini lah umat Islam sekarang. Ini menandakan secara nyata nama Islam tetap disebut-sebut, namun jiwa (ruh) pengamalan ajaran Islam tidak ada/lenyap, yang ada hanyalah caci-maki dan fitnah (menodai agama) tanpa disertai dalil-dalil dari Al Qur’an dan Hadits Shahih. Bahkan Anda nyatakan Yahudi lebih baik? Haaaah yang bener?

  23. Kedunghalang said

    Popok berkata
    10/10/2010 pada 19:35
    “Bahwa Ahmadiyyah sesat kita semua sepakat tanpa ada khilaf, namun sesat kan tidak bisa dibunuh atau disiksa begitu saja, tapi pemerintah lah yang harus bertugas melindungi mereka sambil membimbing ke jalan yang benar, sama seperti perlakuan khulafa rasyidin terhadap aliran-aliran sesat di zamannya, mereka tidak di bunuh sepanjang mereka tidak membunuhi kaum muslimin, tetapi dilindungi sambil dikirimkan para sahabat yang alim untuk berdiskusi dan menyadarkan mereka, demikian secara singkat pendapat kami dan ini juga pendapat semua Ahlus Sunnah terhadap aliran-aliran sesat di jamannya seperti terhadap Syi’ah, Khawarij. Murji’ah dan lain lain ….”

    Ini lagi cerminan umat Islam zaman ini. Mereka sudah terpengaruh oleh para ulama uhum yang gemar mengeluarkan fitnah, dan fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka. Mereka tergabung dalam 72 golongan yang bercerai-berai tetapi sepakat dan tanpa khilaf dalam satu hal saja yaitu “Ahmadiyah di luar Islam, sesat dan menyesatkan”. Tetapi yang akan selamat hanya satu golongan saja yaitu Jemaat Islam Ahmadiyah Internasional yang senantiasa dipimpin oleh seorang Khalifah, bukti Ilahi yang hanya dianugerahkan-Nya kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh sebagaimana firman-Nya:
    وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِىْ الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ
    “Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan yang berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah bagi orang-orang yang datang sebelum mereka.

    Semoga umat Islam Indonesia memahami hal ini.

  24. omiyan said

    Jalan terbaik buat umat Ahmadiyah agar tetap ada yaitu mereka menjadi agama baru dan bukan bagian dari Islam mungkin itu lebih baik….seperti yang ada diluar negeri

    Nabi sendiri tetap bersikap toleransi terhadap agama yang berbeda dengan Islam dan itulah mengapa Islam disebut Rahmatan Lilalamin…

    Tapi jika jelas ada yang mencoba mengganggu akidah Islam atau mencoba mengutak-ngatiknya ini baru kita lawan dan dibumihanguskan hingga ke akar-akarnya

    salam

  25. bejoIslam said

    Kalau blh tw anda blajar bhsa arab dmana?
    Gni ne lok blajar bhsa arab ma tukang martabak telur di india.

    Mslh hdits j anda blm bsa jwb.
    Yg sy minta bkan hdits2 lainx tntang imam mahdi tpi silsilah rawi hdits,sanad,dan pentakhrijx..

    Lok mank gtw,g usah maksa jwb n mengalihkan jwban coz mank yg anda yakini it tdak berhujjah..

    @komen PKS: Status Mirza Ghulam Ahmad = Musailamah al Kadzdzab = Nabi Palsu

  26. Ada yang mengatakan Ahmadiyah dimunculkan di daratan Inggris baru pada abad modern ini.

    Inggris merupakan salah satu dari negara kapitalis tempat berkongkownya kaum zionis.

    Jika demikian, maka peluang Islam yang benar, yakni yang lahir sejak Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS sebagai Bapak seluruh umat manusia hingga saat ini puluhan abad yang lalu dan diperkuat oleh turunnya kitab suci Dzabur pada nabi Daud AS, Taurat pada Nabi Musa AS, Injil pada Nabi Isa As dan Al-Quran pada Nabi Muhamamd SAW “dibelokkan” menjadi sangat besar.

    Lain halnya jika aliran ini TETAP MENGACU pada :

    1. NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI NABI AKHIR JAMAN
    2. AL-QURAN SEBAGAI KITAB SUCINYA
    3. WAHYU-2 HANYA TURUN PADA NABI-2 DAN RASUL-2 ALLAH SWT YANG SUDAH WAFAT,

    maka biarpun aliran ini muncul :

    1. Di daratan Eropa sekalipun,
    2. Pada abad modern ini,
    3. Punya praktek ibadah yang lebih bervariasi,

    TIDAK JADI MASALAH SAMA SEKALI !

    Namun sayangnya, aliran kemunculannya sudah di daratan Eropa dan pada abad modern ini, yakni abad dimana negara-2 kapitalis zionis telah nyata-2 terbukti melakukan penjajahan terhadap negara-2 kaya sumber alam tapi masih terbelakang pemikirannya, menyatakan diri sebagai aliran Islam yang punya pegangan sendiri yang berbeda dengan aslinya, yakni :

    1. Nabi terakhir seorang Pakistan bernama Ghulam Ahmad.
    2. Kitab suci selain Al-Quran yang diterima Nabi Muhammad SAW.
    3. Wahyu-2 Illahi yang tidak berakhir hingga Nabi Muhammad SAW.

    JADI JAUH KEMANA-MANA DARI ASLINYA !

    Makanya oleh mayoritas muslim dunia termasuk Indonesia dianggap menyimpang dari aslinya yang sudah ada sejak keberadaan Nabi Adam AS sebagai manusia pertama dan kemudian diperkuat oleh turunnya berbagai kitab suci Illahi.

    Bagi yang sudah terlanjur percaya, jelas kondisi saat ini gak menguntungkan dirinya sama sekali. Yang ada malah kerugian demi kerugian saja, seperti tiadanya kedamaian dan ketenangan karena hidup ditengah-2 mayoritas besar Islam yang cerdas, yang tidak terpengaruh aliran ini. Sedangkan yang untung, mungkin cuma segelintir orang saja, yakni mereka yang dari jauh memantau ladangnya dan mulai bisa memanen hasil karyanya berupa keluarnya ribuan orang dari keyakinan aslinya yang awalnya cuma percaya pada kitab suci Al-Quran dan hadist Nabi Muhammad SAW sebagai panduan keselamatan hidupnya di dunia dan akherat kelak.

    Lebih baik menjadi muslim yang cerdas, yakni yang muslim mawas diri terhadap keberadaan perbuatan-2 sesat yang nyaris tak terlihat dari para penyembah iblis berikut ini :
    1. Diterbitkannya hadist-2 palsu nabi.
    2. Dibelokannya terjemahan isi kitab suci Al-Quran.
    3. Dimunculkannya aliran-2 dan tokoh-2 baru yang bertentangan.
    4. Dimunculkannya bukti-2 palsu untuk menyanggah kebenaran dalam Islam.
    5. Diciptakannya isu dan sandiwara yang merusak Islam, seperti : teroris.
    6. Diciptakannya kekacauan sosial politik yang bisa melemahkan kaum muslim.
    7. Disedotnya kekayaan negara-2 mayoritas Islam dengan segala cara.
    8. Dikembangkannya teknologi yang bisa memperdaya dan menekan muslim.
    9. Dikuasainya media-2 komunikasi vital untuk mendukung propaganda sesat.

  27. Ogah said

    Apa emang masih ade orang yang mau dibodohin sama orang bodoh.

    Orang bodoh adalah orang yang aslinya emang kagak pinter.
    Sedeng orang yang mau dibodohin adalah orang yang udah kagak pinter percaya lagi ama orang yang bodoh. Jadilah orang kedua ini lebih bodoh dari orang bodoh pertama dan seterusnya.

    Orang yang bodoh pasti ujung-ujungnya digampangin orang pinter, dipengaruhin and ujung-unungnya cuma dimanfaatin buat kepuasan orang yang pinter tapi licik.

    Jadi pinter aja ah …..

  28. Kedunghalang said

    bejoIslam berkata
    11/10/2010 pada 08:35

    “Kalau blh tw anda blajar bhsa arab dmana?
    Gni ne lok blajar bhsa arab ma tukang martabak telur di india.
    Mslh hdits j anda blm bsa jwb. Yg sy minta bkan hdits2 lainx tntang imam mahdi tpi silsilah rawi hdits,sanad,dan pentakhrijx..”

    Nah, ini lagi umat Islam zaman sekarang. Tadinya, saya kira Anda mau menjawab secara intelektual seorang muslim. Tetapi, nampaknya, setelah kewalahan menjawab, nanya-nanya belajar bahasa Arab di mana? Maaf nak, saya belajar Bahasa Arab Al Qur’an saja. Bahasa Arab yang saya tulis juga semuanya dari Al Qur’an. Saya juga bukan pakar atau analist hadits nak. Tetapi saya mengetahui bahwa, ‘Mengingkari sama sekali kedatangan Mahdi yang dijanjikan sebagaimana anggapan sementara golongan mutaakhirin, adalah pendapat yang salah. Karena hadits-hadits tentang kedatangannya di akhir zaman dan tentang ia akan mengisi bumi ini dengan keadilan dan kejujuran, karena telah penuh kezaliman, adalah MUTAWATIR dari segi isi, dari artinya, dan terdapat dalam jumlah banyak.’ Itupun pendapat ulama terkemuka Rabithah Alam Al Islami yaitu Syekh Abdul Azis bin Baaz yang memberikan kesaksiannya tentang kemutawatiran hadits-hadits tentang Imam Mahdi (lihat harian berkala ‘Akhbarul Alamul Islami’ ttgl. 21 Muharram 1400H hal. 7 dengan judul “Kejahatan Yang Terjadi di Masjidil Haram,Pemikiran Yang Bathil tentang Mahdi Al-Muntazar”). Hal serupa pernah dijelaskan pula oleh kalangan ulama, antara lain, Abdul Hasan Al Abiri As-Sajastani, seorang ulama abad ke empat Hijriah, dan oleh Allamah As-Syafarini. Jadi, saya tidak perlu menjadi ahli hadits untuk meyakini hadits-hadits tentang Imam Mahdi, tetapi cukup dari para ulama terkemuka saja. Kalau cocok dengan Al Qur’an dan kenyataan, maka harus saya terima.

    Nah, sekarang kewajiban Anda adalah memberikan dalil-dalil dari Al Qur’an dan hadits-hadits shahih untuk membuktikan tuduhan Anda bahwa “Ahmadiyah di luar Islam, sesat dan menyesatkan, menodai agama dan lain sebagainya”. Dan kewajiban ini juga berlaku untuk Ibnu Sinai, Ngalam, Popok, Omiyan dan semua orang yang setuju dengan tuduhan terhadap Ahmadiyah tersebut.

    Dilain pihak, karena saya meyakini bahwa tuduhan Anda itu hanya fitnah belaka, maka kewajiban saya adalah memberikan dalil-dalil dari Al Qur’an dan hadits-hadits shahih atau data pendukung lainnya untuk membuktikan bahwa Ahmadiyah adalah Islam sejati, tidak sesat dan tidak menyesatkan, bahkan mengaharumkan kembali nama baik agama Islam yang telah dikotori oleh mereka yang sudah terlanjur jadi teroris.

    Wassalam.

  29. LOGIKA said

    @Kedunghalang

    …….
    Karena hadits-hadits tentang kedatangannya di akhir zaman dan tentang ia akan mengisi bumi ini dengan keadilan dan kejujuran, karena telah penuh kezaliman, adalah MUTAWATIR dari segi isi, dari artinya, dan terdapat dalam jumlah banyak.’ Itupun pendapat ulama terkemuka Rabithah Alam Al Islami yaitu Syekh Abdul Azis bin Baaz yang memberikan kesaksiannya tentang kemutawatiran hadits-hadits tentang Imam Mahdi (lihat harian berkala ‘Akhbarul Alamul Islami’ ttgl. 21 Muharram 1400H hal. 7 dengan judul “Kejahatan Yang Terjadi di Masjidil Haram,Pemikiran Yang Bathil tentang Mahdi Al-Muntazar”). Hal serupa pernah dijelaskan pula oleh kalangan ulama, antara lain, Abdul Hasan Al Abiri As-Sajastani, seorang ulama abad ke empat Hijriah, dan oleh Allamah As-Syafarini. Jadi, saya tidak perlu menjadi ahli hadits untuk meyakini hadits-hadits tentang Imam Mahdi, tetapi cukup dari para ulama terkemuka saja. Kalau cocok dengan Al Qur’an dan kenyataan, maka harus saya terima.

    ###

    Kalau begitu sebagai pembaca yang masih awam saya mau bertanya pada anda, sejauh mana anda tahu tentang Imam Mahdi, siapa yang akan diperangi dan yang akan dibelanya. Terima kasih.

  30. ALIEN said

    MENDAPAT UANG DENGAN MENJUAL KEIMANAN = DOSA BESAR = MURTAD

    Saat ini uang merupakan alat vaforit dalam meruntuhkan keimanan seseorang, khususnya bagi yang berada dalam kondisi kepepet dan yang berwatak serakah.
    Kondisi “IJO” pada uang ini sering dimanfaatkan pihak-2 tertentu untuk menyogok mereka agar mau mengikuti kemauan sang penyogok (penyuap).

    Dalam dunia keagamaan, kelihatannya gelagat menyuap keimanan seseorang ini mulai ramai dipergunakan sejak beberapa tahun belakangan. Hal itu terlihat dari ramainya pemberitaan tentang peristiwa-2 yang menyudutkan Islam atau antrian sumbangan bagi sejumlah muslim.

    Sungguh merupakan perbuatan dosa besar, bahkan murtad jika seseorang rela menjual keimanannya atau keimanan orang lain hanya untuk mendapatkan sejumlah uang, barang, status, jaminan atau jabatan dan sebagainya.

    Waspada !

  31. ngalam said

    menteri agama aja setuju membubarkan ahmadiyah. kalo ahmadiyah merasa benar & bijaksana, umumkan aja agama ahmadiyah, bukan lslam. jd tdk meresahkan masyarakat banyak. salut dg ahmadiyah kalo berani spt itu. utamakan kepentingan masyarakat yg jauh lebih banyak.

  32. Tommy said

    @ kedunghalang,
    cocok sekali nama anda sebagai penghalang orang dari jalan Allah SWt yang lurus
    Kita bahas kitab anda saja biar jelas bahwa AHMADIYAH PENIPU

    Pertama, soal kenabian. Ahmadiyah memang mengakui bahwa Muhammad saw adalah Nabi dan Rasul, tapi Ahmadiyah tidak mengakuinya sebagai Penutup Para Nabi. Kalau pun Ahmadiyah mengakui Nabi Muhammad saw sebagai Khaatamun Nabiyyiin, tapi dengan makna Stempel Para Nabi atau Semulia-mulianya Para Nabi, bukan dengan arti Penutup Para Nabi. Kalau pun Ahmadiyah terkadang menerima Muhammad sebagai Penutup Para Nabi, tapi dibatasi hanya nabi yang bawa syariat yang ditutup, sedang nabi yang tidak bawa syariat tetap ada sampai akhir zaman.

    Dalam kitab Tadzkirah hal 493 brs 14 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad (MGA) dijadikan sebagai Rasul, dan di hal 651 brs 3 tertulis bahwa Allah memanggil MGA dengan panggilan Yaa Nabiyyallaah (Wahai Nabi Allah).

    Ahmadiyah pura-pura memuji Nabi Muhammad saw sebagai Nabi yang istimewa dan termulia, padahal dalam kitab Tadzkirah hal 192, 368, 373, 496 dan 579 disebutkan bahwa MGA adalah makhluk terbaik di alam semesta yang mendapat karunia Allah yang tidak pernah didapat oleh selainnya. Selain itu, Ahmadiyah menyatakan bahwa MGA adalah Al-Masih, padahal dalam Tadzkirah disebutkan bahwa MGA bukan hanya Al-Masih, tapi MGA adalah Al-Masih putra Maryam ( Hal 192, 219, 222, 223, 243, 280, 378, 380, 387, 401, 496, 579, 622, 637 dan 639).

    Tidak sampai disitu ”keanehan aqidah” Ahmadiyah. Dalam kitab Tadzkirah hal 412 brs 2 dan hal 436 brs 2-3 tertulis bahwa MGA disamakan dengan anak Allah, dan di hal 636 brs 13 disamakan pula dengan ’Arsy. Lebih dari itu, Tadzkirah menyebutkan bahwa kedudukan MGA sama dengan ketauhidan dan keesaan Allah (Hal 15, 196, 223, 246, 368, 276, 381, 395, 496, 579, 636). Lalu MGA menyatu dengan Allah dan menjadi Allah, lalu MGA lah yang menciptakan langit dan bumi (Hal 195-197, 696 dan 700). Sedang di hal 51 brs 4 tertulis firman Allah kepada MGA Yaa Ahmad yatimmu ismuka wa laa yatimmu ismii (Hai Ahmad, sempurna namamu, dan tidak sempurna nama-Ku). Lihat juga di hal 245, 277 dan 366

    Penting diketahui, bahwa di awal kitab Tadzkirah tertulis bahwa Tadzkirah adalah Wahyun Muqoddas (Wahyu yang suci). Di hal 43 brs 8, tertulis ucapan Mirza Ghulam Ahmad Khoothobani Robbii wa Qoola (Tuhanku bicara langsung kepadaku dan berfirman). Di Hal 278, 369, 376 dan 637 tertulis bahwa Allah menurunkan Tadzkirah di sekitar Qodiyan. Di hal 668 brs 12 tertulis bahwa Mirza Ghulam Ahmad sama dengan Al-Qur’an dan dia akan mendapatkan Al-Furqon.

    Nah, bagaimana bisa disamakan antara Islam yang beriman bahwa Muhammad adalah Penutup Para Nabi dan bahwa Al-Qur’an adalah Kitab Suci terakhir, dengan Ahmadiyah yang ”beriman” bahwa setelah Muhammad saw ada nabi baru bernama MGA, dan bahwa setelah Al-Qur’an ada kitab suci baru bernama Tadzkirah yang diturunkan kepada MGA di Qodiyan – India ? Bagaimana pula bisa disamakan antara Islam yang beraqidahkan lurus dan benar, dengan aqidah aneh Ahmadiyah yang meyakini bahwa MGA makhluk yang termulia, dan namanya lebih sempurna dari nama Allah, serta bahwa MGA sama dengan ’Arsy dan anak Allah, bahklan menyatu dengan Allah dan jadi Allah ? Ini adalah persoalan Ushuluddin yang sangat prinsip dan mendasar.

    soal prestasi dunia Ahmadiyah. begitu bangga dengan banyaknya cabang Ahmadiyah di dunia, pembangunan tempat ibadah, sekolah, stasiun televisi, dan sebagainya. Lalu Shamsir Ali menjadikan semua itu sebagai bukti kebenaran Ahmadiyah. Itu sama sekali tidak berarti, karena tidak menjadi bukti kebenaran Ahmadiyah. Apakah keberhasilan Yahudi dan Nashrani di dunia berarti bahwa mereka benar dan lurus ?! Sekali-kali tidak. Begitu juga keberhasilan Ahmadiyah. Itu semua adalah istidraaj.

  33. HMMMH said

    SElain membicarakan masalah ajaran, rasanya tidak salah jika kita juga membahas masalah kemampuan, akrena berhubungan dengan realita yang ada di lapangan.

    PERTANYAANNYA

    JIka boleh tau darimana kemampuan Ahmadiyah membiayai kegiatannya dan menyumbang pembangunan sejumlah masjid-2 cukup mewah di daerah-daerah ? Apakah dari warisan sang nabi yang katanya merangkap anak Tuhan Ghulam Ahmad yang akhirnya bisa meninggal juga atau dari para donatur dan simpatisannya ? Kalau cuma sekedar dari para jemaahnya rasanya sulit untuk dicerna akal jika bisa mengelahkan besarnya kemampuan umat Islam Non Ahmadiyah yang jumlahnya lebih dari 200 juta orang di Indonesia.

    Bisakah pengikut aliran Ahmadiyah menjelaskan hal ini ?

  34. Mikhail said

    “Hikmah Kasus Ahmadiyah”

    Sabtu, 19 Januari 2008
    Umat Islam tentu berhak membela aqidahnya dari “serangan” kaum Ahmadiyah dan para pendukungnya. Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini ke-221

    Oleh: Adian Husaini

    Ratusan tahun lalu, Nabi Muhammad saw sudah mengingatkan: “Tidak akan terjadi Kiamat sehingga muncul tiga puluh dajjal (pendusta); semuanya mengaku bahwa dirinya adalah utusan Allah; (dalam satu riwayat disebutkan Nabi SAW bersabda) Aku adalah penutup para Nabi dan tidak ada nabi lagi sesudahku.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

    Hadits-hadits Rasulullah yang menjelaskan bahwa tidak ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad saw begitu banyak. Majelis Tarjih Muhammadiyah, dalam fatwanya tentang kedudukan Nabi Muhammad saw sebagai nabi terakhir, juga mengutip hadits Rasulullah SAW yang menyatakan: ”Di antara umatku akan ada pendusta-pendusta, semua mengaku dirinya nabi, padahal aku ini penutup sekalian nabi.” (HR Ibn Mardawaihi, dari Tsauban).

    Karena peringatan Rasulullah saw tentang kenabian itu sangat jelas dan gamblang, maka seorang Muslim tidak berani main-main dalam soal ini. Sehebat apa pun kualitas ketaqwaan dan kewalian seorang Muslim, maka dirinya tidak akan mengaku sebagai nabi atau mengaku mendapatkan wahyu dari Allah. Jika ada yang mengaku seperti itu, pasti sesat. Ini rumusan pokok dalam ajaran Islam.

    Kita tahu, di pentas sejarah, nabi kaum Ahmadiyah, yakni Mirza Ghulam Ahmad, termasuk deretan orang yang mengaku sebagai nabi dan melaknat orang Muslim yang tidak mau mengakuinya sebagai nabi. Dalam kitab Tadzkirah, Mirza Ghulam Ahmad mengaku mendapat wahyu seperti ini: Anta imaamun mubaarakun, la’natullahi ‘alalladzii kafara (Kamu – Mirza Ghulam Ahmad – adalah imam yang diberkahi dan laknat Allah atas orang yang ingkar/Tadzkirah hal. 749). Ada lagi wahyu versi dia: “Anta minniy bimanzilati waladiy, anta minniy bimanzilatin laa ya’lamuha al-khalqu. (Kamu bagiku berkedudukan seperti anak-Ku, dan kamu bagiku berada dalam kedudukan yang tidak diketahui semua makhluk/Tadzkirah, hal. 236).

    Karena merasa mendapat wahyu dan berkedudukan seperti “anak-Tuhan”, maka Mirza Ghulam Ahmad memandang dirinya lebih hebat dari para sahabat Rasulullah saw dan para wali. Dr. Ihsan Ilahi Zhahir telah menulis sebuah buku yang sangat komprehensif tentang Ahmadiyah berjudul “Al-Qadiyaniyyah: Dirasat wa Tahlil” (Diindonesiakan tahun 2006 oleh Pustaka Darul Falah dengan judul “Mengapa Ahmadiyah Dilarang?”). Buku ini memaparkan data-data menarik tentang sosok Ghulam Ahmad berdasarkan sumber-sumber dokumen Ahmadiyah. Simaklah sejumlah petikan ucapan Mirza Ghulam Ahmad berikut:

    “Tidak diragukan lagi bahwa dilahirkan di tengah-tengah umat Muhammad, shallallaahu alaihi wa sallam, beribu-ribu orang wali dan orang-orang pilihan, tetapi tak seorang pun sama denganku.”

    Juga, katanya: “Mereka marah kepadaku karena aku mengutamakan diriku sendiri atas diri Husain, padahal dia tidak disebut namanya di dalam Al-Quran.”

    Ghulam Ahmad pun berkata: “Mereka mengatakan tentang diriku bahwa aku hanya mengutamakan diriku sendiri atas diri Al-Hasan dan Al-Husain. Maka kukatakan, Benar, aku mengutamakan diriku atas keduanya dan Allah akan menunjukkan keutamaan ini.”

    Seorang pengikut Ahmadiyah menulis: “Dimana posisi Abu Bakar dan Umar jika dibandingkan dengan Ghulam Ahmad? Keduanya tidak berhak untuk dibawakan kedua sandalnya.”

    Padahal, tentang Hasan dan Husain, Rasulullah saw bersabda: “Dua penghulu para pemuda ahli surga adalah Hasan dan Husain.” (HR Tirmidzi, Ibn Majah dan Ahmad). Banyak sekali hadits Rasulullah saw yang menyebutkan keutamaan Sayyidina Abu Bakar dan Umar bin Khathab r.a. Betapa pun hebatnya kedua sahabat Nabi tersebut, mereka tidak sampai mengaku sebagai nabi. Tetapi, Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai nabi, merasa lebih hebat dari keduanya. Terhadap sahabat Nabi yang lain pun, Mirza Ghulam Ahmad juga berani merendahkan. Dia menyatakan: ”Sungguh, Abu Hurairah adalah orang bodoh. Dia tidak memiliki pengetahuan yang benar.”

    Mirza Ghulam Ahmad juga berani mencerca Nabi Adam a.s., dengan menyatakan:

    ”Sungguh Alah telah menciptakan Adam dan menjadikannya tuan yang sangat ditaati, pemimpin yang bijaksana atas semua orang. Sebagaimana jelas dalam kata-kata-Nya, ”Sujudlah kalian semua kepada Adam”, kemudian dia disesatkan oleh syetan dan akhirnya dikeluarkan dari syurga. Kembalilah kebijakan itu kepada syetan sehingga Adam menjadi manusia hina dan dikecilkan… Lalu Allah menciptakanku agar aku mengalahkan syetan. Dan hal ini adalah apa yang dijanjikan di dalam Al-Quran.”

    Surat kabar Al Fadhl, 18 Juli 1931, pernah memuat ucapan Mahmud Ahmad, putra Mirza Ghulam Ahmad:

    ”Ayahku berkata bahwa dirinya lebih utama daripada Adam, Nuh, dan Isa. Karena Adam dikeluarkan oleh syetan dari surga, sedangkan dia memasukkan anak Adam ke dalam surga. Sedangkan Isa disalib oleh orang-orang Yahudi sedangkan dia menghancurkan salib itu. Dia lebih utama daripada Nuh karena anaknya yang paling besar tidak mendapatkan hidayah, sedangkan anaknya masuk ke dalam hidayah.”

    Dalam ucapannya yang lain, nabi kaum Ahmadiyah ini menyatakan: ”Telah datang para nabi yang banyak, tetapi tidak ada yang lebih maju daripadaku dalam hal ma’rifatullah. Dan setiap apa yang diberikan kepada semua nabi juga diberikan kepadaku dengan lebih sempurna.” Bahkan, Mirza Ghulam Ahmad juga membuat pernyataan yang mengerikan: ”Al-Masih itu minum khamar bisa jadi karena suatu penyakit atau karena tradisinya yang lama.”

    Meskipun mengaku sebagai pelanjut risalah Nabi Muhammad saw, Mirza Ghulam Ahmad pun berani menyatakan: ”Sungguh, Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam memiliki tiga ribu macam mukjizat, tetapi mukjizatku lebih dari sejuta macam mukjizat.”

    Seorang anaknya yang juga khalifahnya kedua, berkata:

    ”Sesungguhnya ketinggian batin imam kita adalah lebih daripada nabi yang mulia Shallallaahu alaihi wa sallam, karena zaman sekarang ini sudah jauh lebih maju daripada zaman ketika itu dari sisi kebudayaan. Inilah dia keutamaan yang parsial yang dicapai oleh Ghulam Ahmad daripada Muhammad Shallallaahu alaihi wa sallam.”

    Para pengikut Mirza Ghulam Ahmad pun percaya akan kelebihan imam mereka. Surat kabar milik Ahmadiyah, Badar, 25 Oktober 1902, memuat pujian yang sangat hebat kepada Mirza Ghulam Ahmad:

    ”Sungguh Muhammad turun sekali lagi di hadapan kita, padahal dia lebih agung daripada ketika diutus untuk yang pertama. Siapa saja yang hendak menatap Muhammad dalam bentuknya yang paling sempurna, maka hendaknya memandang Ghulam Ahmad di Qadiyan.”

    Meskipun mengaku Al-Quran sebagai kitab sucinya, Mirza Ghulam Ahmad dan para pengikutnya membuat tafsir Al-Quran yang berbeda dengan umat Islam lainnya. Ghulam Ahmad pernah menyatakan:

    ”Akulah yang dimaksud dalam firman-Nya, ”Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (al-Anbiya:107).

    Sepeninggal Ghulam Ahmad, sang anak, Basyir Ahmad, melanjutkan pengakuan-pengakuan Ghulam Ahmad. Surat kabar al-Fadhl, 19 Agustus 1916, pernah memuat ucapan Basyir Ahmad:

    ”Sesungguhnya yang diberi kabar gembira kerasulan adalah Ghulam Ahmad dan bukan Nabi Allah Muhammad. Itulah yang dimaksud dalam firman-Nya Ta’ala: ’…Dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad.” (Ash-Shaf:6). Karena Nabi Allah bernama Muhammad dan bukan Ahmad. Oleh sebab itu, yang dimaksud haruslah bukan Muhammad. Dengan demikian, yang dimaksud haruslah Ghulam Ahmad dan bukan Muhammad.”

    Tentang kedudukan ”wahyu” yang katanya dia terima dari Allah, Ghulam Ahmad menyatakan:

    ”Demi Allah Yang Mahaagung, aku beriman kepada wahyu yang diberikan kepadaku sebagaimana aku beriman kepada Al-Quran dan Kitab-kitab lain yang diturunkan dari langit.”

    Seorang pembesar Ahmadiyah, Jalaluddin Syams, menulis: ”Sesungguhnya martabat wahyu Ghulam Ahmad sama persis dengan martabat Al-Quran, Injil dan Taurat.” Khalifah Ahmadiyah, Mahmud Ahmad, juga membuat pernyataan yang meletakkan derajat hadits Rasulullah saw di bawah kata-kata Mirza Ghulam Ahmad:

    ”Semua ungkapan Ghulam Ahmad dapat dipertanggungjawabkan bisa dijadikan dasar. Sesungguhnya hadits-hadits itu tidak kita dengar langsung dari lisan Rasulullah, sedangkan ungkapan Ghulam kita mendengarnya dari mulutnya secara langsung. Karena itu tidak mungkin sebuah hadits shahih akan bertentangan dengan apa-apa yang diungkapkan oleh Ghulam Ahmad.” (Surat Kabar al-Fadhl, 29 April 1915).

    Sudah bukan rahasia lagi, Ghulam Ahmad juga berulangkali menyatakan secara terbuka kesetiaannya kepada penjajah Inggris dan menggiring umat Islam untuk mengikuti jejaknya. Dia berkata:

    ”Kuhabiskan mayoritas masa hidupku untuk memberikan dukungan kepada pemerintah Britania dengan menentang ajaran jihad. Aku masih terus berupaya demikian itu hingga kaum Muslimin menjadi setia dengan ikhlas kepada pemerintah ini.”

    Inilah sosok dan ucapan-ucapan Mirza Ghulam Ahmad, nabi kaum Ahmadiyah, sebagaimana dihimpun oleh penulis terkenal, Dr. Ihsan Ilahi Zhahir. Dengan itu kita bisa membayangkan, sosok seperti apakah Mirza Ghulam Ahmad ini?! Dengan ini pula kita paham, mengapa kaum liberal di Indonesia dan berbagai kekuatan kebatilan lainnya begitu gigih membela Ahmadiyah dan habis-habisan menyerang Islam.

    Dalam Surat Edaran Jemaat Ahmadiyah Indonesia tanggal 25 Ihsan 1362/25 Juni 1983 M, No. 583/DP83, perihal Petunjuk-petunjuk Huzur tentang Tabligh dan Tarbiyah Jama’ah, dinyatakan:

    “Harus dicari pendekatan langsung dalam pertablighan. Hendaknya diberitahukan dengan tegas dan jelas bahwa sekarang dunia tidak dapat selamat tanpa menerima Ahmadiyah. Dunia akan terpaksa menerima Pimpinan Ahmadiyah. Tanpa Ahmadiyah dunia akan dihimpit oleh musibah dan kesusahan dan jika tidak mau juga menerima Ahmadiyah, tentu akan mengalami kehancuran.”

    Apa pun bukti-bukti kita sodorkan, faktanya pemerintahan Presiden SBY tetap eggan bersikap tegas terhadap Ahmadiyah. Rapat Bakorpakem di Kejagung, 15 Januari 2008, malah meluluskan 12 butir pernyataan Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang sama sekali tidak menolak kenabian Mirza Ghulam Ahmad dan memuat sejumlah kebohongan. Anehnya, kebohongan itu justru “diketahui” oleh sejumlah profesor terkenal yang pintar-pintar dan piawai bicara tentang Islam.

    Kita yakin, semua ini adalah ujian dari Allah SWT. Kita tidak perlu risau. Barangkali ini isyarat dari Allah agar kita lebih giat dan lebih profesional lagi dalam berdakwah. Kita yakin, banyak umat Islam sendiri – bahkan mungkin juga para pejabat — yang masih belum paham apa itu Ahmadiyah dan siapa sebenarnya Mirza Ghulam Ahmad. Maka, ke depan, kita harus memberikan penjelasan secara maksimal tentang hal ini.

    Yang jelas, kaum Muslim di mana pun, pasti tidak akan rela Nabi Muhammad saw dilecehkan; sahabat-sahabatnya direndahkan martabatnya; dan Al-Quran diacak-acak. Umat Islam tentu berhak membela aqidahnya dari serangan kaum Ahmadiyah dan para pendukungnya. [Depok, 18 Januari 2008/www.hidayatullah.com]

    Catatan Akhir Pekan [CAP] Adian Husaini merupakan hasil kerjasama antara Radio Dakta 107 FM dan http://www.hidayatullah.com

  35. Mikhail said

    Mengenal Mirza Ghulam Ahmad “Dedengkot Ahmadiyah”
    Posted by Abu Aqil As-Salafy in Extra. trackback

    Mirza Ghulam Ahmad, demikianlah nama pendiri jamaah Ahmadiyah yang terkenal akan kesesatannya itu. Namun sayang, tak banyak orang mengenali sosok Mirza Ghulam Ahmad dengan keanehan dan kesesatannya sehingga tak sedikit yang terjerumus mengikutinya dan meninggalkan Agama yang Haq ini (Islam).

    Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada tahun 1839M menceritakan bahwa ayahnya bernama Atha Murtadha berkebangsaan mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Namun anehnya, ia juga mengatakan “Kelurga dari Mongol, tetapi berdasarkan firman Allah, tampaknya keluargaku berasal dari Persia, dan aku yakin ini. Sebab tidak ada yang mengetahui seluk-beluk keluargaku seperti berita yang datang dari Allah Ta’ala.” (Hasyiah Al-Arba’in, no.2 hal.17, karya Mirza Ghulam Ahmad). Dia juga pernah berkata, “Aku pernah membaca beberapa tulisan ayahku dan kakekku, kalau mereka berasal dari suku mongol, tetapi Allah mewahyukan kepadaku bahwa aku dari bangsa Persia.” (Dhamimah Haqiqatil Wahyi, hal.77, kary. Mirza Ghulam Ahmad). Yang anehnya lagi, ia juga pernah mengaku sebagai keturunan Fathimah bin Muhammad. (lihat Tuhfah Kolart, hal. 29).

    Aneh memang jika kita menelusuri asal usul Mirza Ghulam Ahmad. Dari asal-usul yang gak jelas inilah yang kemudian lahir juga pemahaman-pemahaman yang aneh dan menyesatkan.

    Keadaan Keluarga Mirza Ghulam Ahmad
    Mirza Ghulam Ahmad, pendiri jamaah ahmadiyah ini menceritakan keadaan keluarganya yang ditulisnya dalam kitab Tuhfah Qaishariyah, hal 16 karangannya, ia berkata, “Ayahku memiliki kedudukan dikantor pemerintahan. Dia termasuk orang yang dipercaya pemerintah Inggris. Dia juga pernah membantu pemerintah untuk memberontak penjajah Inggris dengan memberikan bantuan kuda dan pasukan. Namun sesudah itu, keluargaku mengalami krisis dan kemunduran, sehingga menjadi petani yang melarat.”

    Kebodohan-kebodohan Mirza Ghulam Ahmad
    Ia berkata, “Sesungguhnya saat Rasulullah dilahirkan, beberapa hari kemudian ayahnya meninggal.” (Lihat Baigham Shulh, hal.19 karyanya).

    Kata apa yang pantas kita juluki untuk orang yang satu ini, kalau bukan “bodoh” ? Padahal yang benar adalah bahwa ayah Rasulullah meninggal ketika beliau berada dalam kandungan ibunya.

    Kebodohan lainnya nampak jelas dalam kitabnya Ainul Ma’rifah hal.286, ia berkata, “Rasulullah memiliki sebelas anak dan semuanya meninggal.”

    Padahal, yang benar adalah bahwa beliau (Rasulullah) hanya memiliki 6 orang anak.

    Bagaimana mungkin orang seperti Mirza Ghulam Ahmad ini mengaku Al-Masih ?

    Kebejatan Mirza Ghulam Ahmad
    Orang yang diagung-agungkan oleh pengikutnya ini memiliki banyak kebejatan yang tak layak dimiliki oleh orang yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulullah. Ia tidak hanya menghina para ulama, bahkan ia juga menghina Para Rasul-rasul Allah.
    Banyak dari kalangan ulama pada masanya yang menentang ajaran-ajaran “nyeleh” dedongkot Ahmadiyah ini. Bukannya membantah dengan bukti-bukti, Mirza Ghulam Ahmad malah menghina dengan mengatakan, “Orang-orang yang menentangku, mereka lebih najis dari Babi.” (Najam Atsim, hal.21 karyanya)
    Ia juga pernah mengatakan, “Sesungguhnya Muhammad hanya memiliki tiga ribu mukjizat saja, sedangkan aku memiliki lebih dari satu juta jenis.” (Tadzkirah Syahadatain, hal.72, karyanya)
    Tidak puas menghina Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wasallam, Mirza Ghulam Ahmad juga menghina Nabi Isa dengan mengatakan, “Sesungguhnya Isa tidak mampu mengatakan dirinya sebagai orang sholih, sebab orang-orang mengetahui kalau dia suka minum-minuman keras dan perilakunya tidak baik.” (Hasyiyah Sitt Bahin, hal.172, karyanya).
    Masih tidak puas dengan hal tersebut, Mirza Ghulam Ahmad juga mengatakan, “Isa cenderung menyukai para pelacur, karena nenek-neneknya adalah termasuk pelacur.” (Dhamimah Atsim, Hasyiyah, hal. 7, karyanya)
    Dan yang sangat mengherankan adalah, pada kesempatan lain ia juga “bersabda” dalam hadits palsunya, “Sesungguhnya celaan, makian bukanlah perangai orang-orang shiddiq (benar). Dan orang-orang yang beriman, bukanlah orang yang suka melaknat.” (Izalatul Auham, hal.66)

    Lelucon apa ini ?
    Masih dalam rangkaian kebejatan Mirza Ghulam Ahmad
    Rupanya orang yang diagung-agungkan dan merupakan dedengkot Ahmadiyah ini, tidak hanya menghina Rasulullah, tetapi ditambahkan lagi dengan menghina para Sahabat Rasulullah seperti Abu Hurairah.
    Mirza Ghulam Ahmad mengatakan, “Abu Hurairah adalah orang yang dungu, dia tidak memiliki pemahaman yang lurus.” (I’jaz Ahmadiy, hal.140, karyanya)
    Sementara itu, ditempat lain ia mengatakan, “Sesungguhnya ingatanku sangat buruk, aku lupa siapa saja yang sering menemui aku.” (Maktubat Ahmadiyah, hal.21 karyanya)
    Kematian Mirza Ghulam Ahmad
    Tidak sedikit para ulama yang menentang dan berusaha menasehati Mirza Ghulam Ahmad agar ia bertaubat dan menghentikan dakwah sesatnya itu. Namun, usaha itu tidak juga membuat dedengkot Ahmadiyah ini surut dalam menyebarkan kesesatannya.
    Syeikh Tsanaullah, satu diantara sekian banyak ulama yang berusaha keras menentangnya dan menasehatinya. Merasa terganggu dengan usaha Syeikh Tsanaullah tersebut, Mirza Ghulam Ahmad mengirimkan sebuah surat kepada Syeikh Tsanaullah yang berisi tentang keyakinan hatinya bahwa ia adalah seorang nabi, bukan pendusta, bukan pula dajjal sebagaimana julukan yang diarahkan kepadanya oleh para ulama. Ia juga mengatakan bahwa sesungguhnya yang mendustakan kenabiannya itulah pendusta yang sesungguhnya.
    Diakhir suratnya itu, ia berdo’a dengan mengatakan, “Wahai Allah yang maha mengetahui rahasia-rahasia yang tersimpan dalam hati. Jika aku seorang pendusta, pelaku kerusakan dalam pandangan-Mu, suka membuat kedustaan atas Nama-Mu pada siang dan malam hari, maka binasakanlah aku saat Tsanaullah masih hidup, dan berilah kegembiraan kepada para pengikutnya dengan sebab kematianku.
    Wahai Allah, jika aku benar sedangkan Tsanaullah berada diatas kebathilan, pendusta pada tuduhan yang diarahkan kepadaku, maka binasakanlah dia dengan penyakit ganas, seperti tho’un, kolera atau penyakit lainnya, saat aku masih hidup. Amin”
    Sebuah do’a mubahalah yang dipinta Mirza Ghulam Ahmad. Dan ternyata Allah mendengar doa tersebut, setelah 13 bulan lebih sepuluh hari setelah do’a itu, yakni pada tanggal 26 Mei 1908, Mirza Ghulam Ahmad dibinasakan oleh Allah dengan penyakit Kolera yang diharapkan menimpa Syeikh Tsanaullah.
    Sementara itu Syeikh Tsanaullah masih hidup sekitar 40 tahun setelah kematian Mirza Ghulam Ahmad.

    (Sumber : AlQadiyaniyah dirasat wa tahlil, Syeikh Ihsan Ilahi Zhahir, Pakistan)

  36. Mikhail said

    Masih ada yang mau mengatakan Mirza Ghulam Ahmad adalah manusia yang waras dan baik akhlaknya?
    Kalau ada, kita bongkar kitab2nya sendiri.

  37. Mikhail said

    Riwayat hidup Mirza Ghulam Ahmad
    Saya telah mendapat ijin dari penulis asli yaitu Dr. Syed Rashid untuk menterjemahkan bahan-bahan tentang Ahmadiah kedalam bahasa Indonesia Saya akan e-mail-kan ijin itu secara terpisah kepada pak John. Terjemahan ini untuk mengimbangi tulisan Sdr Nadri. Kalau hanya tulisannya yang membanjiri Indonesia-L, maka page ini jadi kelihatan nggak fair, kan ? Untuk itu saya telah mendapatkan bahan yang sesuai dan akan saya beri komentar

    Mirza Ghulam Ahmad Riwayat hidupnya secara singkat Kronologi peristiwa-peristiwa pent.

    1839/40
    Mirza lahir dari pasangan Chiragh Bibi dan Ghulam Murtaza 1846 * Mendapatkan pendidikan formal mengenai Quran, Hadits dsb dimulai di rumah dari Molvi Fazl Ilahi

    1849
    Molvi Fazal Ahmad mengajar berbagai mata pelajaran.

    1852/53
    Perkawinan pertama dengan Hurmat Bibi alias Phajje di Maan. Melahirkan Dua anak laki-laki yaitu Sultan Ahmad dan Fazal Ahmad.

    1857/58
    Gul Ali Shah mengajar tata bahasa Arab dsb.
    Perang Kemerdekaan, yang disebut Indian Mutiny (PEMBERONTAKAN INDIA )
    Untuk membuk kesetiaannya kepada Raja Inggris, Ayah Mirza menyumbang 50 tentara berkuda untuk memerangi kaum Muslimin dalam perang Kemerdekaan tersebut. (SETYA: Tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Mirza untuk menentangnya, bandingkan dengan AL AMIN, yang selalu berkata lurus dan mengatakan yang benar, ini sekaligus membuktikan ketidak-ma’shum-an Mirza.)
    Mirza Ghulam Qadir, abang Mirza Ghulam, yang bertugas pada Divisi 46 di Ketentaraan Inggrisd dibawah pimpinan Jendral Nicholson, membantai banyak pejuang kemerdekaan di dekat Sialkot.(SETYA: Lagi-lagi tak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Mirza untuk menentangnya)

    1864
    Mirza lari dari rumah dengan mendapat pensiun tahunan ayahnya dan dihabiskannya untuk hal-hal yang tidak baik.
    Mirza bekerja menjadi klerk pada pemerintah Inggris. Pengadilan di Sialkot.

    1864-68
    Ikut ujian Hukum tetapi tidak lulus.
    Mirza berkawan dengan romo Kristen yang kemudian memainkan peranan

    1868
    Komisi Parlemen dari Inggris datang untuk mencari cara- cara memadamkan semangat Jihad diantara kaum Muslimin.
    Mirza mengundurkan diri dari pekerjaannya dan pergi ke Qadian
    Memperkenalkan diri sebagai Pembahas Islam.

    1870
    Laporan Komisi Parlemen tentang ‘Kedatangan Kekaisaran Inggris di India’ diserahkan kepada Parlemen Inggris. Laporan tersebut merekomendasikan diciptakannya Kerasulan seorang Nabi untuk memadamkan Semangat Jihad di kalangan umat Muslim.

    (SETYA: Tak terhitung ummat manusia sekarang yang tertipu oleh para penjajah yang ingin melanggengkan cengkeramannya di negara jajahannya. Diantaranya dengan menciptakan negara Israel oleh Inggris, Kuwait oleh Inggris, pengambil-alihan Hongkong dari Cina juga oleh Inggris. Tidak melihatkan saudara-saudara yang berkeyakinan Ahmadiyah terhadap move’ negara imperialis ini di seluruh dunia? Bandingkan dengan move’ oleh Snouck Hoergronye yang mendekati umat islam di Aceh dan memadamkan semangat jihad, sembari mengharamkan yel Allaahu Akbar’.)

    1871
    Mirza Ghulam dipilih untuk jabatan’ sebagai Rasul

    1877
    Dituntut pidana oleh jawatan pos.

    1879
    Mengklaim telah Diangkat oleh Tuhan’ untuk membuktikan kebenaran Islam
    Mengumumkan tulisan Braheen-e-Ahmadiyya yang akan dibuat sebanyak 50 jilid.
    Memohon bantuan keuangan dan persekot untuk publikasi Braheen-e-Ahmadiyya.

    1879-84
    Menerbitkan empat jilid Braheen-e-Ahmadiyya.

    1884 dst.
    Berhenti menulis Braheen-e-ahmadiyya.
    Menulis buku demi buku, menulis sekitar 80 buku selama 25 tahun berikutnya.
    Merujuk Braheen-e-Ahmadiyya sebagai KITABULLAH.

    1884
    Mengklaim diri sendiri sebagai Mujaddid/pembaharu Islam.
    Kawin kedua kalinya dengan Shahjehan Begum anak dari Mir Nasir Nawab, sehingga terlahir 3 anak laki-laki yaitu Mirza Bashiruddin Mehmood (Khalifah ke-2 dan ayah dari Mirza Tahir, Khalifah yang sekarang), Mirza Bashir Ahmad (penulis Seerat-ul-Mahdi) dan Mirza Sharif Ahmad.
    Mengaku menjadi impoten dalam perkawinannya yang ke-2. Berdo’a kepada Tuhan agar diberi kekuatan sexual. Tuhan memberikan Wahyunya agar ia meracik JAMU ILAHI.
    Atas perintah ilahi, ia membuat jamu/jampi yang disebut ‘TIRYAQ-e-ILAHI’ agar ‘energy’nya pulih kembali. Bahan utamanya adalah ‘OPIUM’.

    (SETYA: Saya kurang tahu apakah OPIUM atau madat dihalalkan dalam Ahmadiyah, namun ummat Islam harus meniru perbuatan Rasulullah Muhammad SAW. Apabila kaum Ahmadi juga meniru perbuatan keji oleh orang yang didakwahkannya sebagai rasul, maka secara sadar menyebar kekejian. Bisa saja dibantah oleh pemeluk yang kalap bahwa madat atau opium tidak haram, karena tidak disebut eksplisit dalam Quran, namun institusi IJMAK dipakai oleh pemeluk Islam. IJMAK ini akan meperbandingkannya dengan Khamr yang kurang berbahaya dibandingkan opium. Manfaat dan mudharat adalah pertimbangannya.)

    1888
    Mulai diambil sumpah setianya (Peeri-Mureedi) oleh masyarakat.
    Meminta Mohammadi Begum untuk perkawinan ke-3.
    Mengumumkan bahwa perkawinannya yang ke-3 ini dengan Mohammadi Begum adalah lamaran atas wahyu ilahi dan penolakan dari siapapun akan mengakibatkan konsekuensi tragis pada gadis tersebut, keluarganya, dan orang yang kawin dengan gadis ini.

    (SETYA: Orang yang mengatakan diri sendiri rasul menyumpahi orang lain, kelakuan ini sangat jahiliah dan mungkar. Bandingkan dengan prediksi Muhammad SAW mengenai pecahnya kekaisaran Persia, beliau tidak menyumpahi, hanya melihat probabilitas pecahnya kekaisaran yang dholim, seperti dirobeknya surat beliau oleh Kisra Khosru I–hal ini amat disesalkan oleh kaum Shiah.)

    Mirza Ghulam mengumumkan: “Harus dipahami oleh masyarakat bahwa tidak ada kriteria lain yang lebih baik untuk menyimpulkan kebenaran selain kenabianku.” (Aina-e-Kamalate Islam, Roohani Khazain vol 5 p.288, by Mirza Ghulam)
    Mirza mengancam istri pertama beserta anaknya tentang akibat langsung jika tidak mendukung perkawinannya dengan Mohammadi Begum.

    1891
    Mendakwahkan diri sendiri sebagai Mas’ul Masih (Seperti Al Masih) dan menolak bahwa ia adalah Al Masih yang Dijanjikan.

    (SETYA: Rasul koq mencla-mecle’.)

    Mengatakan bahwa orang-orang yang menuduhnya sebagai pembohong.
    Mengklaim dirinya sebagai Mariam/Bunda Maria.

    (SETYA: Hanya orang yang jahilun/super bebal saja yang percaya hal ini)

    Mengklaim dirinya mengandung karena ditiupkan ruh Isa kedalam dirinya (Jesus).

    (SETYA: sementara ia mengaku sebagai Isa, MIRZA MENGNDUNG DIRINYA SENDIRI??? Saya persilahkan Anda yang berakal sehat mempercayai omongan seperti ini).

    Mengklaim menjadi Isa setelah 10 bulan dalam kandungan dalam kandungannya sendiri (Maryam’s). Dan mengatakan: “Inilah muasalnya saya adalah Jesus anak Maria.” (Kishtee Nooh, Roohani Khazain vol 19 p. 87-89)

    (SETYA: Kaum Ahmadi menyangkal trinitas, tapi disebut apakah hal ini??)

    Mendirikan Gerakan Ahmadiyyah dalam Islam.

    1892
    Mohammadi Begum kawin dengan Mirza Sultan Baig.
    Untuk membalas hal ini, Mirza: o menceraikan istri pertamanya. o memaksa salah seorang anaknya untuk menceraikan istrinya. o membatalkan warisan kepada anak laki-lakinya yang kedua.
    [PS Istri pertamanya ada pertalian darah dengan Mohammadi Begum.]

    1893
    Menantang Wakil Komisaris Abdullah Khan Atham, seorang misionaris Kristen untuk berpolemik secara tertulis untuk membuktikan kebenaran masing-masing agama

    Feb. 1893
    Mirza mengumumkan: “Semua orang telah menerimaku dan menegaskan pendakwhan diriku, kecuali Anak-anak Pelacur, yang hatinya telah ditutup oleh Allah.” (Aina-e-Kamalate Islam, Roohani Khazain vol 5 p.548) Catatan: Anak Mirza sendiri yang hasil dari perkawinan pertamanya tidak menerimanya sebagai Al Masih/Messiah!!

    (SETYA: Setiap nabi dan rasul adalah ma’shum, bahasa kotor tidak akan digunakannya, orang yang percaya dengan kalap akan membela pendakwah nabi yang berkata kotor secara mati-matian).

    22 Mei – 5 Juni 1893
    Berpolemik dengan Atham. * Mirza kalah secara memalukan sekali. Akibatnya, banyak umat Muslim pindah menjadi Kristen/Nasrani! * Dengan tanpa sesal, Mirza mengumumkan Prediksi Ilahi tentang kematian Atham tanggal 22 May dalam jangka 15 bulan(5 Sept 1894). Dikatakannya: “Saya bersaksi bahwa jika prediksi ini ternyata salah… Saya siap menerima hukuman apapun, Saya akan dipermalukan, mukaku dihanguskan, ikat tali dileherku dan gantunglah… Saya bewrsumpah demi Allah bahwa Dia akan benar-benar mengabulkannya, benar-benar mengabulkan, mengabulkannya. Bumi dan surga boleh berpindah tetapi kata-2 Allah tidak akan batal.” (Jang-e-Muqqaddas, Roohani Khazain vol 6 p.293)

    Apr 1894
    Atham masih tetap hidup. Beberapa kali usaha pembunuhan dilakukan kepada Atham oleh orang yang tak dikenal. 4 Sept * Peluru rahasia : Mirza mengucapkan mantera wazifa diatas biji beracun dan melemparkannya kedalam sumur tua untuk membunuh Atham.

    1896
    Umat Kristiani merayakan kemenangan Abdullah Atham dan > mempermalukan serta mencerca Islam – berkat Mirza Ghulam!!.
    mengulangi asal Prediksi ilahi dan perkawinan dengan Mohammdi Begum. Dikatakannya:
    “Jika saya pembohong, kematianku segera datang dan Prediksi ini tidak akanterpenuhi (Anjame Atham)

    Ia mengumumkan wahyu: “Dan mereka menanyakan pada kalian apakah ini benar? Katakanlah: Ya, demi Tuhan itu benar dan kalian tidak akan Mampu mencegah terjadinya. Kami telah mengwinkanmu dengannya Tak ada yang mampu mencegah kata-kataKu (Asmani Faisla) >

    27 Juli 1896
    · Mengumumkan bahwa kakek dan nenek Jesus Adalah Pelacur, muasal darah kelahirannya dan bahwa inilah Alasan kecondong Jesus terhadap pelacur!!

    (SETYA: MG Ahmad menuduh Nabi Isa/Jesus condong pada pelacur. Menunjukkan bahwa MG Ahmad tidak hormat sama sekali kepada Nabi Isa–dalam waktu lain ia mengklaim Isa sebagai dirinya sendiri–yang berarti juga mengumumkan kesenangannya pada pelacur.)

    1897
    Mengajukan petisi kepada Pemerintah Inggris
    Ikut selamatan Thanksgiving bagi Queen Victoria pesta perak dari pemberian mahkotanya
    Tuntutan terhadap Mirza oleh pejabat Pajak.
    Pencarian kerumanya oleh Polisi atas dugaan pembunuhan Pundit Lekhram, kasus pidana dituntut kepadanya dan ia dilepaskan.

    1898/99
    Petisi kepada gubernur Punjab mengingatkan bahwa:
    Kakek moyangnya selalu menjadi hamba setia.
    Ia sendiri adalah BENIH YANG TUMBUH SENDIRI/TERTANAM SECARA MANDIRI/SUKARELA kepada Raja-raja Inggris.
    Dari sejak kecil sampai sekarang setelah berumur 65 tahun, ia telah melakukan tugas-tugasnya yang penting dengan pena dan lidahnya, untuk mengubah hati ummat Muslim kedalam cinta kasih & niat baik serta simpti kepada Pemerintah Inggris dan melenyapkan konsep Jihad dari sanubari orang-orang Islam yang bodoh itu.
    Kasus pidana dituntut terhadap Mirza agar menjaga perdamaian

    1900
    Mirza membatalkan Jihad.
    Menamakan para pngikutnya sebagai Ahmadi dan memerintahkan penggunaan identitas tersebut untuk sensus.
    Mengklaim Kenabian.

    25 MEI 1900
    Mirza Ghulam mengumumkan bahwa semua orang yang tidak menerimanya sebagai nabi adalah tidak taat pada Allah dan NabiNya dan akan tinggal di neraka

    1901
    Mirza masih belum melupakan Mohammadi Begum. Mengeluarkan pernyataan lainnya bahwa kejadian balik yang aneh akan dialami dan ia akhirnya akan kawin dengan Begum karena hal itu adalah masalah perintah Illahi.

    (SETYA: Untuk menghalalkan nafsunya mengawini Begum ia berlindung pada kebohongan wahyu yang kesemuanya tidak terjadi. Rasulullah Al Amin saw tidak pernah mengejar-ngejar wanita untuk dikawini, alasan utamanya adalah masalah sosialdan ekonomi, mis. Mengawini janda tua dan telah menanggung beberapa anak dsb., apalagi dengan mengancam orang lain–istri pertama dan anaknya sendiri seperti pembual Mirza GA ini. Saya cenderung memberi gelar Mirza ini sebagai AHMAD AL KAZZABUL AKBAR)

    1902
    Akhirnya untuk memberikan napas bagi Mohammadi Begum, beberapa orang muslims memikirkan ide yang cemerlang. Jaafer Zitly menulis di surat kabar: “Saya melihat dalam mimpi bahwa Mirza Ghulam Qadiani akan kawin dengan saya!!”
    Mirza benar-benar blangkeman’ (terbungkam). Setelah itu ia tak pernah menyinggung mengenai Mohammadi Begum sampai kematiannya tahun1908. Mohammadi Begum tetap hidup bahagia bersama suaminya sampai 40 tahun kemudian.

    (SETYA: Saya heran pada khalayak yang membela manusia yang begini hina, barangkali karena ketidak-tahuannya, ketidakpedulian, atau memang telah menutup mata dan kalap sehingga HUDA tidak datang pada mereka)

    1902
    Mirza mengumumkan: “Dasar dari klaimsaya bukanlah Hadits tetapi Quran dan Wahyu saya sendiri; untuk mendukungnya kami juga mengutip hadits-hadits yang tidak bertentangan dengan wahyu saya. Sedangkan sisa Hadits lainnya saya buang seperti membuang kertas bekas. (Zamima Nuzoole Maseeh, Roohani Khazain vol 19 p.140)

    (SETYA: Masya Allah. Ternyata klaim Sdr Nadri adalah DUSTA bahwa jemaat Ahmadi adalah muslim. Tiap muslim wajib mengikuti sunnah Rasulullah SAW dan al Quran. Tida ada hadits yang dapat dibuang kecuali cacat riwayat dan sanadnya, atau isinya bertentangan dengan Al Quran)

    1903
    Membangun Minarat-ul-Maseeh di Qadian, 12 tahun setelah menjadi Al Masih/Messiah yang dijanjikan

    1904
    Mengklaim sebagai dewa Krishna umat Hindu.

    (SETYA: Lagi-lagi bualan bid’ah dan khurafat dikeluarkannya. Dalam Islam bid’ah dan khurafat sangat dilarang. Silahkan buktikan).

    1905
    Membangun Makam Suci di Qadian.

    1906
    Mengaku menderita SAKIT JIWA dan kencing terus menerus 100 kali per hari sejak pernyataanya bahwa ia diangkat rasul oleh Allah (1879)

    1907
    Mengadakan duel doa melawan Molvi Sanaullah Amratsari.
    Mengumumkan doanya di Surat Kabar dimana ia berdoa keada Allah SWT agar para Pembohong itu mati selama > kebenaran masih ada dan kematian para pendusta itu adalah karena sebab Kolera atau Musibah–menurutnya ini adalah tanda kemarahan Illahi.
    Menyatakan bahwa Allah telah menamakannya Muhammad dan Ahmad 26 tahun yang lalu di Braheen-e-Ahmadiyya. (Haqeeqatul Wahi, Roohani Khazain vol 22 p.502)
    Menyatakan bahwa Allah telah mewahyukan 300,000 tanda-tanda untuk mendukung klaimnya

    (SETYA: Inilah satu-satunya doa Mirza Ghulam Ahmad yang dikabulkan oleh Allah SWT. Mirza Ghulam Ahmad Alkazzabul Akbar –Pembohong Terbesar–mati karena kolera).

    15 Mei 1907
    Menyatakan bahwa surah-surah dlm Al Quranul Karim berikut ini, yang diwahyukan untuk menghormati dan, memuji nabi besar Muhammad SAW, sekarang telah diwahyukan untuk menghormati Mirza:
    Surah 7:17
    Surah 55:1
    Surah 9:33
    Surah 53:9
    Surah 17:1
    Surah 3:31
    Surah 48:10
    Surah 48:1
    Surah 73:15
    Surah 107:1
    Surah 36:3
    (Haqeeqat-ul-Wahi, Roohani Khazain vol 22)

    Mengklaim bahwa Allah telah emnamakan dirinya sebagai tiap nabi, oleh karenanya ia mengatakan:
    “Aku adalah Adam, Aku adalah Noah/Nuh, Aku adalah Abraham/Ibrahim, Aku adalah Isaac/Ishak, Aku adalah Jacob/Ya’kub, Aku adalah Ishmael/Ismail, Aku adalah Musa, Aku adalah Daud, Aku adalah Isa anak Maryam, Aku adalah Muhammad…(SAW).” (Haqeeqatul Wahi, Roohani Khazain vol 22 p. 521)

    1908
    Menerbitkan Braheen-e-Ahmadiyya jilid lima . Dalam pembukaannya ia menulis:
    “Pada awalnya saya berjanji untuk menulis 50 jilid. Namun karena selisih antara 5 dan 50 adalah NOL, maka janji saya telah terpenuhi setelah menulis 5 jilid.”

    1908
    Mirza mengadakan resepsi bagi Financial Commissioner Punjab
    KEMATIAN: Mirza tiba-tiba terjangkit penyakit kolera Dengan penyesalan yang dalam dan kesedihan ia mengeluarkan kata-kata terakhirnya kepada ayah mertuanya:
    “Mir Sahib! Saya kejangkitan kolera”, Ia tak dapat mengeluarkan kata-kata sesudahnya dan meninggal dalam waktu singkat setelah itu.

    Mohammadi Begum hidup bahagia dengan suaminya 35 tahun setelah itu.
    Molvi Sanaullah Amratsari hidup selama 40 tahun setelah kematiannya itu.

    1908
    Hakeem Nuruddin menjadi penerus pertama.

    1914
    Hakeem Nuruddin jatuh dari kuda dan meninggal.
    Mirza Basheeruddin Mehmood, bin Mirza Ghulam, menjadi Khalifah ke-2.
    Demikian riwayat singkat dari Mirza Ghulam Ahmad.

    (SETYA: Adakah diantara netter yang dapat menyebutkan nama nabi/ rasul yang begini keji dan jahat? Perbuatan ini belum terlalu lama berlalu dibandingkan dengan Rasul yang sebenarnya, dan dapat dilacak sejarahnya. Penulis asli dari naskah ini mempunyai sumber data yang cukup akurat.)

    (SETYA: Atau adakah diantara netter yang ingin menyarankan kepada saya untuk menghentikan menyebarnya bualan nabi palsu yang keji, jorok dan tidak masuk akal/bid’ah seperti ini? Jika diantara netter mempunyai alasan yang baik, please e-mail me.)

    (Akan saya lanjutkan riwayat Mirza Ghulam Ahmad pada tulisan mendatang)

    Wassalaamu alaikum

  38. Kasian juga ya Ghulam Ahmad ini, sang manusia biasa kelahiran India yang terkena dengan “pahe-pahe”-nya.

    Pengen diakuin, dipercaya and dipuja-puja bak Nabi Besar (Rasul Allah SWT) yang kedudukannya jauuuuuuuuuuuuuh lebih tinggi atau istimewa daripada para Nabi dan Rasul Allah SWT terdahulu yang NYATA-NYATA udah ada dan terbukti menerima kitab-2 suci Allah SWT pada puluhan abad yang lalu, bahkan sejak Nabi Adam AS Sang Manusia seluruh umat manusia di dunia.

    Kenyataannya gak memiliki mukzizat apa-apa seperti layaknya yang dimiliki para Nabi ame Rasul. Selain itu akhirnya meninggal juga sebagai manusia biasa, gak seperti Nabi Isa AS atau Isa Al-Masih yang hingga kini ditangguhkan kematiannya oleh Allah SWT karena telah diangkat ke hadirat-Nya ketika hendak ditangkap oleh tentara Romawi- Yahudi saat itu dan akan diturunkan lagi kelak keddunia menjelang kiamat Yaumul akhir untuk menjadi saksi bagi pengikutnya yang dianggap telah sesat atau keliru selama ini.

    Sayang dia hidup di abad 19-an, coba kalau sekarang, pasti udah kelimpungan mempertahankan ajarannya ditanya sama Para Ulama sedunia yang lurus saat ini.

  39. SADAR said

    Buat apa kita menikmati uang haram sesaat, yakni ketika hidup di dunia yang singkat dan cuma sekali ini saja, jika akhirnya karena kebodohan kita yang ketika masih diberi kesempatan hidup di dunia ini oleh Allah SWT itu lebih memilih mendapat kebahagiaan sesaat dari menikmati uang haramnya para musuh Allah SWT ?

    Buat apa ?

    Senang-senang sekarang ketika masih hidup dan kemudian ketika sudah kembali pada-Nya mendapat azab kubur dan siksaan amat pedih di neraka jahanam ?

    Buat apa ?

    Umur rata-2 manusia jaman sekarang cuma berkisar antara 60 sampai 80 tahun. Hitung saja, berapa sisa umur kita setelah dikurang usia kita sekarang, 5, 10, 15, 20 atau lebih ?

    Sadar dan bertobatlah dari sekarang, kembalilah ke jalan yang benar, mumpung belum terlambat !

  40. Otoy said

    Riwayat orang yang diceritain di komen 37 kayaknya menggambarkan riwayat seorang yang stress berat karena kena karma deh ……..
    Untung gak ikut-2an sesat.

    Cape deeeh ….

  41. Kedunghalang said

    LOGIKA berkata
    11/10/2010 pada 17:19
    “Kalau begitu sebagai pembaca yang masih awam saya mau bertanya pada anda, sejauh mana anda tahu tentang Imam Mahdi, siapa yang akan diperangi dan yang akan dibelanya. Terima kasih.”

    Pertanyaan yang bagus sehingga memerlukan jawaban yang panjang-lebar. Namun, khawatir pemilik blog ini tidak mengizinkan saya menulis panjang-lebar, maka akan saya jelaskan seringkas mungkin dalam bentuk tanya-jawab, berdasarkan Al Qur’an dan hadits shahih. Namun, karena Rasulullah saw pernah bersabda bahwa ‘Bismillahirrahmanirrahim’ adalah ayat pertama pada setiap Surah (kecuali At-Taubah) dalam Al Qur’an (HR Bukhari, Dar-ru-Quthni & Abu Daud), maka ‘Bismillahirrahmanirrahim’ dihitung sebagai satu ayat pertama pada setiap Surah (kecuali At-Taubah). Jadi, jika Anda membaca nomor ayat Al Qur’an yang saya tulis, lalu Anda hendak memverifikasinya, harap dikurangi satu angka. Contohnya: QS An-Nisa 4:70, ayat ini di dalam Al Qur’an Departemen Agama pada An-Nisa 4:69. Baiklah kita mulai dengan:

    بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمـٰنِ الرَّحِيمِ
    اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

    (1) Tanya: Apakah Imam Mahdi?
    Jawab: Imam Mahdi terdiri dari dua suku kata, yaitu “Imam” yang berarti seorang pemimpin ruhani dan “Mahdi” yang berarti orang yang mendapat petunjuk Ilahi. Jadi, Imam Mahdi adalah seorang pemimpin ruhani yang mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala dengan wahyu-Nya. Atas perintah Allah Ta’ala, Imam Mahdi juga memberikan petunjuk kepada orang lain, sebagaimana Nabi Ibrahim as, Nabi Luth as, Nabi Ishak as dan Nabi Ya’kub as (QS Al Anbiya 21:70-74) dan Nabi Musa as serta para nabi/rasul dari antara Bani Israil (QS As-Sajdah 32:25) disebut-Nya sebagai Imam-Imam Mahdi. Selain itu, Allah Ta’ala juga menyebut Khalifah/Wakil-Nya kepada para nabi/rasul, seperti Nabi Adam as (QS Al Baqarah 2:31-32) dan Nabi Daud as (QS Shad 38:27), dan juga di beberapa ayat Al Qur’an, Allah menyebut para nabi/rasul sebagai Mundzir/Nadzir (Pemberi Peringatan) atau Mubasyir (Pemberi Khabar Suka) yang diutus-Nya (QS Ar-Ra’d 13:8, Al Ahzab 33:46 & Az-Zukhruf 43:24). Dengan demikian Imam Mahdi adalah kata lain dari Mundzir/Nadzir dan Mubasyir yang diutus Allah, atau Khalifah/Rasul/Nabi Allah yang merupakan salah-satu pangkat ruhani, karunia dan nikmat Allah yang terpenting dan yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada siapa yang dikehendaki-Nya (Qs An-Nisa 4:70-71), dan yang harus disyukuri, diterima dan dita’ati petunjuknya oleh manusia (QS An-Nisa 4:65). Diantara para nabi/rasul ada yang diberi Kitab Suci [Nabi Musa as (Taurat), Nabi Daud as (Zabur), Nabi Isa as (Injil) dan Nabi Muhammad as (Al Qur’an)], ada yang membawa syari’at (Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as dan Nabi Muhammad saw) dan ada yang tidak membawa syari’at (Nabi Ismail as, Nabi Ishak as, Nabi Ya’kub as, Nabi Yusuf as, Nabi Harun as dan para nabi/rasul Bani Israil termasuk Nabi Isa Al Masih as). Mereka memiliki kapasitas yang berbeda-beda, dan yang terbaik kapasitasnya diantara mereka adalah Nabi Muhammad Rasulullah saw, sehingga Allah Ta’ala menganugerahkan gelar ‘Khataman-Nabiyyin’ yang berarti sempurna/paling afdhal diantara para nabi (QS Al Ahzab 33:21) atau Materai Yang Mengesyahkan/Cincin Perhiasan para nabi (Kamus Arab-Inggris Lexicon oleh E. W. Lane). Rasulullah saw pernah bersabda:”Aku dibangkitkan sebagai Nabi Pembuka dan sebagai Nabi Penutup” (Al Jamiush Shagir Jilid II), artinya Rasulullah saw adalah sebagai Penutup Para Nabi yang Membawa Syari’at dan sebagai Pembuka Para Nabi yang Melanjutkan dan Memperkuat Syari’at Islam yang diantaranya, yang pertama, adalah Imam Mahdi as. Bani Israil (suatu kaum sebelum kaum Nabi Muhammad saw) pernah dipimpin oleh seorang Raja yang juga seorang Nabi (QS Al Maidah 6:21). Hal itu masih memungkinkan karena para Nabi/Rasul dari antara Bani Israil hanya diutus untuk kaumnya saja yang merangkap sebagai Raja (Pemimpin Ruhani sekaligus Pemimpin Politik). Tetapi, Nabi Muhammad saw diutus untuk seluruh manusia di dunia (Internasional) termasuk untuk kaum Bani Israil, maka kaum beliau saw tidak lagi dipimpin oleh seorang Raja, tetapi hanya oleh seorang Nabi (QS An-Nisa 4:70) atau Pemimpin Ruhani saja. Kepada Bani Israil, Allah Ta’ala menurunkan seorang Al Masih yaitu Nabi Isa Ibnu Maryam as (QS Ash-Shaff 61:7), sedangkan kepada kaum Nabi Muhammad saw, Allah Ta’ala juga menurunkan seorang Al Masih yaitu Imam Mahdi as yang merupakan matsil/perumpamaan Ibnu Maryam (QS Al Jumu’ah 62:4 & Az-Zukhruf 43:58). Jadi, kedatangan Imam Mahdi as yang dijanjikan oleh Nabi Muhammad saw itu identik dengan kedatangan seorang nabi/rasul atau matsil Nabi Isa as atau Al Masih untuk kaum Nabi Muhammad saw.

    (2) Tanya: Siapa namanya, dari suku bangsa apa, di mana dan kapan Imam Mahdi akan datang?

    Jawab: Nama Imam Mahdi as sama dengan salah-satu nama sifat Nabi Muhammad saw, yaitu Ahmad (QS Ash-Shaff 61:7 & HR Tirmidzi) yang berasal dari kaum lain (yang bukan) dari bangsa Arab, yaitu keturunan suku bangsa Persia (QS Al Jumu’ah 62:4 & HR Bukhari) yang berasal dari India/Hindustan (HR Bukhari) tepatnya dari sebuah desa yang bernama Qad’ah/Kar’ah aorist dari Qadian (Kitab Al Jawahirul Asror & Hujajul Kiramah) yang datang pada permulaan abad ke 14 Hijriah Qomariah atau seribu tahun setelah tiga abad kejayaan Islam yang pertama (QS As-Sajdah 32:6, An-Nur 24:56, HR Tirmidzi & Bukhari, Kitabush-Shahadat). Keterangan Al Qur’an dan hadits-hadits shahih ini cocok dengan pendakwaan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi & Masih Mau’ud as, pendiri Jemaat Ahmadiyah, yang mulai diutus-Nya pada 1882M sebagai mujaddid (reformer/mushlih rabbani) abad ke 14H.

    (3) Tanya: Bagaimana keadaan dan tanda-tanda kedatangan Imam Mahdi?

    Jawab: Ketika keadaan umat Islam telah meninggalkan Al Qur’an (QS Al Furqan 25:31), tidak ada lagi yang tertinggal di dalam Al Qur’an kecuali tulisannya, dan tidak ada lagi tertinggal di dalam Islam kecuali namanya, jiwa ajaran Islam yang sejati lenyap dari muka bumi (HR Al Baihaqi), umat Islam sudah terpecah menjadi 73 golongan (Musnad Ahmad) dan umat Islam akan menjadi seperti kaum kera dan babi (Kanzul Ummal Juz XIV/38739), maka Allah Ta’ala mengutus Imam Mahdi & Masih Mau’ud as pada permulaan abad ke-14H. Untuk Mahdi kita ini ada dua tanda yang belum pernah terjadi sejak langit dan bumi diciptakan, yaitu gerhana bulan terjadi pada permulaannya di bulan Ramadhan, dan gerhana matahari terjadi pada pertengahannya (QS Al Qiyamah 75:8-10 & HR Dar-ru-Quthni). Nubuwatan agung berupa peristiwa tanda falaq ini sudah terjadi pada tahun 1894M, atau kira-kira enam tahun setelah pendakwaan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi pada tahun 1888M.

    (4) Tanya: Apa tujuan kedatangan (yang diperangi dan dibela) Imam Mahdi?

    Jawab: Allah Ta’ala mengutus Imam Mahdi as dengan petunjuk untuk memperkuat agama yang haq yaitu Islam agar mengungguli seluruh ajaran/kepercayaan/keyakinan/agama yang ada di bumi ini. Dalam mengimplementasikan hal ini, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud as) diperintah Allah untuk membentuk bahtera (Jemaat Ahmadiyah) dengan petunjuk dan wahyu Ilahi (mandate untuk menerima bai’at) untuk menghidupkan kembali agama dan menegakkan syari’at (Yuhyiddiina-wa-Yuqimusysyarii’ah) Islam dengan cara yang hikmah, damai (tanpa peperangan) dan penuh kasih sayang sesuai dengan motonya: Love for All, Hatred for None (Cinta untuk Semua, Tiada Kebencian) atau Rahmatan-lil-Alamin.

    (5) Tanya: Ketika Imam Mahdi yang benar datang, apa yang harus dilakukan oleh umat Islam?

    Jawab: Umat Islam harus bersyukur kepada Allah dengan menerima dan menta’ati petunjuk utusan-Nya (QS An-Nisa 4:65) dan bai’at kepadanya atau Khalifahnya walaupun harus merangkak di atas salju, karena dia adalah Khalifah Allah, Al Mahdi (HR Ibnu Majah).
    Penjelasan ringkas diatas mungkin belum dapat dimengerti seutuhnya oleh umat Islam Indonesia, namun dengan browsing website berikut diharapkan dapat membantu: http://www.alislam.org/
    Kalau masih ada pertanyaan atau keberatan, insya-Allah akan saya jawab sesuai kemampuan.
    وَأَخِرُدَعْوَانَآاَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

  42. Kedunghalang said

    Mikhail berkata
    13/10/2010 pada 10:20

    “Riwayat hidup Mirza Ghulam Ahmad
    Saya telah mendapat ijin dari penulis asli yaitu Dr. Syed Rashid untuk menterjemahkan bahan-bahan tentang Ahmadiah kedalam bahasa Indonesia Saya akan e-mail-kan ijin itu secara terpisah kepada pak John. Terjemahan ini untuk mengimbangi tulisan Sdr Nadri. Kalau hanya tulisannya yang membanjiri Indonesia-L, maka page ini jadi kelihatan nggak fair, kan ? Untuk itu saya telah mendapatkan bahan yang sesuai dan akan saya beri komentar”

    بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمـٰنِ الرَّحِيمِ
    اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
    Yang Anda copy paste itu bukan tulisan Anda sendiri dan Anda pun tidak mempunyai pengetahuan cukup tentang itu. Maka saya mengingatkan tentang firman Allah berikut ini:
    وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ‌ؕ اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔوْلاً‏
    “Dan janganlah engkau ikuti apa yang tentang itu engkau tidak mempunyai pengetahuan. Sesungguhnya telinga, mata dan hati tentang semuanya ini akan ditanya.” (QS Bani Israil 17:37).

    Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as telah menulis lebih dari 80 jilid buku yang aslinya ditulis dalam bahasa Urdu, Arab dan Persia. Kalau Anda memahami ketiga bahasa itu silahkan Anda browsing website berikut ini dan tunjukkan buku-buku dan halaman-halaman yang Anda sebut dalam copy paste itu kepada saya:http://www.alislam.org/urdu/rk/

    SERUAN & SARAN:
    (1) Saya beriman kepada Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as sebagai Imam Mahdi, Masih Mau’ud, Khalifah Allah, Nabi Allah atau Rasul/Utusan Allah Ghairi Tasyri’ wa Ghairi Mustaqil yang kedatangannya telah dinubuwatkan oleh Nabi Muhammad saw, dan saya bai’at kepada Allah Ta’ala melalui Khalifatul Masih V atba untuk bergabung ke dalam Jemaat Islam Ahmadiyah Internasional.
    (2) Saya mengajak Saudara-saudara seiman untuk menta’ati firman Allah berikut ini:
    وَمَاۤ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ‌ؕ
    “Dan, tidaklah Kami utus seorang rasul melainkan supaya ia dita’ati dengan izin Allah;” (QS An-Nisa 4:65) dan untuk menta’ati sabda Nabi Muhammad Rasulullah saw berikut:
    فَاِذَارَأَيْتُمُوْهُ فَبَايِعُوْهُ وَلَوْدحَبْوًاَعلَى الثَّلْخِ فَاِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ الْمَهْدِيُ
    “Apabila kamu melihatnya (Imam Mahdi), maka bai’atlah kepadanya walaupun harus merangkak di atas salju, karena beliau adalah Khalifah Allah dan Al Mahdi.” (Sunan Ibnu Majah, Darul Fikr, Jld. II, hal. 1367, Hadits No.4084), karena Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as telah mendapat mandat dari Allah berikut ini:
    اِذَاعَزَمْتَ فَتَوَكَلْ عَلَى الله – وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَاوَوَحْيِنَا – اِنَّالَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَمَايُبَايِعُوْنَ الله َيَدُاللهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ
    “Bila engkau sudah mengambil keputusan, maka bertawakalah kepada Allah – Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan petunjuk wahyu Kami – Sesungguhnya mereka yang bai’at kepada engkau, sesungguhnya mereka bai’at kepada Allah, Tangan Allah berada diatas tangan mereka.” [Sabz Isytihaar, hal. 24 (Urdu) & Tabligh Risalah, Jilid I, hal.145 (Urdu)].
    (3) Namun, semua tergantung kepada usaha keras Anda dan kepada keridhan Allah Al Huda yang akan memberi karunia-Nya kepada Anda, karena Dia berfirman:
    وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ‌ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
    “Dan orang-orang yang berjuang untuk Kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS Al Ankabut 29:70)
    (4) Saran saya, sebelum Anda memperoleh karunia (hidayah dan taufik) Allah, janganlah memperolok-olok Utusan Allah dan Jemaat-Nya, karena saya khawatir azab Ilahi yang sangat pedih akan mencengkeram Anda. Na’udzubillahi mindzalik.
    (5) Perbedaan antara utusan/nabi/rasul palsu dengan utusan/nabi/rasul yang benar adalah: Utusan/nabi/rasul palsu akan mati sebelum rentang waktu pendakwaannya mencapai 23 tahun dan/atau para pengikutnya secara perlahan tapi pasti akan hilang/lenyap. Utusan/nabi/rasul yang benar akan hidup terus hingga rentang waktu pendakwaannya sampai dengan/melewati 23 tahun, dan pengikutnya secara perlahan tetapi pasti akan terus bertambah sebagaimana yang telah dijanjikan Allah kepada rasul-rasul-Nya dalam firman-Nya;
    كَتَبَ اللّٰهُ لَاَغْلِبَنَّ اَنَا وَرُسُلِىْ‌ؕ اِنَّ اللّٰهَ قَوِىٌّ عَزِيْزٌ‏
    “Allah telah menetapkan, “Aku dan rasul-rasul-Ku pasti akan menang. Sesungguhnya, Allah itu Maha Kuat, Maha Perkasa’.” (QS Al Mujadalah 58:22); dan juga kepada orang-orang beriman sebagaimana firman-Nya:
    اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِىْ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ‏
    “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (akhirat)” (QS Al Mu’min 40:52).
    Janji Allah Ta’ala ini terbukti dengan sudah menyebarnya Da’wah Islam yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah hingga ke 198 negara, dan hampir di setiap negara memiliki masjid yang besar, salah satunya di Morden, London, United Kingdom, terbesar di Eropa Barat:
    http://www.alislam.org/gallery2/v/mosques/baitulfutuh/baitulfutuh4/aai.jpg.html

    وَأَخِرُدَعْوَانَآاَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

    Note: Saya tidak akan menjawab komentar/cacian/hujatan dari orang-orang yang mengaku beragama Islam tetapi tidak berdasarkan Al Qur’an & Hadits.

  43. @Mikhail

    Saudara Mikhail, Jazaakumullah khairul jazaa’.
    Trm ksh atas uraian Anda yang membongkar kedok Nabi Palsu Mirza Ghulam Ahmad dan pengikut2 sesatnya yg tergabung dalam sekte Ahmadiah.

    Setelah Anda membongkar kesesatan si Mirza dan Ahmadiah, satu demi satu, halaman demi halaman, maka kesimpulan saya si Mirza ini bukan sesat, tetapi KAFIR MUNAFIK PENISTA ISLAM dan PENGHINA ALLAH SWT.

    Kalau membaca tulisan Anda yg berdasarkan fakta dan bukti nyata (kitab2 mereka sendiri) anak kecil aja akan mengerti KEKAFIRAN si Mirza dan Ahmadiahnya. Yang mengherankan, kenapa pengikutnya sedemikian bodohnya mau percaya begitu saja (se-olah2 akalnya sudah nggak bekerja lagi seperti kerbau dicocok hidungnya). Pasti IBLIS telah merasuki jiwa pengikut Ahmadiyah dan simpatisannya dan menguasai akal sehat mereka.

    Kami umat Islam menunggu tulisan2 Anda berikutnya tentang KEKAFIRAN SI MIRZA dan SEKTE AHMADIAH.

    Jazaakumullah khairul jazaa’.

  44. BejoIslam said

    @kedunghalang: justru dengan kemampuan bhsa arab dan hadits anda yang dangkal yang membuat diskusi ini kehilangan makna karena anda hanya memahami mentah semua pendapat2 ulama’ tsb, sedangkan di awal anda menyatakan bahwa ulama’ ahlusunnah tsb adalah seburuk2 makhluk.

    kepada teman2 semua, uraian panjang lebar kita kepada kedunghalang semaikn menjadikannya semakin mengarahkannya kepada kesesatan yang dibawa mirza ghulam ahmad.

  45. Tommy said

    @kedunghalang,

    Ga usah repot2, kita bahas kitab anda tadzkirah saja, yang diakui sebagai pengalaman rohani MGA,
    padahal sebagai kitab suci ahmadiyah.

    Balas komen saya diatas,

  46. Mikhail said

    Kedunghalang berkata
    14/10/2010 pada 02:29

    Yang Anda copy paste itu bukan tulisan Anda sendiri dan Anda pun tidak mempunyai pengetahuan cukup tentang itu. Maka saya mengingatkan tentang firman Allah berikut ini:
    “Dan janganlah engkau ikuti apa yang tentang itu engkau tidak mempunyai pengetahuan. Sesungguhnya telinga, mata dan hati tentang semuanya ini akan ditanya.” (QS Bani Israil 17:37).

    _____________________________________

    Maaf ya, gw kudu komentari komentar2 lu supaya semua gak jadi sesat.
    1) QS Bani Israil 17:37 itu surah apa? Surah 17 adalah Al Israa.
    Dan ayat ke 37 nya berbunyi :

    “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung”.

    Ini bunyi QS 17 :37.

    Gw gak temukan surah Bani Israil. Ini kitab siapa? Kitab nabi lu si MGA itu?
    Lu hati2 ya, jangan asal main kutip Al Qur’an.

    2) Gw gak negliat keharaman copy paste selama code ethic copy paste tetap dijaga. Lom tentu org yg copy paste gak punya pegnetahuan bro.. lu salah banget.. Lu kalo baca Riyadush Shalihin dan mencari hadits2, pasti juga copy paste dan mencantumkan diambil dari kitab apa.. Atau ajaran agama lu ahmadiyah gak mengajarkan kode etik itu??

    Gini aja deh, daripada lu terusin di sini, gw undang lu debat di Dialog Religi. Gw tunggu.
    Jadi lu boleh response ini tapi lgs respons di Dialog Religi. Gw tertarik juga debat sama lu. Kita sama2 bongkar kitab bro.. Ilmiah!

    Saudara2 seiman, ikhwan fillah, silahkan kunjungi Dialog Religi III. Kita akan coba debat aliran sesat ini secara ilmiah.

    See you there Kedunghalang..

  47. Mikhail said

    @ PARVEEZ IQBAL

    Wa’iyakum. Gw udah undang si Kedunghalang untuk debat ilmiah di Dialog Religi. Kita lihat Ahmadiyah vs umat2 Rasulullah SAW di sana. InsyaAllah debat ilmiah.

  48. Mikhail said

    Kedunghalang berkata
    14/10/2010 pada 02:29

    (2) Saya mengajak Saudara-saudara seiman untuk menta’ati firman Allah berikut ini:
    “Dan, tidaklah Kami utus seorang rasul melainkan supaya ia dita’ati dengan izin Allah;” (QS An-Nisa 4:65) dan untuk menta’ati sabda Nabi

    +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    Isi QS.4(An-Nisa):65
    Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

    Menyesatkan quote Al Qur’an lu kan?

  49. Mikhail said

    Ini bunyi asli quote Al Qur’an lu tadi dengan ayat yg benar.

    QS.4:64 Dan kami tidak mengutus seseorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.

    +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    Rasul dan nabi terakhir adalah Rasulullah SAW. Lu gak bisa lari dari konteks ini.
    Jadi mengatakan si ahmad jadi nabi n rasul, berarti lu mencoba untuk mengubah ajaran Allah SWT!
    jangan tanya mana ayatnya yg mengatakan Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir. Atau mau tanya?

  50. Mikhail said

    Ayo kedunghalang, pindah ke Dialog Religi III.
    Gw tunggu.

  51. Kedunghalang said

    بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمـٰنِ الرَّحِيمِ
    اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

    Mikhail berkata
    13/10/2010 pada 10:07

    “Mengenal Mirza Ghulam Ahmad “Dedengkot Ahmadiyah”
    Posted by Abu Aqil As-Salafy in Extra. trackback
    (Sumber : AlQadiyaniyah dirasat wa tahlil, Syeikh Ihsan Ilahi Zhahir, Pakistan)”

    Kalau kalian melihat tulisan-tulisan dengan sumber yang menyebut Ahmadiyah dengan Al Qadiyaniyah, maka ini sudah pasti isinya fitnah. Fitnah-fitnah ini keluar dari para ulama mereka yang menurut Rasulullah saw,’mereka itu seburuk-buruk mahluk di kolong langi, dari merekalah keluar fitnah dan fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka’. Penyakit mereka adalah kebencian kepada Jemaat Ahmadiyah sedemikian rupa khronis-nya sehingga tulisan-tulisan tentang fitnah itu menyebar dalam berbagai bahasa ke seluruh pelosok dunia. Berikut ini saya kasih contoh:

    “Mirza Ghulam Ahmad yang lahir pada tahun 1839M menceritakan bahwa ayahnya bernama Atha Murtadha berkebangsaan mongol. (Kitab Al-Bariyyah, hal. 134, kary. Mirza Ghulam Ahmad).”

    Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud) as lahir pada tahun 1835M dan ayah beliau as adalah Mirza Ghulam Murtadha keturunan bangsawa Persia. Jadi, kelihatan kan fitnahnya, apalagi dengan mengutip kitab dan halaman yang salah pula. Oleh karena itu saya tidak akan menjawab fitnah-fitnah berikutnya, wasting my time. Oleh karena itu, bagi muslimin Indonesia, sebaiknya mari kita bahas masalah Kewafatan Nabi Isa, Kenabian dan Kebenaran Imam Mahdi & Masih Mau’ud as dari perspektif Al Qur’an & Hadits. Kalau anda merasa bahasa Arab & pemahaman hadits saya dangkal, buktikan dengan counter Anda yang memperlihatkan kedalaman bahasa Arab dan pemahaman hadits Anda. Ingatlah, hujatan, caci-maki, kafir-mengkafirkan, sesat-menyesatkan atau mengeluarkan Jemaat Ahmadiyah dari Islam tidak diajarkan dalam Al Qur’an maupun hadits. Malahan kita diperintahkan Allah & Rasul-Nya untuk mengajak manusia kepada Islam yang sejati.

    Bagi mereka yang merasa canggih menguasai Tadzkirah yang difitnahkan kepada Jemaat Ahmadiyah sebagai Kitab Sucinya, silahkan tunjukkan kepada saya, halaman-halaman dan buku-buku karya tulis Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad (Imam Mahdi & Masih Mau’ud)as dalam ditulis bahasa Urdu, Arab dan Persia (kalau kalian menguasai bahasa-bahasa tersebut) dalam website berikut:
    http://www.alislam.org/urdu/rk/

    وَأَخِرُدَعْوَانَآاَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

  52. thoni said

    BAYANAT DSP (DEWAN SYARI’AH PUSAT)PKS TENTANG AHMADIYAH

    Partai Keadilan Sejahtera
    Nomor: 17/B/K/DSP-PKS/1429
    Tentang Ahmadiyah

    Ahmadiyah atau Al-Qadiyaniyah adalah aliran keagamaan yang dibidani oleh penjajah Inggris bertujuan agar umat Islam tidak melakukan jihad menentang koloni terhadap Inggris. Didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India pada tahun 1889M/ 1309 H. Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiani (1835 -1908) mengaku sebagai al-masih, al-mahdi dan nabi akhir zaman setelah nabi Muhammad saw., dia juga mengaku mendapatkan wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril, bahkan mengaku Allah berbicara langsung dengannya. Kumpulan wahyunya termuat dalam kitab Tadzkirah. Para pengikutnya mensejajarkan imamnya dengan nabi Daud as, Musa as, Isa as dan Muhammad saw.

    Tadzkirah adalah kitab suci Ahmadiyah isinya penuh dengan kebohongan dan kedustaan. Sebagian besarnya berupa pembajakan dan pemalsuan dari Al-Qur’an. Di antara kedustaan dan pemalsuan isi kitab tadzkirah antara lain:
    ”Wahai Ahmad semoga Allah memberkahimu, bukanlah engkau yang melempar, ketika engkau melempar, tetapi Allahlah yang melempar” (Tadzkirah hal 43)
    Ayat Tadzkirah diatas adalah bajakan dari Al-Qur’an surat Al-Anfal 17. Dalam kitab Tadzkirah yang lain Mirza Ghulam berkata: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan wahyu kepadaku bahwa setiap orang yang tidak mengikutimu dan tidak bai’at kepadamu, maka ia durhaka kepada Allah dan termasuk ahli Jahannam” (Tadzkirah, hal : 342)
    “Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya (Mirza Ghulam Ahmad) dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama semuanya” (Haqiqatul Wahyi hal 71).
    Ayat Tadzkirah diatas adalah bajakan dari Al-Qur’an surat As-Shaff 9. Ayat tersebut diakui oleh Mirza Ghulam Ahmad sebagai wahyu yang dia terima dari Allah Ta’ala. Rasul-Nya diakui sebagai Mirza Ghulam Ahmad yang telah diangkat oleh Allah menjadi nabi dan rasul dari India, dan agama yang benar diakuinya sebagai agama Ahmadiyah.
    Demikianlah kitab suci Ahmadiyah berisi penuh dengan kedustaan atas nama agama, atas nama Allah dan atas nama wahyu.
    Dr. Muhammad Iqbal seorang penyair terkenal dari India dan satu kota dengan Mirza Ghulam Ahmad mengatakan,” Qadianisme adalah satu organisasi yang berusaha untuk menciptakan golongan baru berdasarkan kenabian untuk menyaingi kenabian Muhammad saw.” Dalam pernyataan lain beliau mengatakan,” Sesungguhnya Qadianisme (Ahmadiyah) lebih berbahaya bagi kehidupan masyarakat Islam di Hindia dibandingkan dengan aliran Spinoza seorang filsuf Yahudi yang membrontak dengan peraturan-peraturan Yahudi” (Gerakan Perusak Qadianisme Abul Hasan An-Nadawi, Abul A’la Maududi dan Muhammad Khudr Hussein hal 25-26 diterbitkan Rabithah alam Islami )
    Ahmadiyah masuk ke Indonesia pada tahun 1935. kelompok pengikut Ahmadiyah Indonesia tergabung dalam wadah Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang berpusat di Parung Bogor Jawa Barat dan memiliki banyak cabang di seluruh Indonesia.

    Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah

    Diantara pokok-pokok ajaran Ahmadiyah adalah:
    1. Ahmadiyah meyakini bahwa kenabian dan kerasulan tidak berakhir pada nabi Muhammad saw, tetapi masih tetap berlangsung. Dan Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya al-masih, al-mahdi, nabi dan rasul utusan Allah setelah nabi Muhammad saw.
    2. Mirza mengaku bahwa Jibril as turun kepadanya dan menyampaikan wahyu dan ilham dari Allah dan kumpulan wahyunya ditulis dalam kitab tadzkirah.
    3. Ahmadiyah menyakini bahwa kitab Tadzkirah sama sucinya dengan kitab al-Qur’an
    4. Ahmadiyah memiliki tempat suci sendiri yaitu di Qadian India.
    5. Mirza Ghulam Ahmad menyakini bahwa ajarannya yang benar, bagi mereka yang tidak masuk Ahmadiyah maka mereka adalah sesat dan akan masuk neraka Jahannam.
    6. Para pengikut Ahmadiyah tidak melakukan sholat bersama umat Islam lain. Wanita Ahmadiyah dilarang menikah dengan lelaki muslim non Ahmadiyah sedangkan lelakinya boleh menikah dengan muslimah.

    Berdasarkan keyakinan dan kepercayaan tersebut Dewan Syariah Pusat PKS mengeluarkan Bayan sbb:
    1. Bahwa Ahmadiyah telah menodai kesucian agama Islam, menodai kesucian Al-Qur’an dan menodai nabi Muhammad saw. sebagai nabi dan rasul terakhir.
    2. Bahwa Ahmadiyah adalah aliran yang sesat dan keluar dari agama Islam. Orang-orang Ahmadiyah yang tidak mau bertaubat dan kembali pada ajaran Islam setelah disampaikan kepada mereka penjelasan tentang kesesatan aqidahnya dan ajakan untuk kembali kepada aqidah dan Dinul Islam, maka mereka murtad atau keluar dari ajaran Islam, sehingga statusnya bukan sebagai pemeluk Islam (sebagai non-muslim) yang diperlakukan seperti kaum musyrikin bukan sebagai ahlul kitab.
    3. Di antara akibat hukum dari kemurtadan penganut Ahmadiyah:
    Tidak halal menikahi wanita Ahmadiyah• Tidak halal menikahkan wanita muslimah dengan pria Ahmadiyah. Tidak halal memakan binatang sembelihan penganut Ahmadiyah. Orang yang mati sebagai penganut Ahmadiyah tidak dirawat sebagaimana mayat muslim, tidak disholatkan dan tidak dikuburkan di areal pemakaman kaum muslimin

    Demikian Bayan Dewan Syariah Pusat Partai Keadilan Sejahtera tenatang Ahmadiyah, semoga Allah memberikan hidayah kepada kita semua.

    Jakarta, 3 Jumadil Awal 1429 H
    9 Mei 2008 M

    DEWAN SYARIAH PUSAT
    PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

  53. Mikhail said

    Kedunghalang berkata
    14/10/2010 pada 10:10

    Kalau kalian melihat tulisan-tulisan dengan sumber yang menyebut Ahmadiyah dengan Al Qadiyaniyah, maka ini sudah pasti isinya fitnah. Fitnah-fitnah ini keluar dari para ulama mereka yang menurut Rasulullah saw,’mereka itu seburuk-buruk mahluk di kolong langi, dari merekalah keluar fitnah dan fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka’. Penyakit mereka adalah kebencian kepada Jemaat Ahmadiyah sedemikian rupa khronis-nya sehingga tulisan-tulisan tentang fitnah itu menyebar dalam berbagai bahasa ke seluruh pelosok dunia.

    ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

    Mana perawi hadits yg lu quote di bawah ini dan sanadnya?

    “mereka itu seburuk-buruk mahluk di kolong langi, dari merekalah keluar fitnah dan fitnah itu akan kembali lagi kepada mereka”

    Lu jgn asal nyomot hadits terus lu modifikasi buat kepentingan lu sendiri dong. Hadits lu itu Maudhu alias palsu. Maaf ya, gw simpulkan bahwa kelakuan lu memang wajar, malsuin Al Qur’an, hadits, syari’at Islam karena Nabi dan rasul lu si MGA aja AL KAZZABUL AKBAR alias PEMBOHONG BESAR alias DAJJAL KECIL, juga mengajarkan hal yg lebih aprah lagi.

    Jadi definitifnya lu pasti ngikutin cara beragama nya nabi lu yg kita sebut dajjal kecil tadi.

    Kenapa lu gak jawab tantangan gw untuk debat di Dialog Religi? Lu takut lu tambah keliatan dajjal nya juga?
    Lu panggil juga umat2 MGA yg lain untuk debat ilmiah ma gw dan umat Muhammad lainnya di Dialog Religi. Gw sebenernya gak demen debat tapi ngeliat cara lu menginjak2 Islam, gw jadi geram juga.

    Lu tunjukin hadits yg di atas ma gw dan gak usah ngajak2 membahas wafatnya Isa as segala.

  54. LOGIKA said

    @Kedunghalang

    Menyambung pertanyaan saya di komen 29 dan uraian jawaban anda di komen 41 Forum Dialog Religi III Situs K@barnet ini, saya ingin sharing dengan anda berdasarkan logisitas pemikiran dan keyakinan kita masing-masing.

    Pada komen 41 anda memberikan uraian tentang Imam Mahdi berikut :

    Point 1 :
    Imam Mahdi terdiri dari dua suku kata, yaitu “Imam” yang berarti seorang pemimpin ruhani dan “Mahdi” yang berarti orang yang mendapat petunjuk Ilahi. Jadi, Imam Mahdi adalah seorang pemimpin ruhani yang mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala dengan wahyu-Nya. Atas perintah Allah Ta’ala, Imam Mahdi juga memberikan petunjuk kepada orang lain, sebagaimana Nabi Ibrahim as, Nabi Luth as, Nabi Ishak as dan Nabi Ya’kub as (QS Al Anbiya 21:70-74) dan Nabi Musa as serta para nabi/rasul dari antara Bani Israil (QS As-Sajdah 32:25) disebut-Nya sebagai Imam-Imam Mahdi.

    ###
    Kedunghalang,

    Saya akan uraikan ayat-2 dari surat-2 dalam kitab suci Al-Quran yang anda kutip pada jawaban anda di atas sbb :

    Surat Al-Anbiya’ Ayat 71 s/d 74 (21 : 71-74) =>

    Ayat 71, yang artinya :
    Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam.

    Ayat 72, yang artinya :
    Dan Kami menganugrahkan kepadanya (Ibrahim) Ishak dan Yakub sebagai suatu anugrah. Dan masing-masing Kami jadikan orang yang saleh.

    Ayat 73, yang artinya :
    Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah,

    Ayat 74, yang artinya :
    Dan kepada Lut, Kami berikan hikmah dan ilmu, dan kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang melakukan perbuatan keji. Sungguh, mereka orang-orang yang jahat lagi fasik.

    KESIMPULAN 1 :

    Pada ayat 71 sampai dengan 74 surat Al-Anbiya Allah SWT memberikan petunjuk pada kita bahwa :

    Nabi Ibrahim AS dan Luth AS telah diselamatkan oleh Allah SWT ke suatu negeri yang telah diberikan berkah (berpengaruh positif/membawa kebaikan) bagi seluruh alam.

    Allah SWT juga telah memberikan anugrah (kasih sayangnya) kepada Nabi Ibrahim AS berupa kelahiran kedua puteranya yang bernama Ishak dan Yakub

    Allah SWT kemudian menjadikan mereka (anak-anak Nabi Ibrahim AS itu (Ishak dan Yakub) sebagai pemimpin-2 yang selalu memberikan petunjuk kepada sesamanya dan orang-2 yang dipimpinnya sesuai perintah Allah SWT dan melaksanakan segala perintah-Nya yang sudah diwahyukan kepada mereka.

    Allah SWT telah memberikan hikmah dan ilmu serta menyelamatkannya dari bencana yang menimpa kota tempatnya tinggal sebagai hukuman (azab) kepada orang-orang yang jahat dan fasik saat itu.

    Jadi ayat-2 dari surat Al-Anbiya ini menunjuk kepada hikmah dari kisah Nabi Ibrahim AS beserta kedua anaknya, yakni Ishak dan Yakub, serta Nabi Luth AS.

    Surat As-Sajdah Ayat 23 s/d 25 (32 : 23-25) (saya tambahkan 2 ayat sebelumnya agar lebih jelas) =>

    Ayat 23 :
    Dan sungguh, telah Kami anugrahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah engkau (Muhammad) ragu-ragu menerimanya (Al-Quran), dan Kami jadikan Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.

    Ayat 24 :
    Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perinta Kami selama mereka bersabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami.

    Ayat 25 :
    Sungguh Tuhanmu, Dia yang memberikan keputusan diantara mereka pada Hari Kiamat tentang apa yang dahulu mereka perselisihkan padanya.

    KESIMPULAN 2 :

    Pada ayat 23 sampai dengan 25 surat As-Sajdah Allah SWT memberikan petunjuk bahwa :

    Nabi Muhammad SAW telah diberikan petunjuk oleh-Nya agar tidak ragu-2 menerima petunjuk-2-Nya yang kemudian terangkum dalam kitab suci Al-Quran sebagaimana Allah SWT juga telah memberikan petunjuk-2 kepada Nabi Musa dalam kitab suci Taurat untuk disampaikan kepada kaum Bani Israil.

    Allah SWT telah menjadikan di antara kaum Bani Israil saat itu pemimpin-2 yang memberikan petunjuk sesuai perintah Allah SWT selama mereka bersabar (tidak cepat putus asa) dalam menyampaikan petunjuk-2 Allah SWT dalam menyikapi segala hal yang diperselisihkan antara orang-2 Bani Israil.

    Allah SWT lah yang akan memberika keputusan tentang apa-apa yang pernah diperselisihkan oleh orang-2 Bani Israil di antara mereka di hari kiamat nanti.

    Jadi ayat-2 pada surat Al-Anbiya ini menunjuk pada perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW tidak ragu-2 dalam menerima dan menyampaikan firman-2 Allah SWT yang telah diwahyukan kepadanya untuk disampaikan kepada kaumnya saat itu dengan membandingkan dengan peristiwa yang dialami oleh Nabi Musa AS sebagai Rasul Allah SWT sebelumnya yang telah menerima isi kitab suci Taurat yang diwahyukan oleh Allah SWT kepadanya untuk disampaikan kepada kaumnya saat itu yang saling berselisih, yakni Bani Israil.

    Dari KESIMPULAN 1 DAN 2 di atas, kita dapat menggarisbawahi bahwa ayat-2 yang terdapat dalam surat Al-Anbiya dan AS-Sajdah di atas HANYA MENUNJUK KEPADA peristiwa dan kepemimpinan yang dialami :
    1. Nabi Ibrahim beserta kedua putranya, yakni Ishak dan Yakub
    2. Nabi Luth
    3. Nami Muhammad SAW.
    4. Para pemimpin dari Bani Israel yang berselisih SAAT ITU.

    Jadi ayat-ayat dalam surat-surat di atas SAMA SEKALI TIDAK MENUNJUK PADA SIFAT KEPEMIMPINAN MANUSIA PADA JAMAN-2 SESUDAH NABI MUHAMMAD SAW TERMASUK GHULAM AHMAD SANG NABI AHMADIYAH DARI INDIA.

    Bagaimana anda tiba-tiba bisa memasukkan nama Ghulam Ahmad dari India yang hidup di abad 19-20 (abad modern) ini begitu saja sebagai bagian dari peristiwa kepemimpinan yang difirmankan oleh Allah SWT dalam kedua surat di atas ?

    Bagaimana ini Kedunghalang ?

  55. Mikhail said

    Kedunghalang, kita pindah ke Dialog Religi III supaya blog ini gak terlalu ramai dengan komentar dialog antar agama. Kami tunggu dan sekalian juga ajak umat ahmadiyah lu lainnya. Kita dialog secara ilmiah, dialog umat Rasulullah SAW vs umat Mirza Ghulam Ahmad.

  56. Kedunghalang said

    بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمـٰنِ الرَّحِيمِ
    اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

    @LOGIKA

    Anda menjelaskan terlalu panjang nak, padahal tujuan saya adalah di dalam dua ayat suci tersebut terdapat satu kalimat sama yang menyatakan bahwa, “Allah menyebut para nabi/rasul juga sebagai imam-imam mahdi dengan perintah-Nya”, dengan kata kunci yaitu:

    وَجَعَلْنٰهُمْ اَٮِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا

    “Dan Kami jadikan mereka imam-imam yang memberi petunjuk atas/dengan perintah Kami”

    QS Al Anbiya 21:74, yang artinya :
    وَجَعَلْنٰهُمْ اَٮِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا وَاَوْحَيْنَاۤ اِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرٰتِ وَاِقَامَ الصَّلٰوةِ وَاِيْتَآءَ الزَّكٰوةِ‌ۚ وَكَانُوْا لَـنَا عٰبِدِيْنَ ۙ‌ۚ‏
    Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin(imam-imam) yang memberi petunjuk (mahdi) dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan-kebaikan, mendirikan shalat, dan membayar zakat. Dan hanya kepada Kami mereka menyembah,
    وَ جَعَلْنَا مِنْهُمْ اَٮِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْا‌ؕ وَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ‏
    QS As-Sajdah 32:25
    Dan Kami jadikan dari antara mereka pemimpin-pemimpin (imam-imam) yang memberi petunjuk (mahdi) dengan perintah Kami, sebab mereka bersabar dan mempunyai keyakinan kuat kepada ayat-ayat Kami.

    Jadi, nabi/rasul identik dengan imam mahdi.

    وَأَخِرُدَعْوَانَآاَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

  57. LOGIKA said

    Nah itu dia masalahnya, Om Kedunghalang.

    Sebagai pembaca kitab suci sama seperti saya, saya lihat anda mengabaikan aspek-2 historis dari subjek-2 atau orang-2 yang dimaksud dalam ayat-ayat di atas.

    Ingat !
    PENGABAIAN ASPEK HISTORIS DAN REALISTIS DARI SUBJEK SUATU KALIMAT CENDERUNG MENGUBAH SECARA PAKSA KALIMAT TERSEBUT DARI KALIMAT BERMAKNA KHUSUS MENJADI BERMAKNA UMUM YANG BISA DIGANTIKAN SUBJEKNYA OLEH TOKOH SIAPA SAJA TANPA MENGUBAH MAKNANYA SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA.

    Maksudnya ketika anda cuma menyomot ayat per ayat saja dari keseluruhan ayat atau ayat-ayat lain yang berhubungan dalam suatu surat dalam kitab suci Al-Quran, misalnya ayat 73 Surat Al-Anbiya di atas dari ayat-ayatnya yang lain, yakni ayat 71, 72, 73 dst, maka pada ayat 74 itu yang aslinya berbunyi sbb :

    Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami, dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah,

    Maka kata “MEREKA SEBAGAI PEMIMPIN-PEMIMPIN” yang kemudian dijelaskan dengan keterangan “YANG MEMBERI PETUNJUK DENGAN PERINTAH KAMI (perintah Allah SWT) itu bisa anda masukan dengan orang yang bernama Ghulam Ahmad dari India. Padahal jika anda tidak cuma menyomot ayat 73 saja, melainkan juga mencantumkan atau membaca ayat-2 sebelumnya, misalnya ayat 71 dan 72, apalagi jika seluruh ayat dalam surat Al-Anbiya, maka subjek “MEREKA SEBAGAI PEMIMPIN-PEMIMPIN YANG MEMBERI PETUNJUK DENGAN PERINTAH KAMI (PERINTAH ALLAH SWT)” di atas adalah SUBJEK PENGGANTI DARI NABI IBRAHIM DAN KEDUA PUTERANYA, YAKNI ISHAK DAN YAKUB !

    Jadi kesimpulannya bentuk kalimat dari ayat 73 ini mempunyai sifat sebagai kalimat cerita dimana Allah SWT dalam firmannya tersebut seolah-2 sedang memberikan petunjuk kepada kita umat manusia yang mengimani kitab suci Al-Quran yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bentuk kalimat pernyataan tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi (historical) bahwa Nabi Ibrahim dianugerahkan dua putra sebagai generasi penerusnya yang bernama Ishak dan Yakub. Ishak dan Yakub ini oleh Allah dikodratkan menjadi pemimpin-pemimpin yang akan memberikan petunjuk tentang kebenaran berdasarkan perintah Allah SWT. Bukan orang-orang yang lain, apalagi Ghulam Ahmad yang hidup di abad 19.

    Gimana ini Kedunghalang ?

    Logika berfikir :
    Type 1 => JIKA A berarti A, MAKA A bukan B
    Type 2 => JIKA A adalah B, MAKA A sama dengan B

    Kadunghalang, penjelasan anda tentang ayat 73 surat Al-Anbiya adalah mengacu pada LOgika berfikir type 2 dimana Subjek A (MEREKA SEBAGAI PEMIMPIN-PEMIMPIN YANG MEMBERIKAN PETUNJUK SESUAI PERINTAH KAMI (ALLAH SWT)) diartikan sebagai bukan Nabi Ibrahim dengan kedua puteranya Ishak dan Yakub, melainkan dengan orang yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan makna ayat itu secara keseluruhan, apalagi makna surat Al-Anbiya keseluruhan, yakni Ghulam Ahmad dari India yangbhidup di abad yang berbeda puluhan abad dengan Nabi Ibrahim dan kedua puteranya.

    Terima kasih.

  58. LOGIKA said

    Maaf ! Keterangan dalam kalimat berikut salah tertulis dari :

    ….
    misalnya ayat 73 Surat Al-Anbiya di atas dari ayat-ayatnya yang lain, yakni ayat 71, 72, 73 dst, maka pada ayat 74 itu yang aslinya berbunyi sbb :
    ….

    menjadi :
    ….
    misalnya ayat 73 Surat Al-Anbiya di atas dari ayat-ayatnya yang lain, yakni ayat 71, 72 dst, maka pada ayat 73 itu yang aslinya berbunyi sbb :
    ….

  59. Kedunghalang said

    بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمـٰنِ الرَّحِيمِ
    اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

    @LOGIKA

    Saya belum mengaitkan ayat-ayat suci tersebut dengan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Tetapi di dalam ayat-ayat suci tersebut terdapat dua suku kata plural (jamak) yang konotasinya sama dengan definisi para nabi/rasul yang dinyatakan Allah Ta’ala Sendiri, yaitu “aimmah” dan “yahduuna”. Nah, kalau saya tanya Anda, apa kata singular (tunggal)dari “aimmah” dan “yahduuna”?

    وَأَخِرُدَعْوَانَآاَنِ الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن
    وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

  60. LOGIKA said

    @Kedunghalang

    Kata a’immah terdapat dalam lima ayat Al-Quran. Dua di antaranya dalam konteks pembicaraan tentang pemimpin-pemimpin yang diteladani orang-orang kafir, yakni Al-Taubah ayat 9, dan Al-Qashash ayat 4. Sedangkan tiga lainnya berkaitan dengan pemimpin-pemimpin yang terpuji, yaitu Al-Anbiya’ ayat 73, Al-Qashash ayat 5, dan Al-Sajdah ayat 24.

    Kalau ayat-ayat di atas diamati, nyatalah bahwa QS 28:5 tidak mengandung informasi tentang sifat-sifat pemimpin. Dan ini berbeda dengan kedua ayat lainnya yang saling melengkapi.

    Ada lima sifat pemimpin terpuji yang diinformasikan oleh gabungan kedua ayat tersebut, yaitu:

    1. Yahduna bi amrina.
    2. Wa awhayna dayhim fi’la al-khayrat.
    3. ‘Abidin (termasuk Iqam Al-Shalat dan Ita’Al-Zakat).
    4. Yuqinun.
    5. Shabaru.

    Dari kelima sifat tersebut al-shabr (ketekunan dan ketabahan), dijadikan Tuhan sebagai konsideran pengangkatan Wa jaalnahum aimmat lamma shabaru. Seakan-akan inilah sifat yang amat pokok bagi seorang khalifah, sedangkan sifat-sifat lainnya menggambarkan sifat mental yang melekat pada diri mereka dan sifat-sifat yang mereka peragakan dalam kenyataan.

    Di atas telah dijanjikan untuk membicarakan arti wa ihdina ila sawa al-shirath (QS 38:26), yang merupakan salah satu sikap yang dituntut dari seorang khalifah, setelah memperhatikan kandungan ayat-ayat yang berbicara tentang a’immat. Dalam surah Shad tersebut, redaksinya berbunyi Wa ihdina ila …, sedang dalam ayat-ayat yang berbicara tentang a’immat yang dikutip di atas, redaksinya berbunyi Yahduna bi amrina. Salah satu perbedaan pokoknya adalah pada kata yahdi. Yang pertama menggunakan huruf ila, sedang yang kedua tanpa ila. Al-Raghib Al-Isfahani menjelaskan bahwa kata hidayat apabila menggunakan ila, maka ia berarti sekadar memberi petunjuk; sedang bila tanpa ila, maka maknanya lebih dalam lagi, yakni “memberi petunjuk dan mengantar sekuat kemampuan menuju apa yang dikehendaki oleh yang diberi petunjuk”. Ini berarti bahwa seorang khalifah minimal mampu menunjukkan jalan kebahagiaan kepada umatnya dan yang lebih terpuji adalah mereka yang dapat mengantarkan umatnya ke pintu gerbang kebahagiaan. Atau, dengan kata lain, seorang khalifah tidak sekadar menunjukkan tetapi mampu pula memberi contoh sosialisasinya.

    Hal ini mereka capai karena kebajikan telah mendarah daging dalam diri mereka. Atau, dengan kata lain, mereka memiliki akhlak luhur sebagaimana yang dapat dipahami dari sifat kedua yang disebutkan di atas, yakni Wa awhayna ilayhim fi’la al-khayrat.

    Jika seorang berkata, “Yu’jibuni an taqum”, maka ini berarti bahwa lawan bicaranya ketika itu belum berdiri dan ia akan senang melihatnya berdiri. Pengertian ini dipahami dari adanya huruf an pada susunan redaksi tersebut. Sedangkan bila dikatakan, “Yu’jibuni qiyamuka”, maka redaksi yang tidak menggunakan an ini mengandung arti bahwa lawan bicaranya sudah berdiri dan si pembicara menyampaikan kepadanya kekagumannya atas berdirinya itu. Demikian uraian Abdul-Qadir Al-Jurjani yang disederhanakan dari Dala’il Al-Ijaz.

    Dari uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa seorang khalifah yang ideal haruslah memiliki sifat-sifat luhur yang telah membudaya pada dirinya.

    Yuqinun dan ‘abidin merupakan dua sifat yang berbeda. Yang pertama menggambarkan tingkat keimanan yang bersemi di dalam dada mereka, sedangkan yang kedua menggambarkan keadaan nyata mereka. Kedua sifat ini sedemikian jelasnya sehingga tidak perlu untuk diuraikan lebih jauh.

  61. LOGIKA said

    @Kedunghalang

    Saya sudahi dulu dialog damai kita hari ini, Insya Allah esok kita bersua lagi dalam nuansa dialog damai selanjutnya.

    Semboyan :
    Bhineka Tunggal Ika, walau berbeda keyakinan tapi tetap satu BANGSA INDONESIA, MEDERKA !!!

    Awas musuh bersama dari luar, baik yang kelihatan atau tidak kelihatan ingin memecah belah persatuan kita BANGSA INDONESIA !

  62. ADMIN said

    Yang kami hormati untuk semua pengunjung yang terlibat dialog seputar Ahmadiyah, hendaknya menggunakan fasilitas yang telah kami sediakan di halaman “AHMADIYAH vs UMMAT ISLAM” tertera di atas. Tunjuanya, agar dialog terfokus dan sesuai tema.

    Maaf dan Salam, ADMIN.

  63. ahmad said

    Salut sama Kedung Halang, dikerubutin banyak orang tetapi tetap konsisten. Emang hebat orang-orang ahmadi muslim. Para jawara ahmadi yg lain masih mengamati saja. Ternyata memang para anti ahmadiyah belum pernah berdiskusi langsung tatap muka dengan para mubaligh ahmadiyah. Persis seperti anti islam yang jarang berdiskusi langsung dengan Ulama islam sehingga mendapat gambaran yang keliru tentang islam. Saya masuk ahmadiyah karena satu akidah kuat ahmadiyah yg bilang Isa as sudah wafat. Kalau ada yg bisa mengalahkan dalil ahmadiyah tentang masalah itu, saya akan keluar dari ahmadiyah (hehehehe mana mungkin:). Ahmdiyah gak bisa bahasa arab? masa sih check di http://www.islamahmadiyya.net

  64. kelana said

    BULAK BALIK BULAK BALIK….. !!? UDAH JELAS KAGA ADA NABI SETELAH ” MUHAMMAD SWT.’ MASIH NGEYEL AJA NI 0RANG.

    Eeii… Tuan2. kaga usah pk DALIL. JATOHNYA BISA JD KAFIR KL KG TRIMA. MENDING ” bedul halangan ” eh, sapa namanya. ah, mending kasih tau ja alamat ente ”dung” biar gw satronin kerumahnya. !! wakakakakakak gw traktir bakso. !! wkakakakakakakak

  65. kytambak said

    Hehehe…ngurusi wong edan…mendingan ayo blajar memperbaiki diri keluar di jalan ALLOH khuruj fi sabilillah…minimal 4bln seumur hidup ,40 hr tiap tahun ,3 hr tiap blan, 2 stgah jam stiap hari…mari sama2 blajar amalkan Islam mnimal 10 % biar dpt pertlongan Alloh. ingak…ingak…hehehe I lope puull…

  66. Munaji said

    PKS, takut tidak dapat suara dalam Pemilu. Padahal menganggap NU ahl abathil tu!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  67. Anonim said

    To ahmad: lo masuk ahmdiyah krna kebutuhan ekonomi,bkn brdasarkn agama islam yg benar,y jelas ajah lo gampang pindah2 agama,orag khidupan nya kejamin yg masuk k ahmadiyah,lo gampang skrag maen2in agama,tapi tar lo klw dah mati,lo yang bakal dimaenin ama malaikat ijroil..

  68. cahaya@gmail.com said

    Kalo loe orang ahmadiah, ya lu jalanin aja sendiri. Gak usah sebarin loe punya keyakinan. Yang laen yang bukan ahmadiah, biarin aja mereka mau masuk surga kek neraka kek. Masa bodoh. Loe juga mendingan urus keluarga ama teman loe, supaya kagak sesat. Diskusi begini buang waktu.Gak bakalan nyambung. Ujung-ujungnya marah, terus caci maki.

  69. Anonim said

    ironis memang kalau itu benar benar dari orang pks, pribahasa mengatakan “Nila setitik rusak susu sebelanga..” barangkali itu salah satu kader pks yang dari anggota jamaah ahmadiyah jadi minta dilindungi… menurut saya sebaiknya dikalangan pimpinan pks yang benarlah yang memutuskan hal ini bukan dari orang yang bukan sejatinya dari pks yang tidak memegang prinsip bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang membawa risalah Islam..

  70. IZRAIL_MUAK_AHMADIYAH said

    DEMI ALLAH….MUSNAHLAH AHMADIYAH SEPERTI MUSNAHNYA ABU JAHAL……………..SEMOGA………

  71. IZRAIL_MUAK_AHMADIYAH said

    KALO MELIHAT KOMENTAR- DAN ISI PEMIKIRAN OM KEDUNGHALANG …..SEPERTI CARITA CERITA ZAMAN JAHILIYAH ……TAPI SI KEDUNGHALANG INI YANG KAFIR LHOH YAAAhhh…BUKAN YANG BENAR….MAAF YAH KEDUNG…..Bukannya saya sok alim…..tapi pemikiran anda memang sesat…….sebenarnya saya males komen dan berdebat dalam forum ini….pastinya anda akan membantah-dan membantah (dan pastinya anda akan melakukan pembenaran,,, padahal itu salah wkwkwk)…….oiya satu lagi….mohon maaf anda bukan orang islam jangan kutip2 hadist,ayat Al-Qur’an, apalagi memalsukannya….soalnya saya lihat yang anda “kutip” ( Palsukan itu )….bnyak banget

  72. Virgin said

    @IZRAIL_MUAK_AHMADIYAH

    Kalo mau lihat si ahmadiah Kedunghalang dihabisin oleh pemuda2 muslim, dan akhirnya kabur tunggang langgang tanpa pamit, silahkan Anda membaca forum “Islam vs Ahmadiyah” (baca yg runtut dari halaman pertama sampai halaman akhir). Linknya ada di halaman ini bagian atas. Dijamin seru! 🙂

    Wassalam.

  73. IZRAIL_MUAK_AHMADIYAH said

    @.Virgin….

    Emmmmm…satu lagi SI AHMAD tu….g D Cerahin sekalian napa? soalnya Kalo terlalu lama entar Dia (AHMAD) itu…malah ngaku nabi setelah MGA ….wkwkwkk…..Jangan SAMPAI IZRAIL yang Turun…ntar TAMAT BELUM TOBAT dia…….

    Salam Yahh Virgin…
    Semoga keselamatan dan kesejahteraan ada pada umat ini, dan yang masih istiqomah,

  74. IZRAIL_MUAK_AHMADIYAH said

    Maksudnya bukan Umat AHMADIYAH lohhhh…..UMAT ISLAM yaaaaa sekali lagi UMAT ISLAM…..dan BUKAN!!! AHAMADIYAH

  75. Kisna Arifah said

    Tidak ada yang ironis. Kami orang-orang PKS merupakan kumpulan para intelektual dan bukan kumpulan preman. Kami menghormati dan menghargai manusia sebagaimana manusia apa adanya ciptaan Allah SWT, terlepas dari agama dan aliran mereka. Manusia tidak berhak menghakimi manusia lain tanpa ada pelanggaran hukum positif. Sementara media harus bijaksana.

    Dalam sebuah acara malam ini, misalnya Metro TV (sangat terkesan dan memang) tidak fair. Facebooker dan twitter yang dimuat di bagian bawah layar Metro TV cuma mereka yang anti Ahmadiyah. Mereka bilang Ahmadiyah harus dibubarkan. Itu jelas tidak fair. Semua gara-gara provokasi orang-orang MUI. Betul harusnya MUI yang dibubarkan. Sesungguhnya MUI tidak berhak mendikte aliran/agama lain. Sebab semua aliran/agama itu benar di mata masing-masing dan pasti sesat di mata pihak yang lain. Indonesia juga bukan negara Islam. Indonesia negara sekuler. Untuk apa mendikte aliran/agama lain?

  76. kelanaz said

    waduhhh Bini gw kemana ya ???? ada yang liat ga ?????

  77. omden said

    lebih baik antara islam ahlusunnah wa’al jama’ah dan ahmadiyah diajak ber-muhabalah aja. yang takut itu yang salah, kalo terlaksana ber-muhabalah maka siapa salah satu dari keduanya yang benar akan terbebas dari laknat dunia. dan muhabalah telah akan dilaknakan oleh agama rasulullah dan nasrani, tapi nasrani menolak.Hasbunallahu wani’mal wakil

  78. malabener said

    menurut saya pks itu yang harus dibubarkan karena melindungi aliran sesat, sedangkan MUI adalah kumpulan para ulama apakah pks juga kumpulan para ulama, kalau tidak membawa islam ahmadiyah tidak apa apa ada di bumi Indonesia ,,,,, bersatulah Islam Bubarkan Ahmadiyah dan bubarkan juga pks

  79. leo. L said

    Gara2 umat Muslim indonesia terlalu menekan jemaah Ahmadiah maka sekarang ini ada 3 juta jemaah Ahmadiah yang pindah jadi Kristen. Kog bisa begini ??

  80. Peziarah Zaman said

    Menurutku, dakwah Islam yang benar adalah menuju kebaikan dan menemukan kebenaran, bukan saling menghujat, menghina atau mencaci maki, harus dengan bahasa yang santun, siapapun pihaknya saling menghormati. Kalaupun kemudian menerima kebenaran dari argumentasi yang kuat, akan lebih baik, tetapi bila tidak menerima (karena sudah keyakinannya), ya tidak perlu dipaksakan. Pada konteks itulah umat Islam terpuruk (bukan agama Islamnya), seperti yang tercantum pada hadis-hadis. Hakim yang paling adil Allah SWT (sebagai yang Maha Benar), dan Dia pulalah yang menentukan segalanya termasuk siapapun yang masuk surga atau neraka, bukan manusia. salah satu contohnya adalah Umar Bin Khatab r.a. sendiri awalnya adalah salah satu penentang Rasul yang paling keras (bahkan sudah siap untuk membunuh Rasul, karena mau mempertahankan keyakinan nenek moyangnya yang Jahiliyah), namun akhirnya mendapat hidayah dari Allah. Hidayah dari Allah inilah yang tidak bisa kita duga (atau juga sebaliknya, orang-orang yang ditutup hatinya). Kita bisa berdalil apapun dan beragumentasi apapun untuk mempertahankan keyakinan yang kita miliki. Namun kita tidak bisa menghakimi begitu saja bahwa kita yang paling benar. Saya pikir, justru disitulah sifat dari Islam sebagai Rahmatan lil Alamin (termasuk juga untuk orang-orang yang berkeyakinan lain atau bahkan yang tidak beragama atau tidak percaya kepada Tuhan sekalipun, binatang dan tumbuhan). Pengadilan di Akhirat dan Allah lah sebagai hakim yang paling adil yang menentukan.

  81. Klarifikasi Resmi PKS Soal Fitnah Ahmadiyah
    Posted by eramuslim on 12:26

    eramuslim: Partai Keadilan Sejahtera(PKS) kembali mendapatkan fitnah yang tidak berdasar dari beberapa pihak perihal sikapnya terhadap Ahmadiyah. Kuatnya fitnah semakin menjadi dengan didukung oleh beberapa media online Islam dengan tanpa ada proses tabayun (klarifikasi) terhadap pihak yang bersangkutan, dalam hal ini Anis Matta.

    Munculnya berita fitnah ini berawal dari liputan sebuah media online nasional pada saat pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) II DPW PKS Sulsel di Ballroom Celebes Convention Center (CCC), Makassar, Sabtu (2/10).

    Dalam liputanya, media online tersebut menyebutkan bahwa Anis Matta selaku Sekjen PKS menyampaikan dukungan terhadap Ahmadiyah, dengan anjuran untuk melindungi Ahmadiyah dari berbagai ancaman.
    Bola liar pemberitaan fitnah ini kemudian dengan sangat cepat menyebar ke seluruh pengguna internet, melalui milling list, facebook, twitter dan bahkan dimuat dalam headline situs berita yang mengklaim sebagai media Islam.

    Hingga akhirnya informasi ini sampai kepada pihak DPP Partai Keadilan Sejahtera. Sebagai respon akan merebaknya berita fitnah yang sangat membingungkan umat Islam, akhirnya salah seorang perwakilan PKS yakni Ustadz Nabil Al Musawa memberikan klarifikasi dan memberikan penjelasan akan kejadian yang sebenarnya.

    Berikut ini adalah petikan klarifikasi yang disampaikan: “Bahwa Ahmadiyyah sesat kita semua sepakat tanpa ada khilaf, namun sesat kan tidak bisa dibunuh atau disiksa begitu saja, tapi pemerintah lah yang harus bertugas melindungi mereka sambil membimbing ke jalan yang benar, sama seperti perlakuan khulafa rasyidin terhadap aliran-aliran sesat di zamannya, mereka tidak di bunuh sepanjang mereka tidak membunuhi kaum muslimin, tetapi dilindungi sambil dikirimkan para sahabat yang alim untuk berdiskusi dan menyadarkan mereka, demikian secara singkat pendapat kami dan ini juga pendapat semua Ahlus Sunnah terhadap aliran-aliran sesat di jamannya seperti terhadap Syi’ah, Khawarij. Murji’ah dan lain lain”

    Dengan keluarnya klarifikasi tersebut, semoga Umat Islam menjadi faham dan jelas akan sikap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai Ahmadiyah.

    Menjadi perhatian dan msukan yang sangat berharga kepada para redaksi media pemberitaan online untuk tidak mudah melemparkan sebuah pemberitaan yang secara kebenaran faktual dipertanyakan.

  82. postingan yang menarik…

  83. Anonim said

    Mau tanya dong. MGU itu nabi? Kok aku baca di alquran para nabi itu dapet mukjizat . Nah kalo MGU mukjizatnya apa?

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.