Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 Hijriah

ALLAHU AKBAR!.. ALLAHU AKBAR!.. ALLAHU AKBAR!..

Kepada Yang Terhormat Seluruh Tamu KabarNet

Kami Mengucapkan :

SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITRI AL-MUBARAK

1 SYAWWAL 1435 Hijriah

Semoga Allah Ta’ala Mengabulkan Amal Ibadah Puasa Kita Selama Bulan Ramadhan serta Mendapat Maghfirah & RahmatNya

Hopefully this Eid Al Fitr would bring all of our souls back to fitrah and make us belong to people who gain the victory

TAQABBALALLAHU MINNA WA MINKUM TAQABBAL YA KARIIM

MOHON MAAF DZAHIR & BATHIN

ATAS SEGALA KEKHILAFAN

Salam Hormat, KabarNet – 1 Syawwal 1435 H/ 28 Juli 2014 M

Dari RAKYAT oleh RAKYAT untuk RAKYAT

Tim Prabowo-Hatta Serahkan 10 Truk Bukti Kecurangan

Jakarta – KabarNet: Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sudah menyatakan sikap untuk menolak dan menarik diri dari proses rekapitulasi suara Pemilu Presiden/Wakil Presiden. Sebagai langkah selanjutnya, pasangan dari koalisi Merah Putih ini antara lain akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Hari ini Bukti Kecurangan Jokowi & KPU Dibawa ke MK

Jakarta – KabarNet: Pilpres 2014 yang dinilai banyak pihak sebagai pilpres yang paling kacau balau sepanjang sejarah NKRI dan terungkapnya sejumlah bukti kecurangan oleh kubu Jokowi-JK akhirnya digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Berbagai macam kecurangan itu terungkap dan telah diakui oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) melibatkan oknum-oknum anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu dan pilpres.

Kubu pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta akan mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) ke MK pada Jumat 24 Juli 2014 yang merupakan batas akhir pengajuan gugatan.

Jokowi Terancam Batal Jadi Presiden (1)

Jokowi-JK Harus Lewati Dua Pertarungan Lagi

Jakarta – KabarNet: Komisi Pemilihan Umum telah menyatakan Jokowi-JK pemenang Pilpres 2014. Sepanjang belum resmi dilakukan pelantikan, keduanya belum bisa dikatakan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih dan belum benar-benar akan menjadi Presiden dan Wakil Presiden ke-7 RI. Menurut hukum, status Jokowi-JK sampai hari ini adalah calon presiden dan calon wakil presiden terpilih, bukan presiden dan wakil presiden terpilih.

Harus dibedakan antara capres dan cawapres terpilih dengan presiden dan wakil presiden terpilih agar tidak menimbulkan kerancuan hukum. Di dalam hukum, segala sesuatunya harus mengandung kepastian. Nah, masalahnya Jokowi-JK belum pasti benar akan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih.

Hacker Bongkar ‘KECURANGAN’ KPU Menangkan Capres Tertentu

Security Audit Sistem IT KPU Pilpres 2014

Perkenalkan. Nama saya A. Tanpa nama belakang.

Saya lahir di Indonesia. Sebagai CEH, profesi saya konsultan keamanan jaringan komputer. Baru tahun ini saya mengikuti berita-berita dan ikut memilih di Pemilu Presiden Indonesia.

Hari ini 23 Juli 2014. Saya membaca berbagai tulisan orang. Banyak yang bertanya: Apakah Pemilu Presiden 2014 berlangsung dengan jujur dan adil?

Saya mungkin punya jawabannya. Mungkin. Tulisan saya mungkin menjawab pertanyaan. Mungkin juga malah membuka banyak pertanyaan baru. Namun sebelumnya mohon maaf. Saya bukan penulis. Mohon maaf jika bahasa saya kurang baik. Saya coba sampaikan dengan singkat dan efektif.

KPU Tak Gubris Temuan Kecurangan Pilpres

Jakarta – KabarNet: Komisi Pemilihan Umum (KPU) lepas tangan atas adanya rekomendasi dari pengaduan kecurangan yang disampaikan ke Bawaslu. Indikasi KPU berpihak juga terlihat sejak dari debat capres.

“Indikasi KPU berpihak terlihat paling tidak dari dua moderator. Terutama moderator pertama yang ternyata orang dekat JK dan hadir saat Megawati menyampaikan pernyataan kemenangan quick count. Adanya bocoran pertanyaan pada debat pertama juga sulit dibantah. Artinya KPU terlihat tidak netral,” Demikian disampaikan akademisi dari Universitas Indonesia (UI) Taufik Bahauddin saat dihubungi wartawan, Rabu 23 Juli 2014.

Pilpres Curang, SBY Didesak Batalkan Putusan KPU

Jakarta – KabarNet: Terungkapnya fakta bukti-bukti kecurangan yang terjadi secara masif, terstruktur dan sistimatis dalam seluruh rangkaian proses Pilpres 2014 telah menimbulkan keresahan pada berbagai kalangan. 

Fenomena tersebut kini berbuah timbulnya desakan dari berbagai elemen masyarakat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), agar menerbitkan dekrit presiden untuk membubarkan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan membatalkan putusan KPU terkait hasil penghitungan suara pada pilpres 2014 dan penetapan presiden-wakil presiden terpilih.

Tolak Hasil Pilpres Curang, Kubu Prabowo Gugat ke MK

Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon

Jakarta – KabarNet: Sekretaris tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fadli Zon menyatakan, proses pelaksanaan Pilpres 2014 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bermasalah, tidak demokratis dan banyak penyimpangan maupun kecurangan yang terjadi secara massif, sistimatis dan terstruktur.

Oleh sebab itu, pihaknya akan melakukan langkah-langkah hukum dan langkah-langkah politik yang diperlukan seperti menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), melaporkan ke pihak Kepolisian, dan mendorong proses politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Pelantikan Ahok Tunggu Nasib Jokowi Diputus MK

Jakarta – KabarNet: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta masih menunggu wacana gugatan yang dilayangkan kubu Prabowo-Hatta terkait kecurangan pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menyiapkan mekanisme pengganti Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi).

Sebab, seandainya MK memenangkan gugatan Prabowo, maka pelantikan Jokowi sebagai presiden pun bisa batal. Kalau hal itu terjadi, maka otomatis akan menggagalkan peresmian Ahok sebagai gubernur lantaran Jokowi masih akan  menyelesaikan sisa jabatannya sebagai Gubernur DKI.

Beredar ‘Pesan’ Ketua KPU Terima Suap Rp 25 Miliar

Jakarta – KabarNet: Ketua KPU Husni Kamil Manik dikabarkan menerima suap untuk memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014. Kabar ini muncul setelah marak pemberitaan mengenai beredarnya foto bareng Husni bersama sejumlah orang yang disebut-sebut kuat tim sukses Jokowi-JK.

Bareskrim Polri Usut 10 Juta Suara Curang Jokowi-JK

Jakarta – KabarNet: Badan Reserse Kriminal (Bereskrim) Mabes Polri saat ini sedang mengusut laporan kecurangan pada pemilu presiden dengan modus penggelembungan sebanyak 4.882.000 suara untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Jumlah itu belum termasuk penggelembungan 2 juta suara untuk Jokowi-JK di propinsi Papua, Papua Barat, Jawa Timur, Bali, Sumut, Lampung dan Kalimantan.

Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menyebutkan adanya 37 hacker asal Korea dan Cina yang menggelembungkan suara golput.

Lawan Kecurangan & Kedholiman!! Jangan Diam!

Koalisi Merah Putih Pastikan Gugat Hasil Pilpres ke MK

Anggota Timses Merah Putih Bidang Hukum, Habiburrokhman

Jakarta – KabarNet: Koalisi Merah Putih pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memastikan akan mengajukan gugatan sengketa hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu Presiden 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka akan mempersoalkan hasil rekapitulasi suara yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa 22 Juli 2014.

“Kita tetap gugat ke MK,” terang anggota Timses Merah Putih Bidang Hukum Habiburrokhman, kepada pers di Jakarta, Selasa 22 Juli 2014.

Tim Sukses Prabowo-Hatta Ganti Nama

Jakarta – KabarNet: Tim kampanye nasional pemenangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Hatta mengganti nama menjadi Tim Penjuangan Merah Putih untuk Keadilan dan Kebenaran, Selasa 22 Juli 2014. Nama itu langsung dideklarasikan usai Prabowo menyampaikan pidato menolak proses rekapitulasi nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tim Penjuangan Merah Putih untuk keadilan dan kebenaran diketuai oleh Letjen Purn Yunus Yosfiah dengan Wakil Ketua I, Djoko Santoso dan Wakil Ketua II Mayjen Purn George Toisutta,” kata Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra di rumah Polonia, Jakarta.

DPR Bentuk Pansus Ungkap Kecurangan KPU & Jokowi

Jakarta – KabarNet: Parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih pendukung calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa akan mendorong pembentukan panitia khusus di DPR untuk mengungkap kejahatan politik dan kecurangan sistimatis-terstruktur yang dilakukan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan kubu Jokowi-JK.

“Pembentukan Pansus digulirkan karena KPU tidak akomodatif terhadap sanggahan yang kami ajukan,” kata Juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, Rabu 23 Juli 2014.

Menurut Tantowi pembentukan Pansus akan mulai digulirkan pada 15 Agustus ketika DPR mulai memasuki masa sidang. Tantowi menjelaskan masa bakti DPR periode 2009-2014 baru akan berakhir pada 1 Oktober 2014.

Pengamat Politik: KPU Tutup Mata atas Kecurangan Pilpres

Jakarta – KabarNet: Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, menilai Komisi Pemilihan Umum (KPU) tutup mata atas adanya kecurangan dan seolah-olah kecurangan itu tidak terjadi. Padahal kecurangan terjadi secara sistematis, terstruktur, dan massif.

Menurut Pangi, azas pemilu itu jujur, langsung dan adil. Namun ternyata tim koalisi Prabowo-Hatta menemukan banyak kecurangan yang terjadi secara sistematis, terstruktur, dan massif.

“Kecurangan yang terjadi bersifat massif. Misalnya ada yang enggak coblos di Papua kemudian tiba- tiba muncul hasil suara yang menguntungkan salah satu pihak,” kata kata Pangi, Rabu (23/07).

Ada 21 Juta Maling Suara Menangkan Jokowi

Jakarta – KabarNet: Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mempersoalkan banyaknya suara pemilih yang bermasalah dalam pemilihan Presiden 2014. Mereka menuding ada 21 juta suara yang bermasalah yang tersebar di 52 ribu tempat pemungutan suara (TPS). 

Hal itu dikemukakan Juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, dalam konferensi pers di Rumah Polonia, Jakarta, Selasa (22/07) malam.

Tantowi mengatakan, timnya sudah mengerahkan 685.000 saksi untuk mengawal 479.000 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri. Tantowi menegaskan, tidak ada 1 TPS pun yang luput dari saksi Koalisi Merah Putih.

Data TNI Dan Polri: Prabowo Unggul 54%

Jakarta – KabarNet: Hasil rekapitulasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), memiliki banyak kejanggalan. Ternyata faktanya hasil pilpres “Real Count” versi TNI/Polri menurut pengamat intelijen, Umar Abdu, dimenangkan oleh Prabowo Subianto. TNI dan Polri sebagai intitusi negara yang dianggap mendokumentasikan hasil perhitungan suara di tingkat TPS dan PPK seluruh Indonesia, didesak untuk membuka dokumen internal tersebut.

Umar Abdu menilai Polri dan TNI seharusnya lebih mengedepankan kejujuran dan tanggungjawabnya sebagai aparat keamanan. Apalagi keduanya terikat kuat dengan Sapta Marga dan sumpah prajurit untuk setia dan membela negara atau konsitutusi. Menurutnya, jika Polri dan TNI benar-benar netral dan Sapta Margais, peka sebagai keamanan, maka harus mengeluarkan dokumen tersebut (perhitungan suara). Berikut ini penjelasanya dalam tayangan video:

Gila! 58 Juta Suara Lenyap Tak Berbekas di Pilpres 2014

Jakarta – KabarNet: Diperkirakan sebanyak 58 juta suara rakyat Indonesia hilang, dibuang, dirusak dan tidak dihitung alias tak berbekas dalam pelaksanaan Pilpres 2014 kali ini.

Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) Haris Rusly Moti, Senin (21/07/2014) mempertanyakan kemana hilangnya suara rakyat sebesar itu.

“Penetapan Pilpres 2014 harus ditunda oleh KPU. Harus segera diselidiki kemana itu lenyapnya suara rakyat yang dirusak dan tidak jelas itu,” tegasnya.

Prabowo Temukan Jutaan Suara Curang dari 52 Ribu TPS

Jakarta – KabarNet: Saksi dari tim pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa pada proses rekapitulasi nasional memutuskan walk out dari seluruh proses rapat rekapitulasi suara hasil Pilpres 2014.

Setelah membacakan surat pernyataan dari Prabowo, mereka membeberkan alasan aksi meninggalkan ruang rapat tersebut.

“Kita semua hari ini menyampaikan keprihatinan dalam proses demokrasi, kami inginkan demokrasi yang berkualitas. Kami inginkan demokrasi yang berintegritas,” ucap saksi pasangan Prabowo-Hatta, Yanuar Arif Wibowo sesaat setelah keluar dari ruang sidang KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).

KSAD: Saya Bukan Pengkhianat!

Jakarta – KabarNet: Jenderal Budiman menegaskan dirinya bukanlah pengkhianat. Hal itu dikatakan Budiman menyusul banyaknya kabar miring terkait pencopotannya sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Isu yang santer menyeruak ke publik, di antaranya, sentimen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap pihak yang menyebutnya sebagai “kapal karam” dan ditinggal anak buahnya. “Tidak sama sekali, saya tidak pernah melakukan hal-hal itu. Saya adalah kesatria dan bukan tipe pengkhianat. Saya hanya berjalan di garis yang lurus dan benar. Itu saja,” kata Budiman, di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD), Jakarta, Selasa 22 Juli 2014.

Inilah Alasan Prabowo Tolak Proses Pilpres Curang

Letjen (Purn) Suryo Prabowo, Penasehat Relawan Capres/Cawapres Prabowo-Hatta

Jakarta – KabarNet: Calon Presiden nomor urut satu Prabowo Subianto menyatakan menolak proses pelaksanaan pilpres sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil pilpres, Selasa, (22/7/2014) sore.

Menurut penasehat relawan Prabowo-Hatta, Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo, sikap tersebut diambil karena pihaknya merasa dicurangi secara massif dalam setiap tahapan pilpres di berbagai daerah, dan kecurangan tersebut didiamkan oleh KPU. “Sikap ini terpaksa dipilih bukan karena kalah atau menang tapi karena kecurangan yang masif, sistemik dan terstruktur dalam pilpres dan (semua itu) diabaikan oleh KPU,” jelas Suryo di Rumah Polonia, markas relawan Prabowo-Hatta.

Saksi Prabowo “Walk Out” dari Proses Demokrasi Curang

Para saksi kubu Prabowo-Hatta saat berpamitan untuk walk out dari Gedung KPU

Jakarta – KabarNet: Saksi dari pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa walk out dari ruang sidang Komisi Pemilihan Umum (KPU). Salah seorang saksi dari kubu Prabowo, Rambe Kamarul Zaman mengaku tak mau mengikuti proses Pilpres 2014 yang penuh konspirasi dan kecurangan.

“Silakan dilanjutkan, kami tidak mau terlibat dalam proses demokrasi yang curang,” katanya saat keluar dari ruang sidang di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2014).

Preman-preman KPU Tak Gubris Rekomendasi Bawaslu

Jakarta – KabarNet: Capres Prabowo Subianto mengatakan Koalisi Merah Putih mengikuti langkah-langkah dalam rangka menjalankan demokrasi dengan sepenuh hati, penuh keikhlasan, semangat, dan menghormati kedaulatan rakyat. Karena, menurut dia, rakyat berhak menentukan nasibnya sendiri.

“Kami, yang di belakang saya adalah pejuang demokrasi. Hampir semua pemimpin politik di belakang saya dulu ikut demo dan mempertaruhkan nyawa untuk demokrasi. Saya walau pun TNI, mendorong TNI untuk mendukung demokrasi,” kata Prabowo di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (22/7/2014).

Prabowo Tolak Pilpres Curang dan Hasil Rekapitulasi KPU

Jakarta – KabarNet: Calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, menolak hasil rekapitulasi pemilihan presiden 2014 yang menurutnya bermasalah, tidak demokratis dan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945.

“Sebagai pelaksana, KPU tidak adil dan tidak terbuka, banyak aturan main yang dibuat justru dilanggar sendiri oleh KPU,” kata Prabowo di Rumah Polonia, Selasa (22/7), di hadapan seribuan pendukungnya yang disiarkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi nasional.

37 Hacker Cina dan Korea Curi 4 Juta Suara untuk Jokowi

Jakarta – KabarNet: Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menyebutkan adanya 37 hacker asal Korea dan Cina yang menggelembungkan suara golput.

“Sekitar 4 juta suara dimanipulasi,” katanya di Jakarta, Selasa. Para hackers itu, kata dia, memanipulasi penggelembungan suara golput di beberapa kecamatan di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.

KPU: Prabowo-Hatta 46,85%, Jokowi-JK 53,15%

Jakarta – KabarNet: Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 62.576.444 suara atau 46,85 persen. Sementara pasangan nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan suara 70.997.833 suara atau 53,15 persen. Total suara sah: 133.574.277.

Hasil perolehan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 itu dibacakan Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Husni Kamil Manik di Gedung KPU Pusat Jakarta, Selasa malam 22 Juli 2014. Untuk lebih rinci, berikut hasil perolehan suara per provinsi:

34 Hacker Asal China Diduga Kuat Peretas Situs KPU

Semarang – KabarNet: Kali ini Sindikat hacker asal China dibekuk di Semarang pada hari Sabtu 19 Juli 2014.

Sebanyak 34 warga asing asal China digerebek Kepolisian Daerah Jawa Tengah di sebuah rumah di Jalan Papandayan nomor 73, Gajah Mungkur, Semarang. Puluhan tirai bambu yang diringkus aparat Polda berpakaian preman tersebut diketahui merupakan sindikat hacker. “Penggerebekan hacker-hacker dari warna negara China. 34 orang ditangkap,” kata Kepala Polda Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Nur Ali, dalam pesan singkatnya, Sabtu 19 Juli 2014.

Pernyataan Pers FSI Terkait Situasi Pasca Pilres 2014

PERNYATAAN PERS

FORUM SOLIDARITAS INDONESIA (FSI)

TENTANG

SITUASI PASCA PILRES 2014

SBY Mendadak Lengserkan KASAD Jenderal Budiman

Jakarta – KabarNet: Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Budiman, dikabarkan sudah diberhentikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pemberhentian itu disampaikan lewat Panglima TNI Jenderal Moeldoko pada saat agenda buka puasa bersama dengan para pimpinan media massa. Ia sempat menyatakannya kepada beberapa petinggi media massa soal itu.