Mantan Ajudan Susno Sengaja Ditewaskan ?

Tewasnya mantan ajudan Komjen Susno Duadji, Ipda Anjar Saputro, Kamis (14/10) kemarin, dalam kecelakaan lalu lintas di Bogor, mengundang spekulasi. Anjar dinilai mengetahui banyak fakta dalam proses hukum perkara kasus-kasus yang dituduhkan pada Susno.

ADMIN Menjawab

K@barNet – Setelah ada beberapa email yang masuk kepada ADMIN K@barNet yang menanyakan mengapa situs ini tidak menampilkan berita mengenai kasus perselingkuhan/ asusila yang sedang ramai diperbincangkan sekarang ini. Maka ADMIN akan menyatakan bahwa K@barNet tetap dengan prinsip dasar yang kami tanamkan saat awal membentuk blog ini.

Seperti yang pernah ADMIN cantumkan dalam halaman Tentang Kami, K@barNet memang tidak akan memuat berita yang menyangkut hubungan intim, perselingkuhan, atau aib seseorang tanpa memandang jabatan, suku, agama atau golongan mana pun. K@barNet akan terus memuat berita tentang kinerja pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, aparat penegak hukum yang melukai rasa keadilan, para wakil rakyat yang ingkar janji, pejabat negara yang merampas uang rakyat dan tokoh masyarakat yang tidak peduli akan penderitaan rakyat SELAIN artikel yang menyangkut hubungan antar personal/ intim.

Maaf dan Salam, ADMIN.

‘SBY-Boediono Cukup Satu Tahun’

Sejuta pendemo dari 64 elemen masyarakat akan mengepung Istana Negara meminta SBY-Boediono mundur.

Tampak heroik betul pemerintah, ketika mencanangkan pemberantasan mafia hukum sebagai Program Pilihan Pertama dalam 100 Hari Pertama Kabinet Indonesia Bersatu II. Program ini dihasilkan dari Rembuk Nasional (National Summit) 29-30 Oktober 2009, setelah pemerintahan SBY dilantik pada 20 Oktober 2009.

Gayus Beberkan Aliran Dana ke Jaksa

Terdakwa kasus mafia hukum, Gayus Tambunan, membeberkan aliran uang ke jaksa dalam persidangan Haposan Hutagalung, mantan pengacaranya. Gayus mengaku dua kali mengalirkan dana melalui Haposan.

Pertama, ia menggelontorkan uang sebesar Rp5 miliar saat berkas kasusnya dilimpahkan ke kejaksaan. “Dia (Haposan, red) bilang saya akan ditahan, hukumannya berat,” kata Gayus di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat, 15 Oktober 2010.