KabarNet

Aktual Tajam

Kok Tega, Komisi VIII DPR Ngotot Kunjungi Amerika Ketimbang Ngurusin Rakyat yang Tertimpa Bencana

Posted by KabarNet pada 09/10/2010

Komisi VIII DPR tetap pada keputusannya untuk studi banding ke Amerika Serikat (AS), meski pada saat yang sama tengah ada bencana banjir bandang di Wasior, Papua Barat, yang seharusnya juga menjadi tugas komisi bidang sosial tersebut. Rombongan wakil rakyat tersebut akan berangkat hari ini, 9 Oktober 2010.

“Tanpa mengesampingkan aspek bencana alam, secara prinsip (studi banding) sudah sesuai dengan tata tertib dan mekanisme,” kata Wakil Ketua DPR Korbid Kesejahteraan Rakyat, Taufik Kurniawan saat dihubungi detikcom, Jumat (8/10/2010).

Rencananya anggota Komisi VIII akan mengikuti kunjungan kerja ke AS selama 10 hari, mulai hari ini, tanggal 9 hingga 16 Oktober 2010. Semua perwakilan fraksi di Komisi VIII akan mengikuti kunjungan ini. Sembilan Kapoksi plus empat orang pimpinan Komisi tercantum dalam daftar keberangkatan yang disiapkan oleh Setjen DPR.

Agenda kunjungan kerja tersebut adalah menggali informasi terkait corporate social responbility (CSR)/social security, perlindungan anak gender, dan praktek multi-pluralitas di AS.

Taufik melanjutkan, rencana studi banding ke AS itu juga sudah terikat dengan agenda dan protokoler kunjungan. Rencananya, anggota Dewan akan mengunjungi Parlemen dan Kementerian Sosial di negeri yang dipimpin Barack Obama tersebut.

“Sudah terikat protokoler dan birokrasi,” kata Sekjen Partai Amanat Nasional ini.

Dia menambahkan, soal bencana banjir bandang di Wasior, Komisi VIII juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dari informasi terakhir yang didapat, anggota Dewan belum bisa mengunjungi kota di Papua Barat itu karena masih terisolir.

“Kalau sekarang berangkat belum memungkinkan, masih terisolir, sulit terjangkau,” kata Taufik.

Sebelumnya, Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia, Sebastian Salang, mengkritik rencana perjalanan anggota Komisi VIII ke negeri Paman Sam itu. Dia menyebut anggota Dewan tidak tahu diri, karena lebih mementingkan kunjungan ke luar negeri ketimbang bencana di negaranya. [kn/detikNews]

Berikut daftar anggota Komisi VIII, yang berasal dari 10 fraksi:

Fraksi Partai Demokrat
1. Gondo Radityo Gambiro
2. Nurul Iman Mustofa
3. Adji Farida Padmo Ardan
4. Syofwatillah Mohzaib
5. Ratu Siti Romlah
6. Inggrid Maria Palupi Kansil
7. Imran Muchtar
8. M Syaiful Anwar
9. Amin Santoso
10. Mahrus Munir
11. As’ad Syam
12. Anita Yacoba Gah
13. Muhammad Baghowi

Fraksi Partai Golkar
1. Chairun Nisa
2. Sajed Zakaria
3. M Ade Surapriatna
4. Zulkarnaen Djabar
5. Tetty Kadi Bawono
6. Budi Supriyanto
7. Muhammad Lutfi
8. Muhammad Oheo Sinapoy

Fraksi PDIP
1. Adang Ruchiatna Puradiredja
2. Mh Said abdullah
3. Theodorus J Koekerits
4. Bahrudin Syarkawie
5. Rukmini Buchori
6. Zainun Akhmadi
7. Ina Ammania
8. Hayu R Anggara Shelomita

Fraksi PKS
1. Yoyoh Yusroh
2. Iskan Qalba Lubis
3. Nur Hasan Zaidi
4. Rahman Amin
5. Jazuli Juwaini

Fraksi PAN
1. Ibrahim Sakty Batubara
2. Abdul Rozaq Rais
3. Ratu Munawwaroh Zulkifli

Fraksi PPP
1. Hasrul Azwar
2. Muhammad Arwani Thomafi
3. KH Asep Ahmad Maoshul Affandy
4. Zainut Tauhid Sa’adi

Fraksi PKB
1. Abdul Kadir Karding
2. Alamudin Dimyati Rois
3. Abdul Hamid Wahid

Fraksi Gerindra
1. Saifuddin Donodjoyo
2. Lukman Hakim

Fraksi Hanura
1. Fauzi Achmad

6 Tanggapan to “Kok Tega, Komisi VIII DPR Ngotot Kunjungi Amerika Ketimbang Ngurusin Rakyat yang Tertimpa Bencana”

  1. […] This post was mentioned on Twitter by Nyantry, Bany Holil. Bany Holil said: Kok Tega, Komisi VIII DPR Ngotot Kunjungi Amerika Ketimbang Ngurusin Rakyat yang Tertimpa Bencana: Komisi VIII DPR… http://bit.ly/cSa46f […]

  2. 'nBASIS said

    Untuk mengetahui apakah Presiden Amerika lebih berbobot dari Presiden Indonesia, seseorang tidak perlu menemui Obama.

    Plesiran Yuk: Kecemasan Atas Orientasi Kenegaraan Para Elit Indonesia Kontemporer

  3. bawor said

    yang bisa mencegah mereka pergi adalah jatuhnya pesawat mereka di lautan pasifik, kan masih banyak yang bisa nggantikan,hilang agak tiga puluh orang nggak apa2 banyak gantinya.

  4. Agenda kunjungan kerja tersebut adalah menggali informasi terkait corporate social responbility (CSR)/social security, perlindungan anak gender, dan praktek multi-pluralitas di AS.

    Bagaimana anggota Dewan dapat pelajaran yang berharga dari Amerika, apa mereka tidak tahu kalau Amerika itu kelihatan hebat hanya luarnya dan dalamnya bobrok :

    1. Amerika pelanggar HAM terbesar di dunia, lebih-lebih pada perempuan dan anak-anak.
    baca artikel tanggal 2 Oktober 20101, ” Kaum Fasik Dihormati Orang-orang Mulia Dihinakan ”
    2. Amerika adalah pelanggar HAM terbesar didunia, baca artikel tanggal 2 Okt 2010, : ” Benarkah HAM hanya untuk melindungi Pelacur ”
    3. Amerika adalah bangsa paling dodoh, baca artikel tanggal 9 Oktober 2010 : ” Ternyata Amerika adalah Negara Paling miskin dan Bangsa Paling Bodoh ”

    Terus apa yang mau dicarai dari Amerika, jawabnya cuma satu, melampiaskan nafsu bejadnya : ” MENARI DIATAS PENDERITAAN SAUDARANYA YANG SEDANG TERTIMPA MUSIBAH “,
    saya tidak mendo’akan, cuma khawatir bagaimana kalau nanti ganti musibah menimpa mereka

  5. Agenda kunjungan kerja tersebut adalah menggali informasi terkait corporate social responbility (CSR)/social security, perlindungan anak gender, dan praktek multi-pluralitas di AS.

    Bagaimana anggota Dewan dapat pelajaran yang berharga dari Amerika, apa mereka tidak tahu kalau Amerika itu kelihatan hebat hanya luarnya dan dalamnya bobrok :

    1. Amerika pelanggar HAM terbesar di dunia, lebih-lebih pada perempuan dan anak-anak.
    baca artikel tanggal 2 Oktober 20101, ” Kaum Fasik Dihormati Orang-orang Mulia Dihinakan ”
    2. HAM Amerika adalah Rasialis, baca artikel tanggal 2 Okt 2010, : ” Benarkah HAM hanya untuk melindungi Pelacur ”
    3. Amerika adalah bangsa paling dodoh, baca artikel tanggal 9 Oktober 2010 : ” Ternyata Amerika adalah Negara Paling miskin dan Bangsa Paling Bodoh ”

    Terus apa yang mau dicarai dari Amerika, jawabnya cuma satu, melampiaskan nafsu bejadnya : ” MENARI DIATAS PENDERITAAN SAUDARANYA YANG SEDANG TERTIMPA MUSIBAH “,
    saya tidak mendo’akan, cuma khawatir bagaimana kalau nanti ganti musibah menimpa mereka

  6. HMMMH said

    Mana yang gak tepat, objek atau Subjek studi bandingnya ya ?

    Jika Subjeknya yang gak tepat, maka tidak seharusnya semua ketua fraksi berangkat ke AS untuk sekedar studi banding, jadi yang berangkat adalah yang terkait-2 saja. Misalnya : hanya Ketua Fraksi bidang keamanan dalam negeri sajalah yang berangkat untuk studi banding Sosial Security dan sebagainya.

    Jika Objeknya yang gak tepat, maka tidak seharusnya menjadikan Amerika sebagai negara tujuan studi banding, melainkan negara lain yang memang dikenal jauh lebih baik dalam hal itu ditinjau dari berbagai sisi hak-2 dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik.
    Misalnya, Afrka Selatan yang berhasil menghapuskan sistem Apartheidnya.
    Bukan Amerika yang sering membom negara-2 Islam atas nama Sekutu.

    Ayam juga tau kapan harus matok beras dan kapan matok jagung.

    Tapi yang jelas segala sesuatu yang dibiayai oleh uang rakyat itu harus bermanfaat bagi rakyat dan bukan semata pribadi wakil rakyat atau kelompoknya.

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.