KabarNet

Aktual Tajam

Hengky Samuel Tewas Diracun?

Posted by KabarNet pada 09/06/2010

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution mengungkapkan sempat mendengar keterangan dokter Rumah Sakit Pondok Indah bahwa terpidana kasus korupsi damkar Hengky Samuel Daud mengalami keracunan. Hal itu, diduga kuat sebagai penyebab meninggalnya Hengky.
“Abang ingat dokter berjilbab cantik Abang tanya. Dok kenapa? Dia bilang kena toksin, keracunan,” kata Buyung, sesuai rapat Dewan Pembina di Gedung YLBHI Jakarta, Selasa (8/6).

Ia mengatakan ia mendapat keterangan sekilas itu bertepatan saat memeriksakan matanya sekitar awal Juni ini. Polisi pun datang berkerubung dengan tergesa-gesa dan beberapa menyalami dirinya. Lantaran bingung dengan situasi itu, ia pun bertanya.

“Mereka bilang ada Hengky Samuel Daud kritis. Abang baru ingat dia kena kasus pemadam kebakaran itu,” katanya.

Lebih jauh, kata dia, Hengky sempat meminta kepada almarhum anaknya, Iken Nasution untuk menemui dirinya. Namun pertemuan tidak sempat terjadi.

“Dia mau curhat kalau dia dizalimi. Saat itu di rumah sakit, Abang juga jadi tergerak datang ke ruangannya dan bertemu istrinya, mereka menangis,” kata dia.

Hengky Samuel Daud meninggal dunia pada Selasa (1/6). Hengky adalah saksi kunci kasus korupsi Damkar, yang disebut-sebut melibatkan mantan Mendagri Hari Sabarno. [Primair]
_______

Hengky adalah pengusaha asal Sulawesi Utara. Ia dikenal sebagai bos damkar, karena melalui dua bendera kerajaan bisnisnya PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya, Hengky dipercaya menjadi rekanan pengadaan mobil kebakaran (Damkar) di 22 daerah di seluruh Indonesia.

Hingga meninggal, status Hengky adalah tahanan titipan pengadilan di Polda Metro Jaya. Hengky yang pernah buron saat menjadi tersangka korupsi damkar itu memang sedang dalam proses menunggu putusan kasasi Mahkamah Agung. Sebelumnya, oleh Pengadilan Tipikor pengusaha yang saat jaya lebih sering berpenampilan bak tentara itu dijatuhi hukuman penjara selama 15 tahun, denda Rp 500 juta plus diperintahkan membayar kerugian negara Rp 82 miliar.

Tetapi, di tingkat banding, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta malah menambah hukumannya menjadi 18 tahun penjara. Sementara hukuman denda dan pengganti kerugian negaranya tetap.

Menurut Abang Buyung, Hengky meninggal karena racun. Abang mengaku mendapat informasi dari dokter yang menangani Hengky saat kritis. “Dokter bilang (ada) toksin. Katanya sedang ditolong untuk dicuci darahnya, tapi rupanya tidak tertolong. Pokoknya ini keracunan, dia pakai istilah toksin. Saya tahu toksin itu racun,” ungkapnya.

Buyung pun mempersoalkan penyebab kematian Hengky Daud. “Bagi saya ini masalah. Kalau orang dalam tahanan, bisa mati keracunan, perlu diperhatikan. Jangan menjadi preseden, berulang terjadi. Sebab dia ini saksi kunci. Saya tidak mau berandai-andai, tapi kan banyak saksi kunci lain dalam kasus lain, kalau nanti terjadi lagi hal begini bagaimana?” ucapnya.

Namun KPK menepis tudingan Buyung. Juru bicara KPK, Johan Budi mengungkapkan, Hengky memang mengidap komplikasi karena mengalami gangguan jantung dan liver. “Sebelumya sudah dua pekan dirawat di RS Pondok Indah karena penyakit tersebut,” ujar Johan. Bagaimanapun, Hengky memang saksi kunci dalam kasus damkar. Saat ini, persidangan kasus damkar dengan terdakwa mantan Ketua Otorita Batam,Ismeth Abdullah juga masih berjalan. Hengky juga masuk daftar saksi bagi Ismeth.

Namun nama Hengky justru sering dikaitkan dengan nama mantan Mendagri Hari Sabarno. Hampir di setiap persidangan atas kepala daerah yang terseret kasus damkar, nama Mendagri pada era Presiden Megawati itu selalu disebut sebagai pihak yang mengenalkan Hengky Samuel Daud dengan para pejabat daerah. Bahkan mantan Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan yang menjadi terpidana kasus damkar, mengaku pernah melakukan pembicaraan per telpon dengan Hari Sabarno. Menurut Dani, dalam pembicaraan itu Hari Sabarno meminta agar Hengky Samuel Daud ‘dibantu’.

Karenanya tak salah jika Hengky disebut sebagai saksi kunci tentang peran Hari Sabarno dalam kasus damkar. Bahkan mantan Dirjen Otonomi Daerah Depdagri yang juga menjadi terpidana kasus korupsi damkar, Oentarto Sindhung Mawardi, mendesak KPK tetap bisa menjerat mantan Mendagri Hari Sabarno.

Menurut Oentarto, jangan sampai karena Hengky Samuel Daud meninggal lantas KPK membiarkan Hari Sabarno. Kepada JPNN, Oentarto menyatakan, Hengky Samuel Daud adalah saksi kunci tentang peran Hari Sabarno dalam kasus damkar. “Dengan tidak adanya Hengky, tentu HS (Hari Sabarno) akan berkilah tentang bukti keterlibatannya,” ujar Oentarto.

Tuduhan Oentarto tentang mantan atasannya itu bukannya tanpa dasar. Dalam putusan atas Oentarto, nama Hari Sabarno disebut majelis hakim harus ikut bertanggung jawab. Menurut majelis, radiogram damkar yang diterbitkan Oentarto jelas atas izin Hari Sabarno selaku Mendagri.

Demikian pula dalam putusan majelis hakim atas Hengky Samuel Daud. Bos PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya yang menjadi rekanan 22 pemda dalam pengadaaan damkar itu sudah divonis bersalah dan diganjar 15 tahun penjara.

Majelis hakim pengadilan Tipikor juga menegaskan adanya kedekatan antara Hari Sabarno dengan Hengky Samuel Daud, di antaranya bos PT Satal Nusantara itu sering ikut rombongan Mendagri saat kunjungan ke daerah.

Namun seperti dikatakan juru bicara KPK Johan Budi, meninggalnya Hengky Samuel Daud bukan berarti pengusutan kasus damkar dihentikan. Lantas bagaimana dengan dugaan keterlibatan Hari Sabarno dalam kasus damkar? Johan menegaskan, KPK tetap akan ditelusuri. “Kalau ditemukan dua alat bukti akan kita telusuri. Kasus ini belum berhenti,” ucapnya.

Malahan, Johan seolah memberi garansi bahwa KPK masih bisa menyeret pihak–pihak yang diduga terlibat kasus damkar. “Keterangan Hengky sudah dikantongi penyidik KPK, yakni berupa Berita Acara Pemeriksaan (BAP) rekaman keterangannya di pengadilan Tipikor. Semua masih dalam proses,” tegasnya. [JPNN]

3 Tanggapan to “Hengky Samuel Tewas Diracun?”

  1. taUbat said

    Sebagai azas Praduga tidak bersalahn, kemungkinan ada tanggapan dari KPK, Kejaksaan dan kepolisian untuk ditindak lanjuti mengenai saksi kunci kasus korupsi Damkar………

    Semoga tidak menjadi fitnah ….

  2. pengamat said

    isunya dulu almarhum pak baharudin lopa meninggalnya di racun ketika menangani kasus besar,jadi saya tdk heran dgn cara2 begini apa saja bisa terjadi di negri kita

  3. Narendra said

    BAH DIRACUN BAH NGGAK, EMANGNYA GUE PIKIRIN
    KALAU KORUPTOR DIAKHIRAT TEMPATNYA KAN SUDAH PASTI NERAKA, NGAPAIN DIPIKIR
    ITU LHO KALAU MAU MIKIR, RAYAT YANG KELAPARAN MASIH BANYAK

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.