Rekening Rp95 Miliar Milik Pati Polri dari Bisnis Halal

Jakarta – Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Pol Ito Sumardi mengatakan, uang Rp95 miliar dalam rekening milik salah satu perwira tinggi (Pati) Polri berasal kegiatan legal dan tidak melanggar hukum. Menurut Ito di Jakarta, Kamis, uang milik pati bernama BG itu merupakan hasil usaha legal. Polri, katanya, telah melakukan klarifikasi terhadap isi rekening dan menemukan bukti bahwa uang itu merupakan hasil usaha.

Dari hasil pemeriksaan dana-dana itu, diperoleh data bahwa dana yang ada berasal dari bisnis halal milik keluarganya (Budi). Menurutnya pula, secara aturan ini tak dilarang, karena bukan merupakan pidana. “Kan ada bukti-bukti. Apa semua orang tidak boleh punya usaha. Kalau keluarganya punya bukti usaha dan bisa dibuktikan maka hal itu tidak masalah,” katanya.

Mengungkap Kejahatan dan Rahasia Gedung Putih

TULISAN INI AKAN MENGUNGKAP KEBUSUKAN DAN RAHASIA GEDUNG PUTIH ATAS NEGARA NEGARA ISLAM DI DUNIA, TERMASUK INDONESIA…

MEREKA TERNYATA PENJAHAT YANG MENEBARKAN POLITIK ADU DOMBA, MEREKA TELAH ADA DAN IKUT CAMPUR DALAM PEMERINTAHAN INDONESIA JAUH SEBELUM NEGARA INI BERDIRI. YAITU KETIKA PASUKAN VOC MENDARAT DI BATAVIA DI ABAD KE-16 …

Gayus Mengaku Bagi-bagi Uang Pada Oknum Polisi, Jaksa, Hakim, dan Pengacara > Masing-masing Rp 5 M

Tersangka kasus penggelapan dan pencucian uang pajak, Gayus Tambunan membuat pengakuan. Dalam proses penyidikan mengaku menyerahkan sejumlah uang kepada para penegak hukum. Uang itu diberikan Gayus mulai dari tahap penyidikan, penuntutan, sampai pada sidang di Pengadilan Negeri Tangerang yang akhirnya menjatuhkan vonis bebas. Hal itu terungkap dalam data seperti yang dibacakan Ketua Tim Independen, Irjen Pol Mathius Salempang saat pertemuan antara Panitia Kerja Penegakan Hukum DPR dengan Tim Independen Mabes Polri yang menangani kasus Gayus, Selasa 1 Juni 2010 malam di Gedung DPR.

PT Pindad Meledak, 3 Orang Tewas

Malang  – 3 karyawan tewas akibat ledakan di PT Pindad, di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (2/6) sekitar pukul 13.45 WIB. Karyawan yang tewas akibat ledakan di gedung produksi detonator itu bernama Tri Nurhuda (27),warga Turen. Korban bertambah dua orang, yakni Muchlis Usman (22), warga Curungrejo, Kecamatan Kepanjen dan Sandi (22) keduanya menghembuskan nafas terakhir di RSSA Malang sekitar pukul 18.30 WIB. Muchlis Usman dan Sandi masuk IRD RSSA Malang sekitar pukul 14.30 WIB setelah dirujuk dari RS Panti Nirmala dan RKZ, namun karena kondisinya kritis, nyawa keduanya tidak tertolong.

Ibu-ibu Sudah Bosan dengan Gaya SBY

Jakarta – Gaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kalem, penuh kharisma dan menjaga wibawa nampaknya sudah tidak lagi menarik perhatian kalangan wanita terutama ibu-ibu. Meraka nampaknya sudah bosan dengan gaya yang penuh citra tersebut dan lebih melihat tindakan nyata dari pada sekadar berpidato.

“Saat ini nampaknya ibu-ibu sudah bosan dengan gaya SBY yang penuh aura citra dan pesona tersebut,” ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida dalam diskusi “KPK dan Masa Depan Pemberantasan Korupsi” di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (2/5/2010).

Polri Bantah Pernyataan Susno ‘Mau Periksa Boediono’

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri membantah pernyataan mantan Kabareskrim Komjen Susno Duadji yang menyebut bahwa Boediono sempat akan diperiksa. Dalam rapat antara Tim Pengawas DPR untuk kasus Bank Century dengan Polri, sempat perdebatan mengenai keterangan mantan Kabareskrim Susno Duadji yang mengatakan hampir memeriksa Boediono. Kapolri Jendral Polisi Bambang Hendarso Danuri membantah kalau tim penyidik Polri akan memeriksa mantan Gubernur BI, Boediono. Menurutnya pernyataan Susno Duadji yang mengatakan hampir memeriksa Boediono dalam kasus Bank Century adalah pendapat pribadi.