KabarNet

Aktual Tajam

Archive for Juni 23rd, 2010

Ketika ‘Wasit’ Hijrah Jadi ‘Pemain’

Posted by KabarNet pada 23/06/2010

Jakarta – Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Andi Nurpati membuat keputusan mengejutkan. Saat masih menjabat, Andi memilih untuk hijrah menjadi politisi di partai pemenang Pemilu 2009, Partai Demokrat (PD). Keputusan Andi ini menuai prasangka. Baca entri selengkapnya »

Posted in Nasional | 3 Comments »

Selamat Tinggal PKS

Posted by KabarNet pada 23/06/2010

Catatan seorang simpatisan kepada gerakan dakwah Ikhwan, atas dasar cinta pada dakwah yang lurus dan istiqomah di jalan Allah dan manhaj dari para Nabi.

Selamat Tinggal PKS dan PKSWatch

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita memujiNya, minta tolong padaNya, mohon ampun padaNya dan bertaubat hanya padaNya. Shalawat dan salam untuk qudwah kita Muhammad Rasulullah shallalLahu ‘alaihi wassalam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan orang-orang yang setia kepadanya hingga hari kiamat. Baca entri selengkapnya »

Posted in Nasional | 5 Comments »

Ari Muladi Akui Bohongi Anggodo

Posted by KabarNet pada 23/06/2010

Jakarta – Ari Muladi di depan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) mengaku telah melakukan kebohongan kepada Anggodo terkait penyerahan uang kepada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Saya mengakui bila berbohong dalam setiap keterangan terkait penyerahan uang kepada Anggodo,” ujar dia, di Depan Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (22/6). Baca entri selengkapnya »

Posted in Kriminal | 2 Comments »

Diungkit Lagi Hak Politik TNI

Posted by KabarNet pada 23/06/2010

TENTARA Nasional Indonesia mungkin paling fenomenal di dunia. Atas nama demokrasi mereka diberi hak lebih berupa dwifungsi, yaitu fungsi pertahanan dan keamanan dan fungsi politik. Itu terjadi di era Orde Baru yang berkuasa selama tiga dasawarsa.

Kini di era reformasi, TNI juga diperlakukan sangat fenomenal. Anggota TNI sudah 12 tahun dikucilkan dari politik, termasuk hak individu politik individu yang paling mendasar, yaitu hak memilih dan dipilih.

Tentara, dengan kesadaran amat penuh, telah kita tempatkan pada dua ujung ekstrim sebagai warga negara. Di era Orde Baru mereka diberi hak sebagai warga negara kelas satu, sedangkan di era reformasi mereka diperlakukan sebagai kaum yang diharamkan hak politiknya. Baca entri selengkapnya »

Posted in Nasional | 3 Comments »