KabarNet

Aktual Tajam

Polisi Salah Menilai Soal Istri Noordin M Top

Posted by KabarNet pada 25/07/2009

polisi1 Polisi sudah salah menilai Arina Rohma terlibat jaringan Noordin M Top.

Tudingan keterlibatan Arina Rohma, 24 tahun dan Anggreini Astuti, 45 tahun dengan jaringan teroris Noordin M Top dinilai oleh Front Perlawanan Penculikan Solo, tidak tepat.

Semula polisi menuding, Arina Rohma adalah salah satu istri Noordin M Top. Padahal, hasil investigasi dan kordinasi bersama Tim Pembela Muslim (TPM), selain ciri fisik yang berbeda, suami Arina yang bernama Ade Abdul Halim berasal dari Makassar.

“Polisi sudah salah menilai Arina Rohma terlibat jaringan Noordin M Top, apalagi dianggap menyembunyikan Noordin M Top,” kata Kholid Syaifullah, Presiden Eksekutif, Front Perlawanan Penculikan.

Menurut dia, semua fisik suami Ariani tidak ada yang sama dengan ciri fisik Noordin M Top yang disebar polisi. Bukan hanya tidak masuk akal, tuduhan itu dinilai mengada-ngada untuk ukuran seorang buron yang bahkan bisa menikah hingga mempunyai 2 anak.

Mereka juga menyayangkan adanya unsur penculikan yang dilakukan Densus 88 yang ikut membawa dua anak balita Arina yakni Khaulah, 3 tahun dan Daud, 2 tahun bersama ibu dan neneknya.

Meski sudah mengkuasakan kasus hukumnya dengan Tim Pembela Muslim (TPM), Arina hingga kini belum diberi akses untuk bertemu kuasa hukumnya. (vivanews)

Satu Tanggapan to “Polisi Salah Menilai Soal Istri Noordin M Top”

  1. Front Perlawanan Penculikan Solo, dan Tim Pembela Muslim (TPM) seluruh Indonesia adalah Teroris. Buktinya: setiap ada orang yang terlibat terorisme baru lembaga bantuan hukum ini muncul. Dimana saja anggota teroris tertangkap….pasti pembelanya adalah Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan.Kalau orang muslim mencuri ayam atau kasus yang lain …..Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan tidak pernah muncul. Anehnya… setiap anggota Teroris diburu atau ditangkap oleh densus 88, pasti keluarganya tau menghubungi Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan. Berarti: setiap teroris sudah memberitahukan keluarganya…. kalau aku ditangkap hubungi pengacara ini…ini…dan ini. sehingga keluarganya mudah menghubungi para Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan. Tanyakan pada umat Muslim yang tidak terkait dengan Teroris…. pasti mereka tidak kenal atau tidak tau tempat para Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan ini. Dari situ terlihat jelas bahwa seluruh Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan adalah anggota Teroris yang dipersiapkan di bidang hukum. Mohon pada Petugas atau densus 88 untuk menyelidiki setiap anggota Tim Pembela Muslim (TPM), atau yang baru muncul ini yaitu Front Perlawanan Penculikan. Tangkap mereka dan masukkan ke penjara dan hukum seberat-beratnya karena karena mereka adalah inteleknya para teroris.

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.