KabarNet

Aktual Tajam

MUI: Ponpes Bukan Pencetak Teroris

Posted by KabarNet pada 22/07/2009

Ma'aruf_Amin Meski polisi masih mencari siapa pelaku pemboman di dua hotel mewah di kawasan Mega Kuningan pada Jumat 17 Juli lalu. Namun masih saja ada yang mengarahkan ke Islam terutama pondok pesantren. Namun MUI menolak jika ponpes tempat melahirkan bibit teroris.

“Pondok pesantren bukan lembaga pencetak teroris dan ini harus diluruskan,” kata Ketua MUI KH Ma’ruf Amin di Senggigi, Lombok Barat, Selasa (21/7).

Walaupun diakui dia, sebagian dari pelaku peledakan bom di sejumlah wilayah di Indonesia pernah mengenyam pendidikan di ponpes. Namun, ponpes tidak pernah mengajarkan tentang berjihad dengan melakukan teror bom yang menyebabkan banyak korban jiwa.

“Jadi sebenarnya ada distorsi pemahaman tentang ajaran Islam, pelaku peledakan bom tersebut menganggap bahwa perbuatannya merupakan jihad,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, salah satu pondok pesantren di daerah Jawa memang mengakui jika ada diantara mantan santrinya yang terindikasi pelaku peledakan bom di Jakarta. Tapi, ponpes tersebut membantah telah mengajarkan sesuatu yang bertentang dengan agama Islam. Apalagi, ada oknum-oknum tertentu yang memprovokasi untuk melakukan aksi peledakan bom.

“Jadi sebenarnya, pelaku-pelaku peledakan bom yang terjadi selama ini dengan mengatasnamakan agama terprovokasi oleh orang luar bukan dari dalam pondok pesantren itu,” jelas Ma’ruf.

Oleh karena itu, pandangan masyarakat mengenai ponpes sebagai lembaga yang mencetak pelaku teror bom harus diluruskan. “Kita harus meluruskan pandangan itu, jangan pondok pesantren dicap sebagai pencetak santri peneror bom,” terangnya.

MUI, lanjutnya sudah menyatakan sikap tegas yakni mengutuk sekeras-kerasnya dan menganggap tindakan bom bunuh diri yang terjadi di Jakarta merupakan tindakan yang diharamkan agama Islam. Ajaran Islam mengajarkan untuk hidup berdampingan secara damai (mua’hadah) dengan umat nonmuslim dan memposisikan mereka bukan sebagai musuh.

“Hidup berdampingan dengan sesama mahluk Allah adalah wajib hukumnya apapun agama dan kepercayaannya tetap harus kita hormati,” tuturnya.

Mengenai aksi tersebut terkait Jaringan Islamiyah (JI), Ma’ruf menjelaskan, pengikut JI sebenarnya tidak banyak dan terbagi menjadi dua. Yakni ada menjalankan syariat agama sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya dan ada JI yang radikal.

Anggota JI yang dinilai radikal tersebut, ungkapnya kemudian direkrut oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan tindakan-tindakan anarkis yang bertentangan dengan ajaran agama. Jadi, menurut dia kondisi tersebut harus ditangkal dengan dua cara yakni dari aspek keamanan. Yakni jangan diberikan peluang untuk melakukan tindak kejahatan dan dari aspek pemahaman.

“Pemahaman radikalisme itu harus dibuang karena itu salah,” pungkas Ma’ruf. (INILAH.COM)

4 Tanggapan to “MUI: Ponpes Bukan Pencetak Teroris”

  1. dira said

    Menggelikan tuduhan ini..

  2. Hariadi said

    Enak aja ponpes dijadikan ajang tuduhan.. yang layak dituduh teroris itu KPU dan IFESnya yg telah memanipulasi ratusan juta rakyat Indonesia, ini namanya teroris gaya baru yg lebih sadis dari pelaku pengeboman.

  3. buktinya ponpes pencetak teroris…. semua anggota teroris berasal dari pesantren. dan Nurdin Muhammad Top bersembunyi di pesantren. apa masih ngeles kalau pesantren yang Pencetak teroris??????

  4. anonymous said

    ini komen mas johny di copy-paste ya ?
    kok di setiap artikel ada ?
    hahahaha

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.