KabarNet

Aktual Tajam

Misteri Kematian Mantan Bendahara Umum Demokrat

Posted by KabarNet pada 08/03/2013

Jakarta – KabarNet: Kedatangan Anggota Tim Pengawas Bank Century DPR RI ke rumah Mantan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, pekan lalu menimbulkan pertanyaan dikalangan berbagai pihak. Sedikitnya ada 4 nama yang disebut oleh Anas terlibat aliran dari kucuran dana Bank Century. Anas dinilai mengetahui, karena saat itu Anas menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat, dan merupakan anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Century.

Menurut sumber salah satu Media Nasional di internal Timwas Century, tiga dari empat nama tersebut adalah mantan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Hartati Murdaya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Hatta Rajasa, dan Boy Tohir. Sementara, seorang lagi telah meninggal dunia. Almarhum adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, bernama Zainal Abidin.

Bahkan salah satu anggota Timwas Century dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno sempat kaget saat disebut nama-nama itu yang memiliki peran signifikan dalam keuangan pilpres 2009 pasangan SBY-Boediono. Menurut Hendrawan, 4 nama tersebut terbilang logis jika dikaitkan kepada kasus Bank Century. Sebab saat itu Pak Hatta sebagai Mensesneg, Bu Hartati sebagai penyandang dana dan Pak Zainal Abidin sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat dan juga Bendahara Tim Sukses Kampanye SBY-Boediono.

Terlepas dari semua itu, yang perlu untuk dicermati adalah kematian Zainal Abidin. Waktu itu, hari Senin 8 Juni 2009 sekitar pukul 18.45, Bendahara Umum Partai Demokrat Zainal Abidin meninggal dunia di RS Husada, Jakarta. Zainal diberitakan meninggal dunia akibat serangan jantung.

Selain menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat periode 2005-2009, pria kelahiran Pandeglang pada 13 Oktober 1954 ini juga merangkap posisi sebagai BENDAHARA TIM SUKSES NASIONAL SBY-BOEDIONO. Zainal Abidin adalah Presiden Direktur PT Shohibul Barokah. Ia saat itu menggelontorkan dana untuk kampanye SBY-Boediono sebesar Rp 9,5 miliar, yang terdiri dari PT Shohibul Barokah Rp5 miliar, PT Anugerah Selat Karimun Rp 2,5 miliar, sedang PT Shohibul Inspeksindo Internasional (Sospek) Rp 2 miliar.

Berdasarkan UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pasal 96 menyebut dana kampanye yang berasal dari perseorangan tidak boleh melebihi Rp 1 miliar dan yang berasal dari kelompok perusahaan atau badan usaha nonpemerintah tidak boleh melebihi Rp 5 miliar.

Namun, sumbangan sebesar Rp 9,5 miliar yang dipermasalahkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) belum sempat ditindaklanjuti, Zainal Abidin sudah meninggal dunia. Banyak kalangan menilai kematian Zainal secara mendadak ini penuh misteri. Dan tak sedikit yang menilai tidak wajar. Zainal dikenal sebagai pengumpul dana Partai Demokrat yang HANDAL. Ia mempunyai peran penting di tubuh Partai Demokrat.

Di banyak partai politik, jabatan bendahara umum memang kursi basah karena mengurusi masalah uang. Namun di Partai Demokrat, bendahara umum adalah kursi panas. Tercatat, dalam dua kepengurusan, dua kali kursi bendahara umum Partai Demokrat menelan ‘KORBAN’.

Anehnya, pada hari Kamis 4 Juni 2009, Zainal Abidin sempat marah-marah saat berhembus informasi tentang ‘DANA SILUMAN’ bahwa perusahaan miliknya disebut hanya perusahaan kecil namun mampu menyumbangkan dana besar. Pergunjingan ini membuat Zainal naik darah, dia pun angkat bicara dan membeberkan sumber keuangannya. Bahkan Zainal mengancam akan memperkarakan pihak-pihak yang telah mencemarkan nama baik PT Shohibul Barokah. Ia juga akan mengajukan tuntutan perdata jika ada pemberitaan yang mengandung unsur fitnah dan merusak kredibilitasnya. Niat Zainal menuntut pihak yang memfitnahnya pun pudar.

Hanya berselang empat hari dari ancamannya, Zainal Abidin diberitakan terkena serangan jantung dan meninggal dunia pada hari Senin 8 Juni 2009. Zainal meninggal sebelum sempat mengklarifikasi soal sumbangan dana untuk kampanye SBY-Boediono sebesar Rp 9,5 miliar. Pasca meninggalnya Zainal, kabar burung soal ‘DANA SILUMAN’ lambat laun mereda dan tak terdengar lagi.

[Dok KabarNet]

7 Tanggapan to “Misteri Kematian Mantan Bendahara Umum Demokrat”

  1. Anggit said

    Kebenaran akan terungkap. .

  2. Berita lawas tetapi baru tahu sekarang.

  3. Maria Sitompoel said

    Yang benar akan tegak…

  4. Tn. Faiz said

    INILAH INDONESIA, SURGA BAGI PARA KORUPTOR

  5. rakyat said

    akhir cerita kebenaran yang menang

  6. agus lani said

    kalau masih hidup pasti Rame yaa

  7. careta said

    siapa yang berani

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.