KabarNet

Aktual Tajam

Diluncurkan Buku, “Cikeas Kian Menggurita”

Posted by KabarNet pada 07/07/2011

George Junus Aditjondro, penulis buku “Membongkar Gurita Cikeas: Di balik Skandal Bank Century” yang pernah menggegerkan beberapa waktu lalu, Kamis (7/7/2011) siang nanti, akan meluncurkan buku lanjutannya tentang dinamika politik di Cikeas tersebut. Buku yang akan diluncurkan di Yogyakarta tersebut berjudul “Cikeas Kian Menggurita”. Buku ini dinilai lebih lengkap dibandingkan dengan buku pertamanya itu.

Dalam kata pengantarnya, George Junus Aditjondro menyampaikan ada dua tujuan utama dari penulisan buku ini. Pertama, memberikan pendidikan politik tentang hak-hak demokrasi warga negara untuk mencegah akumulasi kekuasaan ekonomi dan politik penguasa, terutama lingkaran di kepala negara. Kedua, memberikan pendidikan politik kepada warga, bahwa ada yang lebih penting ketimbang figur, yakni konfigurasi politik yang mempengaruhi pergantian pucuk pimpinan politik lima tahun sekali.

Menurut rencana, peluncuran “Cikeas Kian Menggurita” ini akan dihadiri sejumlah tokoh. Pihak panitia telah mengundang sejumlah tokoh nasional. “Kami mengundang Bapak Tyasno, Buya Syafii Maarif, Gusti Prabukusumo, dan sejumlah tokoh lainnya,” ungkap Julius F Tualaka, panitia peluncuran buku ditemui di Yogyakarta, Rabu (6/7/2011).

Lebih lanjut Julius mengatakan, buku ini juga lebih banyak memunculkan hal-hal baru dan informasi terbaru dari berbagai sumber terpercaya. Sebagai penulisnya, George telah melakukan berbagai riset, wawancara berbagai sumber, observasi ke lapangan juga tokoh yang pernah berada di lingkaran kekuasaan.

Sementara itu, cendekiawan muslim dan budayawan, serta mantan Ketua PP Muhammadiyah, Syafii Maarif, ikut memberikan komentarnya dalam pengantar buku ini. “Sebenarnya saya malas berkomentar mengenai pemberantasan korupsi SBY. Memang tidak bisa apa-apa, seperti tidak ada pemerintah di negeri ini,” komentar Buya pada bagian atas dari cover buku ini. kompas…..

Buku setebal 204 halaman ini hampir sama dengan buku sebelumnya, tujuannya jelas, menyeruak masuk ke lingkaran orang-orang terdekat Cikeas. Kasus demi kasus dibeberkan secara “telanjang” oleh penulisnya. Ini akan menambah suasana politik semakin memanas.

Apa saja isu-isu yang diangkat dalam Buku George J. Aditjondro tersebut? Silahkan hunting, karena buku tersebut sudah bisa diperoleh di toko-toko buku.

Sebagai orang yang bekerja sebagai Tenaga Ahli DPR Fraksi Partai Demokrat, saya melihatnya tidak subyektif, apakah memihak atau tidak memihak. Saya berpihak pada kebenaran. Jika memang apa yang diungkapkan dalam buku tersebut benar, jelas harus diproses secara hukum. Penulis buku tersebut bisa menjadi saksi untuk membeberkan data-data yang dimilikinya. Namun, jika ternyata tidak terbukti, di satu sisi berarti banyak motif yang tersembunyi di balik penulisan buku ini, dan di sisi lain, inilah tanda kehidupan demokrasi sedang berjalan secara benar. Dalam sebuah negara demokrasi, siapapun boleh berpendapat, siapapun boleh menulis, siapapun boleh bicara, tanpa perlu pelarangan. Untuk menilai benar dan tidaknya memerlukan pembuktian.

Terlepas dari kasus yang dibeberkan dalam buku tersebut apakah benar atau tidak benar, tapi sepertinya “desain besar” sedang dijalankan. Demokrat sedang menghadapi ujian berat.

Kita ambil sisi positifnya, rakyat perlahan-lahan sedang digiring ke arah demokratisasi wacana. Pers dan buku menjadi media yang dapat menyajikan suatu perspektif baru. Tetapi jangan sampai hal ini menimbulkan kegaduhan yang berakibat buruk, sehingga mempengaruhi tujuan dari pendirian negara. Program-program pemerintah harus tetap berjalan, karena bagaimana pun kondisi politik, gonjang-ganjingnya suhu politik, rakyat tetap harus diutamakan.

Kontrol sosial dari masyarakat sudah berada pada jalurnya, media tidak diberangus, buku bebas mengemukakan apapun, ini pertanda yang baik. Bagi kader-kader Demokrat sendiri, buku ini harus dijadikan sebagai otokritik sembari terus berusaha untuk menata kembali pranata-pranata kepartaian yang lebih baik. Bagi masyarakat, pandanglah buku ini bukan sebagai pembuktian, tetapi sebagai hipotesis, yang harus diuji kebenarannya. Informasi sifatnya tidak absolut, selalu ada ruang penafsiran, dan ruang untuk pembuktian..**[harja saputra]

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.