KabarNet

Aktual Tajam

Top “COMMENT” on K@barNet

Posted by KabarNet pada 30/12/2009

APA BEDANYA KORUPTOR DENGAN PEMBANTAIAN MASSAL

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menegaskan dirinya tidak tahu menahu perihal proses pengambilan keputusan pengucuran dana talangan Bank Century.

“Itu sama sekali tidak benar karena pada kenyataannya Presiden tidak tahu menahu,” kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di kediaman pribadi Yudhoyono, Puri Cikeas Indah, Bogor, Sabtu (26/12). TEMPO Interaktif

Oleh: Soetrisno (Sumber: Komentar dalam artikel “Kasus Century…”)
Sangat tidak masuk diakal perampokan “Bailout Century” yang nilainya 6,72 trilyun SBY sebagai kepala negara tidak mengetahui sepak terjang anak buahnya. Suatu ironi yang sangat mustahil!!

Dalam statemenya SBY akan bersedia menjadi saksi yang tegas dalam menindak pelakunya, menurut penilaian saya hal itu adalah wajar dalam dunia politis sebagai bentuk menyelamatkan pimpinan dari kesan keterlibatannya dan memang harus ada anak buah yang harus dikorbankan untuk pasang dada supaya kekuasaan rezim tetap eksis. Seandainya pimpinannya tumbang mustahil para pelaku perampokan yang meringkuk dipenjara tidak bakalan mendapat interfensi dari Rezim yang masih berkuasa.. Perlu digaris bawahi, seandainya uang bailout itu dikembalikan penuh, hukum tetap berjalan sebagaimana pencuri ayam yang ketangkap walaupun ayamnya dikembalikan pencurinya tetap menjalani proses hukum. Apalagi kejahatan koruptor yang terorganisasi dengan rapi dan sangat sempurna yang bermodus dibalik kebijakan negara jauh amat sangat bahayanya terhadap bangsa dan negara dan jauh lebih bahaya dari 100 Nurdin M Top sang gembong terror di Indonesia..

SBY baru lima tahun sudah menggunakan cara-cara seperti Rezim Soeharto apalagi 10 tahun mau dikemanakah Republik ini? padahal Soeharto berkuasa 32th, itupun masih memiliki record dibanding dengan korupsi yang dilakukan oleh kroni-kroni Cendana. Seandainya SBY punya komitmen dengan programnya 100 hari kerja dalam memberantas Korupsi dan mafia Hukum hanyalah merupakan isapan jempol, kini publik sudah banyak tahu tentang kredibilitas pengelola pemerintahan apalagi dengan kasusnya Bibit dan Chandra yang merupakan barometer tentang kuatnya jaringan mafia dinegeri ini yang sudah menggurita di lembaga Hukum RI.

Mungkin anda pernah mendengar tentang kartel perdagangan obat bius yang berskala pasar benua Amerika, yang dilindungi jaringan mafia pemerintah Colombia yang langsung dipimpin oleh Presidennya bernama Eskobar yang pada kesimpulanya pemerintah Colombia sengaja memperdagangkan heroin dan sejenisnya hanya sekedar untuk mempertahankan kekuasaan semata, maka wajar bagi kolombia yang merupakan Negara tidak sekaya dengan Indonesia, untuk membangun pilar-pilar mafia sebagai mesin pencetak dolarnya. Walaupun drama terakhirnya Eskobar mati tertembak oleh satuan tentara AS. Karena dianggap sebagai ancaman dibenua Amerika.

Dengan kasus yang ada di Colombia kita akan jadikan study banding antara mentalitas Rezim ditanah air dengan karakternya Eskobar yang apabila setiap mempertahankan kekuasaanya mengapa harus pakai merampok uang Rakyat tanpa memperdulikan bagaimana nasib rakyat yang terkapar karena badai kemiskinan yang tanpa kesudahan.

K@barNet

Satu Tanggapan to “Top “COMMENT” on K@barNet”

  1. taUbat said

    APA BEDANYA KORUPTOR DENGAN PEMBANTAIAN MASSAL ?

    Koruptor mengakibatkan kemisikinan lalu kelaparan lalu nekat lalu merampok/membunuh.

    Pembantaian ada masalah, ada dendam, ada psikis, ada pemusnahan.

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.