KabarNet

Aktual Tajam

Ternyata Jokowi Dapat Restu Nyi Roro Kidul Jadi Presiden

Posted by KabarNet pada 28/02/2014

Jakarta – KabarNet: Jokowi bukan sekedar nama, tapi sudah menjadi kultus individu oleh para pendukungnya, bahkan kultus ini meningkat lagi menjadi brand religion dan menciptakan Jokowi bak nabi, setingkat dengan kultusnya seseorang dengan merajah bagian tubuhnya dengan logo motor gede asal Amrik ‘Harley Davidson’ atau para fanboy produk Apple.

Tim sukses berduit triliunan ini terus bergerak membangun citra Jokowi yang sejatinya menjadikan Jokowi seperti sebuah merek, Ya.. Jokowi telah dicitrakan sebagai brand, dan lebih dari itu telah melampaui ‘brand cult’ atau kultus dan ‘brand religion’ seperti yang disebutkan sebelumnya.

Membuat persepsi dan image butuh waktu dan konsistensi. Begitupun sebaliknya, merubah persepsi atau image juga membutuhkan waktu. Di sini dapat disimpulkan bahwa image merupakan sesuatu yang butuh proses dan waktu.

Pertanyaan selanjutnya mengapa image begitu penting? Image jelas penting, karena dengan image inilah yang memudahkan konsumen melakukan tindakan yang merupakan gabungan antara alam bawah sadar (subconscious mind) dan alam sadar konsumen (conscious mind).

Nah fenomena merek dagang bernama ‘Jokowi’ terus menerus disematkan ke alam bawah sadar manusia dan mencoba dikendalikan atau disebut ‘mind control’. Meskipun dengan berbohong, semua dilakukan demi mencapai tujuannya.

Daniel L. Schacter, Professor dan Ketua Psikologi dari Harvard University mengatakan bahwa “kita berpikir bahwa iklan sekilas yang kita lihat tidak mempengaruhi kita dalam melakukan penilaian terhadap suatu produk. Tapi penelitian menunjukkan bahwa orang cenderung membeli produk yang diiklankan dan yang baru mereka lihat sebelumnya – ini terjadi bahkan ketika mereka tidak mempunyai eksplisit memori setelah melihat iklan tersebut”.

Pengaruh Serangan Masif Media sebagai Mind Control
Penelitian Herbert Krugman menyatakan bahaya gelombang media yang secara masif memberitakan hal yang sama (kartelmedia) misalnya dapat dilihat bagaimana dampak menonton televisi meskipun hanya 30 detik namun efeknya akan mengubah dominasi gelombang Beta (analitis / kesadaran) menjadi gelombang Alfa (tidak kritis / mudah di arahkan). Pesona Jokowi terus menerus diciptakan agar mengganggu alam bawah sadar kita agar mudah diarahkan.

Akhirnya stigma yang dibangun justru menguntungkan pihak lawan agar publik tidak usah berpikir neko-neko, cukup duduk manis nonton TV dan tercuci otaknya karena ‘serangan bawah sadar tersebut’.

Jadi jika berbicara image kita tidak bisa lepas dari kata memori. Dan secara teori memori bisa dibagi menjadi 2, yaitu explicit memory dan imlicit memory. Di mana explicit memory adalah proses mengingat yang kita lakukan secara sadar sedangkan implicit memory itu terjadi tanpa kita sadari. Dan dalam penelitian menunjukkan bahwa implicit memory ini lebih lama dibanding memori yang disimpan secara tradisional. Dan implicit memory inilah yang merupakan kekuatan tersembunyi dari suatu iklan.

Bangun Citra Klenik Jokowi Dengan Restu Nyi Roro Kidul
Jokowi adalah Brand, dan sebagai personal branding Jokowi adalah deskripsi proses dimana orang-orang diberi tanda sebagai merek. Ya, merek Jokowi adalah merek jempol saat ini, meski dengan cara-cara artificial (palsu) dan manipulasi. Jokowi sudah hadir di semua tempat yang diminati publik, K-pop sudah, Metallica sudah, konser bareng Slank sudah, tampil bersepeda dengan Juara Dunia MotoGP Jorge Lorenzo juga sudah. Bahkan Jokowi melakukan ritual klenik pun sudah biasa.

Seperti yang kami kutip dalam jejaring media sosial ‘Jokowi Presiden RI 2014’ betapa para anasir dan relawan Jokowi terus menerus menciptakan kait-kait simpul yang menyerang kelompok dengan minat tertentu. Minat publik di dunia moderen sudah kami sebutkan diatas, lalu kini mulai bermain di publik yang sedikit berbau klenik yang notabene diyakini oleh orang yang relatif sudah tua dari generasi Super Junior, SNSD, Coboy Junior dan Cherrybelle tentunya.

Demikian halnya dengan kampanye berikut ini, seakan-akan semesta mendukung Jokowi, tak tanggung-tanggung kisah musyrik Nyi Roro Kidul pun disematkan pada Jokowi, jangan-jangan bikin cerita baru Mak Lampir dan Sundel Bolong cemburu pada Jokowi,….Naudzubillah….

Jokowi Sudah Direstui Nyi Roro Kidul!

Jokowi seringkali mengadakan kontak batin dengan Kanjeng Ratu Kidul. Dia, saat ini dilindungi kekuatan besar. Kepemimpinan Jokowi sebenarnya tidak hanya sebatas Gubernur DKI. Lebih dari itu, dia sudah layak menyandang RI-1. Pasalnya, pulung Kanjeng Ratu Kidul sudah turun pada Jokowi saat menjabat Walikota Solo.

Sikap Jokowi yang apa adanya, blak-blakan, sederhana, jujur, siapa nyana jika dirinya selama ini selalu didampingi sosok wanita cantik. Wanita cantik itu mendampingi Jokowi semenjak dirinya menjadi penguasa Solo.

Siapapun orangnya, jika didampingi oleh sosok wanita itu, akan bisa menduduki jabatan apapun. Termasuk jabatan Presiden Indonesia sekalipun. Lebih lagi prestasi yang ditunjukkan Jokowi selama ini, jelas masyarakat negeri mengetahuinya. Namun jiwa bijaksana dan kesederhanaan Jokowi, mampu meredam hasrat kekuasaan. Jokowi tidak seperti kebanyakan tokoh politik lainnya. Ia mampu bersikap arif dan tidak terburu nafsu, seperti makan bubur kepanasan dalam meniti karir kepemimpinannya.

Justru sikap Jokowi jujur, polos dan berdedikasi membela dan memberikan darma baktinya kepada rakyat, membuat sosok wanita pendampingnya itu semakin terpesona. Dalam setiap blusukannya ke masyarakat, sesekali Jokowi duduk menyendiri. Padahal, saat menyendiri itulah dirinya melakukan komunikasi dialog dengan sosok wanita jelita itu.

Hal itu disampaikan spiritualis asal Surabaya yang enggan disebutkan namanya, kita pakai nama inisial saja. Inisial spiritualis tersebut MN. Menurut MN, wanita jelita itu banyak memberikan inspirasi pada diri Jokowi.

Wanita tidak kasad mata, kata MN, mampu memecahkan dan memberikan solusi tentang masalah yang ada di daerah yang menjadi tempat kunjungannya saat itu. Bahkan tanpa diketahui siapapun, Jokowi dan wanita jelita itu menyingkirkan mahkluk-mahkluk gaib yang hendak merintangi dan mengganggu pekerjaannya. “Diskusi pribadi itu nampak lepas dari pandangan mata sekelilingnya. Termasuk orang-orang dekatnya sekalipun, tidak juga istrinya,” kata MN saat ditemui VICTORY pekan lalu.

Oleh karena ada yang mendampingi itulah, lanjut MN, Jokowi tak gentar blusukan seorang diri. Sosok wanita cantik itu selalu bersama kemanapun Jokowi pergi melakukan tugas kewajibannya sebagai seorang yang memegang amanat rakyat. “Jika seseorang memiliki mata batin yang kuat, maka orang tersebut akan bisa melihat sosok wanita itu,” lanjutnya.

Semua raja-raja nusantara negeri ini, selalu mendapat pendamping sosok wanita cantik ini. Satu-satunya presiden negeri ini yang mendapatkan pengawalan sosok wanita ini adalah Presiden Pertama Ir. Soekarno. Kini, setelah sekian lama tidak mendampingi penguasa negeri ini, sosok wanita tersebut kembali muncul untuk mendudung Jokowi yang memiliki kecintaan terhadap rakyat dan sangat anti korupsi seperti Sang Proklamator.

Jika ilmu seseorang belum begitu kuat, maka jika melihat sosok Jokowi, seolah tubuhnya dilapisi seberkas sinar. Sinar itu biasanya disebut sebagai pulung. Pulung ini hanya dimiliki para pemimpin yang jujur saja.

“Jika saja Jokowi pada pemilihan presiden 2014 mendatang menghendaki jabatan presiden, baginya hal itu tidaklah terlalu sulit,” sahut MN.

Memang, saat ini Jokowi telah diakui oleh seluruh rakyat Indonesia. Pulung yang ada pada dirinya mampu mengalahkan calon presiden manapun dan dari partai apapun. Karenanya, tokoh politik di negeri ini amat gundah dengan sepak terjang Jokowi yang menjadikan dirinya dengan sebutan The Spirit of Nusantara. Lantas siapa sosok wanita jelita yang selalu mendampingi Jokowi yang kini berkiprah di Jakarta?

MN menyebutnya sebagai Ibu Ratu Pantai Selatan yang sangat legendaris. “Ratu Pantai Selatan selalu menjadi pendamping bagi Raja atau Presiden di tanah Nusantara. Dan Joko Widodo merupakan sosok satria Piningit Sinisihan Wahyu yang selama ini ditunggu oleh masyarakat yang hidupnya selalu menjadi sapi perahan pemimpin durjana. Selama ini pemimpin negeri ini tidak menghargai karya dan budaya bangsa leluhur justru malah melakukan perusakan,” kata MN yang mengaku mendapat wejangan tersebut dari bisikan gaib…Naudzubillah min Dzalik….

Ayo Kembali Waras, Tolak Kebohongan Publik Media Bayaran

Banyak kalangan menilai ada ketidakwajaran pada popularitas dan bak ‘jin ifrit’ yang selalu saja tampil di media tanpa ada rasa lelah. Semua media siap sedia mengabadikannya meski sedang membersihkan sepatu.

Jokowi kini digelari nabi pun kalah eksis dibandingkan Jokowi. Ia siap tampil bak manekin yang tak malu di dandani apa saja, pakai kostum hitam metallica, gaya raja berkuda, Pangeran Jayakarta dengan kereta kuda mirip Cinderella dan eksis di setiap panggung musik kelas dunia dan terakhir numpang tenar bersama Gita Wirjawan dalam panggung perayaan 20 tahun Slank di Gelora Bung Karno.

Inilah solusi instant tingkatkan popularitas, Jokowi ‘nyantel’ ke para artis, kini mulai disematkan pada Nyi Roro Kidul.

Hamdi Muluk: Masyarakat Malas Berpikir

Menurut Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk, hal itu membuat kecemasan di negara ini. Ia khawatir kompetisi pada pemilu 2014 akan hambar. Sebab, tidak ada pesaing yang dapat menandingi Jokowi. “Orang malas berpikir karena akan pilih Jokowi,” kata Hamdi dalam jumpa pers di Cyrus Network, Jakarta, Minggu (15/12/2013).

Hamdi mengatakan dengan nilai tersebut, Jokowi juga tidak akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam Pemilu 2014. “Ini mengkofirmasi dalam setahun terakhir jadi memang negara harap cemas,” katanya.

Hamdi mengatakan tidak ada pesaing Jokowi dalam bursa pemimpin nasional, maka membuktikan partai politik gagal total dalam hal kaderisasi. Padahal, kata Hamdi, persaingan calon presiden menuju pemilu 2014 menarik bila terdapat pilihan alternatif lain selain nama-nama yang beredar di masyarakat.

“Sekarang saya khawatir dengan fenomena ratu adil. Sepertinya Jokowi jadi manusia setengah dewa. Ini capres setengah dewa tidak sehat, jangan terjebak dengan mitos ratu adil,” kata Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk di kantor Cyrus Network, Jakarta, Minggu (15/12/2013).

Hamdi menuturkan Indonesia memiliki sejarah pemimpin yang dianggap ratu adil seperti Soekarno dan Soeharto. “Itu engga sehat,” kata Hamdi.

Ia mengatakan banyak pemberitaan Jokowi sudah tidak relevan dengan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ia mencontohkan soal pemberitaan sepatu milik Jokowi. “Masa sepatu robek saja diberitain, hal remeh temeh yang tidak ada kaitannya,” katanya.

Apalagi, ujar Hamdi, banyak yang mengeritik Jokowi malah di-bully di media sosial. “Kalau mengeritik Jokowi seperti mengeritik dewa, sudah tidak sehat,” imbuhnya.

Source: voa-islam.com

18 Tanggapan to “Ternyata Jokowi Dapat Restu Nyi Roro Kidul Jadi Presiden”

  1. taUbat said

    “Penelitian Herbert Krugman menyatakan bahaya gelombang media yang secara masif memberitakan hal yang sama (kartelmedia) misalnya dapat dilihat bagaimana dampak menonton televisi meskipun hanya 30 detik namun efeknya akan mengubah dominasi gelombang Beta (analitis / kesadaran) menjadi gelombang Alfa (tidak kritis / mudah di arahkan)”.

    Sepertinya media televisi yang membesar-besarkan, tapi budaya / kultur kita yang memang telah melekat bahkan selama ribuan tahun lamanya akan sulit untuk realistis.

    Banyak yang percaya …

  2. Reblogged this on RONIN INDONESIA and commented:
    Hehehe gileee !

  3. Anonim said

    Kabarnet suka nyebarin fitnah, presiden unggulan Kabarnet itu Prof Rhoma Irama

  4. Perasaan jokowi gak begitu, saya yakin dr hati kecil semua org apa yg dilakukan Jokowi adalah yg memang harus dilakukan sejak dulu.orangnya sederhana dan jujur, apa yang dilakukannya langsung bisa dirasakan masyarakat. saya sendiri termasuk yang merasakan perubahannya. kalau soal banjir , wajarlah baru setahun dia menjabat, itupun dia dan jajarannya sdh berupayah untuk melakukan banyak hal untuk mengatasinya. Yang lain puluhan tahun menjabat aja ga ada hasilnya. menurut saya, propaganda menjelekkan oranglah yang harus kita curigai. ayooo…bersikap gentleman dan sportif. jangan jadi pecundang. takutlah pada Allah SWT kalau berbuat buruk. Ingat semua yang kita lakukan akan dipertanggung jawabkan di akherat..

  5. Anonim said

    huahahahahaha ada apa dibalik dan maksud dari tulisan ini? pasti ada agenda khusus untuk menembak jokowi dalam rangka 2014, pesanan siapa niiiiy….

  6. sy gk percya jokowi!

  7. blorong said

    ini yg berdosa siapa ya?. Hati2 bung dgn fitnah….Dosa fitnah tidak akan di ampuni sampe ke liang kubur. Tulisan yg tidak cerdas dan sesat

  8. Hajinguk said

    Bila anda menyebar kebohongan secara terus menerus, maka lambat laun kebohongan itu akan diterima sebagai kebenaran sampai pada akhirnya anda sendiri menerimanya sebagai kebenaran.

  9. Lerpe said

    Sirik aje om ente caleg dr partai gara bermutu urusin metro mini aja layy ama kopaja 😛

  10. hAeis@yahoo.com said

    Kerja jokowi nyata…!

  11. Sentot said

    Hidup PDIP !!!
    Hidup Ibu Megawati!!!
    Hidup Jokowi!!! (kacungnya Ibu Megawati)…..

  12. Bung Karno said

    KLIK DISINI

  13. https://fbcdn-sphotos-g-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/v/t1.0-9/p180x540/1798614_554175751356158_1399743670_n.jpg?oh=a1629948f55c5f1b928644dae3589903&oe=53A1B22E&__gda__=1404691744_f81fb60931a7f4931c6e015e443f744c

    Jokowi “Boneka Cantik” Dadakan Buatan Media dan Partai Terkorup

    Kemarin dan seminggu ke depan, Indonesia akan diramaikan dengan satu nama: Jokowi. Seakan 230 juta penduduk, dikalahkan satu nama yang tidak nyata sumbangsihnya untuk Indonesia, selain hiruk pikuk dan keluguan bahwa ia “boneka cantik” dari tanah Jawa.

    Banjir berita Jokowi dicapreskan Mega, menghapus berita derita korban asap di Riau, menyingkirkan mega skandal Pak Boed dkk, plus memupus berita Partai paling Korup dan Partai paling malas yang disandang PDIP-Golkar-Demokrat. Partai warisan masa lalu yang dikenal licin dan “tak tersentuh”.

    Bagi saya sendiri, biarkan Jokowi sukses menjadi Capres bahkan Presiden sekalipun. Alasannya:

    1. Rakyat biar melek dan bangun dari hipnoleadership dan sihir media.
    Semua tahu, Jokowi bukan siapa-siapa dan tidak memiliki prestasi apa-apa. Namun rakyat selama ini tak merasa ada yang salah. KOMPAS TV malah menyoroti kinerja Jokowi, hampir tanpa kritik. Saat Jokowi jadi Capres, mata kita akan terbelalak siapa di balik Jokowi.

    2. Umat Islam bisa tersadarkan, bahwa di balik Jokowi adalah orang-orang Freemason, Lions Club, Rotary, cukong judi, mafia, dan koruptor yang telah menggerus harta kekayaan negeri ini.
    Tradisi umat Islam, selalu lamban bergerak ketika tidak ada common enemy. Bisa jadi saat Jokowi dan megahitamnya menguasai negeri, umat Islam dari berbagai elemen akan bersatu membuat poros penyeimbang yang komprehensif.

    Titik tekannya adalah:
    1. Jangan salahkan Jokowi dan megahitamnya berkuasa, karena orang-orang “merasa” bersih malah Golput dan tidak bersikap.

    2. Grand strategy dalam proyek Injil 2000, Zericho, serta Yahudisasi Indonesia ternyata tak pernah berhenti. Mereka sudah menguasai TV-Radio-Koran, plus memegang kendali ekonomi. Kini mereka tinggal menunggu kekuasaan politik. Saat itu, jangan sesali kita akan bernasib seperti muslim Afrika Tengah, muslim Palestina, muslim Myanmar; dibunuh, terusir, atau menjadi budak.

    Sayangnya, ada elemen gerakan Islam yang justru mempermulus jalan proyek Zericho dan Injil 2000 dengan propaganda yang menyerang dari dalam, menggunting dalam lipatan, dan menusuk dari belakang. Wallahu A’lam.

    Oleh : Nandang Burhanudin

  14. Atid said

    sirik tanda tak mampu, kwkwkwkwkwkwkw

  15. Anonim said

    abis mau nyoblozzz apa dunk,,,semua partai korup,bahkan yang dianggap sbg PARTAI ISLAM pun korup,,,,semua pejabat korup,,,sbg warga negara yg baik adalah GOLPUT,,,,cukup dengan berdoa,,smg Alloh ksih yg terbaik untuk negara tercinta INDONESIA.

  16. sapii said

    nandang burhanudin penebar fitnah mengaku muslim atau perusak citra muslim.

  17. Anonim said

    kalau muslim ya harus mengikuti apa yg diajarkan rasulullah saw …gitu aja kok repot

  18. rudi said

    Hahahahha,,,sungguh ke kanakan2 pola fikir si penulis ini,,
    Begitu banyak manusia seperti ini di nusantara ini,,
    Wajar saja rakyat nusantara ini tidak maju,,

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.