KabarNet

Aktual Tajam

MUI: “Tidak Ada Kebebasan Berjilbab Bagi Polwan”

Posted by KabarNet pada 07/02/2014

Jakarta – KabarNet: Sampai saat ini, izin berjilbab untuk para Polisi Wanita (Polwan) baru sebatas ‘lips service’ saja.

Kenyataannya, tidak ada kebebasan berjilbab bagi Polwan. Ada banyak laporan yang diterima oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang penekanan, bahkan penghinaan dari para Petinggi POLRI terhadap anak buah mereka, para Polwan yang berjilbab.

Informasi ini diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain.

“Ada intimidasi terhadap Polwan untuk melepas jilbabnya, seperti ancaman mutasi ke Aceh. Bahkan ada yang diancam diberhentikan dari ‘job’ mereka,” tegas Tengku Zulkarnain dengan nada serius, saat diwawancarai oleh Republika, Kamis (6/2/2014).

Salah satunya, lanjut Tengku Zulkarnain, ada intimidasi dan penghinaan di Pusat Pendidikan (Pusdik) Polisi Republik Indonesia (POLRI) di Semarang, Jawa Tengah.

Menurutnya, ada Perwira Polwan yang diberi surat pemberhentian mengajar oleh atasannya, Kombes “B”. Bahkan di depan upacara apel bendera setiap hari Senin, ia dinista sedemikian rupa.

Oknum Kombes “B” ini, tutur Tengku, seolah-olah ingin membenturkan hak Berjilbab Polwan dengan Institusi Polri.

Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain

Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain

“Sepertinya, menurut Oknum Kombes ‘B’ ini, Polwan berjilbab adalah orang yang melawan dan mempermalukan Polri,” tutur Tengku Zulkarnain.

Padahal, tambah Tengku, hak mereka untuk berjilbab jelas dilindungi oleh Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dan Pancasila.

Namun, jelas Tengku, Polwan yang berjilbab malah dianggap musuh yang ingin menghancurkan Institusi Polri oleh oknum polisi itu.

.

 

Ada “Tekanan dari Atas” terhadap Polri Soal Jilbab

Masyarakat semakin yakin mengenai adanya “tekanan dari atas” yang luar biasa terhadap institusi Polisi Republik Indonesia (Polri).

Khususnya, agar pimpinan Polri serta jajarannya memusnahkan jilbab dan keinginan berjilbab dari Kepolisian.

Situasi ini disinyalir oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain

“Para Polwan berjilbab dan para pengamat merasakan adanya tekanan dan intimidasi terhadap mereka saat ini,” tutur Tengku Zulkarnain dengan nada tegas.

Apalagi, menurut Tengku, respons dari Polri terhadap aturan berjilbab dan penggarapan dananya ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI seolah sudah melempem dan terlupakan seiring dengan berlalunya waktu.

Ada skenario yang nyata untuk tidak memproses hak berjilbab Polwan di institusi Polri.

Apalagi, menurut Tengku, sempat terlontar ucapan dari seorang petinggi Polri saat menanggapi desakan izin berjilbab dengan ucapan ketus.

“Jangan campuri urusan rumah tangga kami,” pungkas Tengku Zulkarnain sambil menirukan ucapan ketus petinggi Polri itu. [KbrNet/ROL/adl]

15 Tanggapan to “MUI: “Tidak Ada Kebebasan Berjilbab Bagi Polwan””

  1. ksatria_kencana said

    إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ فَسَيُنفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ (Qs Al-Anfaal 8:36) Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan,

    لِيَمِيزَ اللّهُ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيثَ بَعْضَهُ عَلَىَ بَعْضٍ فَيَرْكُمَهُ جَمِيعاً فَيَجْعَلَهُ فِي جَهَنَّمَ أُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (Qs Al-Anfaal 8:37) supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi.

    إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاء الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ (Qs Al-Hajj 22:25) Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.

    إِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ غَرَّ هَـؤُلاء دِينُهُمْ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ فَإِنَّ اللّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (Qs Al-Anfaal 8:49) (Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: “Mereka itu (orang-orang mu’min) ditipu oleh agamanya”. (Allah berfirman): “Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

    وَلَوْ تَرَى إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُواْ الْمَلآئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُواْ عَذَابَ الْحَرِيقِ (Qs Al-Anfaal 8:50) Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata) : “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri).

    ذَلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللّهَ لَيْسَ بِظَلاَّمٍ لِّلْعَبِيدِ (Qs Al-Anfaal 8:51) Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya,

  2. Anonim said

    gimana sih waktu mau masuk kan harus tanda tngan syarat jadi polwan! kalo ga boleh pake jilbab ya ga usah jadi polwan!!! kok gitu aja dibikin ribet amat

  3. Nurul said

    Masalah keyakinan itu sulit sdr Manusia Anonymous,
    sama kalau anda lagi menyembah manusia atau Budha menyembah patung, itu masalah keyakinan, karena agama anda tidak ada batasan Dosa dan tidak berdosa tetapi bisa disimpulkan “Telanjang pun bisa dibenarkan oleh agama anda sendiri, kalau memang saya melihat dari kacamata koment anda,

  4. Tirani Minoritas said

    Yg melemahkan Islam adalah BAJINGAN2 MUSLIM PALSU penganut paham SEPILIS (Sekularisme-Pulralisme-Libaralisme) yg menguasai legislatif, eksekutif dan legislatif di negara ini.

    Bayangin aja, Indonesia adalah negara dgn populitas muslim terbesar di dunia, dan umat Islam adalah mayoritas di Indonesia (+/- 90% dari total populasi). Tapi,… meski mayoritas, namun untuk menjalankan perintah agamanya (syariat Islam) saja kaum muslimin di negeri ini tidak bisa karena “dilarang”.

  5. Bram said

    umat katolik mayoritas di vatican.
    kira2 gimana yah kalo polwan2 di vatican dilarang pake kalung salib.

  6. Anonim said

    buat semua, ane cuma komen masalah atribut dan peraturan! ente semua yg ga bisa bedain antara kewajiban sebagai aparat negara dan sebagai pribadi yg beragama! ga ada hubungannya sama salib, telanjang, budha, hindu dan lain-lain! coba baca baik-baik ga ada unsur sara!!! capek deh susah kalo diajak diskusi kalo cara berpikir anda semua selalu negatif… case closed and no more discus

  7. ADI said

    @Anymous..
    Ente bahlul……..anda yakin ada persyaratan tertulis masuk polwan tidak boleh berjilbab ?
    Coba tunjukan !!!!!!!

  8. Tan Panama said

    Sudah tahu Polri perpanjangan tangan siapa, masih dipersoalkan.

  9. Munafikun said

    yang diurusin jilbab, hizab aja. Tuh pos polisi di rusak, pemotor cepak, menurut berita. Lalu Spore juga udah mulai ganggu. Bisa gak tuh dipikirin mau diapain?

  10. jonatan said

    Di Amerika, Pentagon sudah mengeluarkan kebijakan wanita polisi/militer boleh pakai jilbab. Dalam hal ini Indonesia harus belajar dari Amerika, negara mayoritas Non Muslim

  11. Globe said

    Amerika itu ada dibelahan DUNIA BARAT, sedang Indonesia ada di belahan DUNIA TIMUR ……..

  12. jonatan said

    Di Amerika, Pentagon SUDAH mengeluarkan kebijakan wanita militer/polisi beragama muslim boleh berjilbab, termasuk atribut yang menjadi ciri agama islam, seperti berjenggot dan sorban. Dengan ketentuan bahwa atribut tsb tidak boleh menjadi alasan/penghalang seorang anggota menolak mengikuti kedinasan, training, penugasan, dsb.
    Komandan pasukan dapat memerintahkan anggotanya melepas atribut tsb jika dalam kedinasan khusus dengan alasan sifat kedinasan dan keamanan anggota.
    Amerika negara mayoritas Non Muslim, yang sering dihujat dan dicaci-maki muslim-muslim di Indonesia, telah memberikan contoh bagaimana cara menghormati dan memperlakukan kaum minoritas di negaranya.
    .
    Bagaimana dengan Indonesia . . . . . . . ???

  13. inti dasarnya, ini ada yang tidak suka dengan Islam Sejati, musuh tersebut tapi punya uang. bisa aja terjadi Ia bayar oknum petinggi instansi, lalu dengan wewenang ktinggian jabatan ia mampu menekan dan menghina saudara Muslimnya sendiri. Sehingga Islam yang mayoritas menjadi melempem. Nah kita dukung FPI yang benar benar mantap, juga ormas Islam lainnya yang pro Amar Ma’ruf Nahi Mungkar

  14. Anonim said

    Di negara barat aja polwan bebas pakai julbab !!!! Kok di negara kita malah dimusuhi ? Indonesia adalah negara terbesar untuk umat islam

  15. maybee20 said

    semoga petinggi-petinggi POLRI dibukakan pintu hatinya, dijernihkan otaknya, dibersihkan hatinya dari penyakit-penyakit yang bisa melukai perasaan wanita muslin… Amin..

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.