KabarNet

Aktual Tajam

Menhan Pertanyakan AS Cekal Letjen TNI Sjafrie

Posted by KabarNet pada 01/11/2009

JakartaTernyata, tidak hanya Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto yang ‘dimusuhi ‘ oleh Amerika Serikat (AS), mantan Pangdam Jaya Letjen TNI SJfarie Sjamsoeddin juga dicekal oleh Negara yang mengklaim sebagai ‘mbahnya’ HAM itu meski tentaranya pernah melakukan ‘penghilangan’ ratusan ribu nyawa manusia di Irak dan Afghanistan.

Letjen Sjafrie Sjamsoeddin yang kini Sekretaris Jenderal (Sekjen) Departemen Pertahanan, ditolak masuk AS, padahal dalam rangka mendampingi Persiden SBY. Oleh karena itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengaku dirinya segera melakukan klarifikasi ke Kedubes AS. “Makanya saya perlu ada klarifikasi yang sedang kita lakukan ke Amerika Serikat,” kata Purnomo usai rakor Polhukam, Sabtu (31/10).

Menurut Purnomo, masalah tersebut jangan terlalu dibesar-besarkan. Apalagi mengaitkannya dengan kasus pelanggaran HAM pada tahun 1998. “Saya kira tidak menjadi suatu masalah yang besar,” klah Menhan yang baru dlantik.

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, khusus untuk Edhie tidak ada penolakan dari AS. Hal ini ia ketahui saat mengikuti Chief of Defence Department Conference ke 12 di Hawaii. “Tidak ada. Kalau dalam pembicaraan itu, ada latihan bersama dengan Kopassus dan tidak ada pencekalan kan namanya latihan. Jadi tidak benar Eddie itu dicekal,” tegasnya.

Bagaimana dengan Sjafrie? “Tanya Duta Besar (AS),” jawabnya mengelak.

Menko Polhukam Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto juga enggan menanggapi perkara penolakan visa Sjafrie Sjamsuddin oleh imigrasi AS tersebut. “Masalah Sjafrie, saya belum baca bagaimana larangannya karena tidak ada surat ke menkopolhukam. Saya tidak ada komen untuk itu. Kita bisa saja berkoordinasi dengan dubes alasan-alasannya seperti apa,” elak mantan Panglima TNI.

Seperti diberitakan Straits Times, Jumat (30/10), Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin ditolak visanya oleh pemerintah AS ketika hendak menemani Presiden SBY mengikuti pertemuan G-20 di Pittsburgh, AS, pada 23 September hingga 1 Oktober 2009.

Namun pihak Kedubes AS enggan menjelaskan alasan penolakan tersebut. Diduga, penolakan ini terkait dengan HAM. Khusus untuk Edhie, adik ipar SBY ini akan memberikan presentasi di depan Pentagon pekan ini.

Sebagai catatan, belakangan ini Letjen TNI Sjafire Sjamsoeddin disebut-sebut akan ditempatkan sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II yang sebelumnya diduduki oleh Sudi Sillalahi. (JPSS/KN)

_________________________

Visa Calon Sekab dan adik ipar SBY ditolak AS

Oleh: Lilia
AS menolak permohonan visa untuk Sekjen Dephan Syafrie Syamsuddin (SS) dan Komandan Kopassus Pramono Edhi Wibowo. Berita ini dirilis oleh koran Malaysia (the Malaysian Insider) dan Singapore (The strait Times )

Jendral SS yang adalah calon kuat untuk pos Sekertaris Kabinet ditolak visannya saat mengajukan aplikasi untuk menyertai SBY ke pertemuan G-20 di Pittsburg (23 Sept yl) . Alasan mengapa visa kedua orang itu ditolak tidak pernah diberitahukan secara resmi oleh pihak AS. Biasannya ditolaknya visa orang perwira militer Kopassus karena terkait soal pelanggaran HAM di Timor Leste ,Aceh dan Mei 1998. Nama SS masuk dalam daftar hitam kasus pelanggar HAM Berat. Sedangkan si adik ipar SBY karena dia adalah komandan jendral Kopassus. Kendati AS sudah memulai lagi kerjasama militer dengan Indonesia . Hal ini berlangsung dengan syarat tidak berhubungan dengan kesatuan Kopassus. Bagi Senator Leahy dan komunitas hak asasi citra Kopassus masih saja buruk walaupun sekarang Kopassus diberikan pelatihan soal HAM. Bagi komunitas internasional, yang menjadi masalah adalah para perwira Kopassus pelanggar HAM masih bisa bebas dari hukuman. Syafri Syamsuddin maksud dalam klasifikasi ini.

Mungkin sikap SBY masih tetap mempromosikan figur SS didasari oleh keinginnannya untuk mengambil hati milter yang sudah kehilanggan pos strategisnya seperti Kementrian Dalam Negeri dan BIN.

Posisi SEKAB walaupun kedudukan itu tidak lagi setingkat menteri tetap saja beradi di ring 1. Tindakan ini sangat kontradiktif dengan niat pencitraan SBY sendiri. SBY terlihat ingin sekali diprojeksikan sebagai figur presiden yang mempromosikan demokrasi, hak asasi manusia dan anti korupsi agar dimasa pensiunnya dia masih bisa berkiprah di fora Internasional. Tetapi hal ini bersama dengan perjalanan jauh dan suram.

Semoga saya yang salah memprojeksikan citranya SBY, karena telah frustrasi melihat perkembangan kasus KPK Bibit dan Chandra.

Link berita: http://www.themalaysianinsider.com.my/index.php/world/41842-no-us-visa-for-2-indonesian-defence-officials-

(Politikana.Com)

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.