Fatwa FPI Tentang Kenaikan BBM dan Pajak
Posted by KabarNet pada 20/03/2012
FATWA FPI
KEPADA KAUM MUSLIMIN DAN MUSLIMAT
DENGAN INI FRONT PEMBELA ISLAM MEMFATWAKAN
HARAM BAGI PEMERINTAH
MEMUNGUT PAJAK DARI RAKYAT KECIL, MENAIKAN BBM, TARIF DASAR LISTRIK DAN TELEPON, MENGURANGI SUBSIDI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN, MENYUSUTKAN DANA PELAYANAN MASYARAKAT
SELAMA KORUPSI TIDAK DIBERANTAS
Fatwa Al-Imam ‘Izzuddin ibnu ‘Abdissalam rhm untuk Sultan Qaths di Mesir :
“Sesungguhnya jika musuh masuk menyerang negeri Islam maka wajib atas ulama untuk memerangi mereka. Dan bolehlah bagi engkau sekalian para penguasa mengambil pungutan dari rakyat apa yang bias membantu jihadmu melawan musuh, dengan syarat tidak ada suatu apapun di kas Negara, dan engkau harus menjual terlebih dahulu segala emas perhiasan dan segala harta benda mahal milikmu, dan setiap tentara diberikan tidak lebih dari sekedar kebutuhan perangnya seperti kendaraan dan senjata, serta mereka disamakan dengan masyarakat biasa. Adapun mengambil pungutan dari harta milik umat dengan tetap membiarkan kelebihan dan kemewahan ditangan para penguasa dan tentara maka hukumnya tidak boleh”.
Fatwa Al-Imam an-Nawawi rhm untuk sultan Zhohir di Damaskus – Syiria :
“Aku tahu bahwa engkau wahai sultan, dulunya hanya seorang budak milik Amir Bandaqdar. Kala itu engkau tidak memiliki harta sedikit pun juga, kemudian Allah mengaruniakanmu berbagai kenikmatan dan menjadikanmu sebagai Raja. Dan kini di sisimu ada seribu budak laki-laki yang masing-masing mengenakan pakaian yang berhiaskan emas, dan dua ratus budak perempuan yang masing-masing mengenakan pakaian intan permata. Jika engkau menginfakkan itu semua, dan para budak laki-lakimu cukup berpakaian katun dan bulu, sedang budak perempuanmu cukup mengenakan pakaian tanpa berhias intan permata maka aku akan memfatwakan bagimu untuk memungut pajak dari harta rakyat” (Dikutip dari kitab Fiqih Zakat, karya Prof. DR. YUSUF Al-QORDHOWI, Juz II hal. 1080)
Di Negara Kapitalis, PAJAK tinggi walau cari uang MUDAH
Di Negara Sosialis, cari UANG sulit walau PAJAK rendah
Sedang di Negara kita, PAJAK tinggi dan cari UANG susah
Makanya, segera pakai sistem ekonomi ISLAM
Cari UANG mudah, PAJAK rendah, HIDUP tentram
Karena ISLAM memang RAHMAT bagi semesta alam
SUBSIDI BBM BUKAN BANTUAN PEMERINTAH TETAPI HAK RAKYAT
Jakarta, 23 Syawal 1422 H / 7 Januari 2002 M
(Fatwa FPI sejak 10 tahun silam)
Madhesu Tetep Urepshue said
Sang Proklamator ; jiwamu yg kepemimpinan ,. kembalilah memimpin indonesia ku ,. pemimpin yg sekarang hanya mementingkan dirinya sendiri,. indonesia ,.. rakyat,. pejabat,. presiden sekarang pun,. semuanya tidak jujur ,.
Rakyat tidak jujur karna pejabat,.
Pejabat korupsi karna pemimpin tidak hebat,.
PRESIDEN , SBY, Menaikan BBM untuk mendapat kenaikan gajinya ……
INDONESIA KU HANCUR KARENA MU
ako said
merasa sempurna bagai tuhan aje… coba negara ini dipimpin orang2 yg doyan tawur-bentrok-anarkis sprti itu… mau jadi apaa… sok pinter lu… tingkah laku aje ga becus..
kholid said
sak karepmu cah..cah… arep ngemeng apa sign penting ra podo tawuran… sing apik yo yen bersikap… amin
Geophys said
Maju terus FPI
bramsonata said
Cukup lama saya mendalami APA.SIAPA dan BAGAIMANA ISLAM sebelum saya memutuskan masuk dan memeluk Islam. Saya muallaf
dan senantiasa selalu mendalami apa yg ada didalam Islam melalui leteratur dan buku-buku (kualitas pengarangnya) hingga sekarang.
Kejadian yg sementara ini sedang terjadi di negeri Indonesia -yg katanya mayoritas Islam –merupakan bukti nyata apa yg disabdakan
Rasulallah saw, bahwa umat Islam tercerai berai. Umat Islam sementara / saat ini sedang mengalami suasana SURAM, suasana dan
situasi dimana umat Islam tidak dihargai / disegani (Baca: bukan ditakuti-bedakan!) seperti masa-masa lampau (lihat :sejarah perang salib).
TIDAK DIHARGAI DAN TIDAK DISEGANI ini mengartikan bahwa beban yg dipikulkan kepada setiap umat Islam, untuk menyampaikan
dakwah Kebenaran dan Kebesaran Islam kepada seluruh umat manusia yg hidup dibumi saat ini, untuk sementara tidak terwwujud.
tidak terlaksananya perintah Islam ini, berarti umat Islam dinegeri ini hampir semua terkena DOSA BESAR. Jangankan untuk menyampaikan
ke “LUAR HALAMAN” didalam halaman sendiri umat Islam sudah carut marut, hampir punah apa yg disebut “persatuan Umat Islam”.
Saran dan nasehat saya untuk saudara-saudaraku seiman Islam, lebih mulia kita mengobarkan peperangan didalam sendiri, yaitu
BAGAIMANA MASJID – MASJID RAMAI SEPERTI HARI RAYA SETIAP HARINYA DAN TERBEBASNYA UMAT ISLAM DARI
KEMUSRIKAN DAN KESIRIKAN AKUT. Kalau ini menjadi kenyataan, percayalah senjata yg secanggih apapun, kekayaan harta yg
melimpah ruah, keunggulan IpTek, samasekali tidak ada gunanya. Nah apa komentar saya dengan situasi Umat Islam dinegeri ini?
apapun yg kita lakukan -sekalipun benar dijalan Islam- KITA KALAH!! karena masjid masih KOSONG!
ade said
mana koment nya yang suka pada greng-grengan….
wen antoni said
kallo pahlawan pada tauu, mreka bakal sediihhh, negri ni dlu di perjuangin bgt ama beliau2 dgn segenap hati smpe nyawa di taruhkan, eehhh giliran dh merdeka malahh kga bener ky gini,.. hurrfftt… sedih…..
harga laptop said
Kenaikan bbm akan menyengsarakan rakyat banyak, semoga saja pemerintah mengeti akan hal tersebut. Subsidi yang dibilang banyak dinikmati oleh kalangan menengah ke atas meskipun benar, kata “banyak” disini apabila dibandingkan dengan jumlah orang kaya dan orang miskin di indonesia tentunya akan mengalami perbedaan pengertian.jumlah orang miskin lebih banyak di indonesia dibandingkan dengan orang kaya.
nodata said
Apakah hanya kenaikan BBM yang dapat dilakukan pemerintah dalam mengatasi masalah negeri ini.
sandy pramuja said
kenaikan bbm sudah biasa dalam menyengsarakan rakyat miskin…..!!!yang luar biasa adalah menghukum mati para koruptor yg terbukti bersalah…..!!!adakah WNI yang berani+cedas+pinter+berpendidikan untuk menangkap para koruptor yg terbukti bersalah untuk dihukum mati….!!!slanjutnya bbm dan lain2…… gk perlu didemo………!!!!
sigit hermawan said
manstab nich… dukung terus fpi
yahya said
fpi maji terus bela agama Alloh
jgan sok komentar tentang fpi kalau gak tau,lebih bgus diam