Jakarta – KabarNet: Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) walk out dari acara Deklarasi Kampanye Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Monas Jakarta Pusat, Minggu (23/9/2018). SBY protes lantaran banyaknya pelanggaran dalam acara kampanye damai ini.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, SBY sempat menghadiri acara deklarasi ini. Namun, saat parade deville dimulai, SBY walk out dan meminta Hinca menggantikannya memimpin parade deville.Baca entri selengkapnya »
Jombang – KabarNet: Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta seluruh warga Nahdlatul Ulama (NU) terutama pemuda Ansor dan Banser untuk menghentikan aksi penolakan terhadap Ustaz Abdul Somad (UAS).
Gus Ipul menilai perlu ada tabayun atau klarifikasi dari para pengurus Ansor maupun Banser mengenai ceramah UAS agar tidak ada kesalahpahaman. “Saya minta kepada temen-temen Ansor maupun Banser untuk tabayun atau melakukan klarifikasi langsung dengan UAS. Jangan sampai ada kesan bahwa Ansor, Banser dan NU menghalang-halangi UAS,” katanya Gus Ipul seusai menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim di Pondok Pesantren Denanyar Kabupaten Jombang, Selasa (18/9/2018).Baca entri selengkapnya »
RASANYA sulit dipercaya, namun begitulah faktanya. Setiap hari dari rumah ke kantor pulang pergi, ia naik angkutan umum busway. Itulah hakim H. Dwiarso Budi, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang memimpin majelis hakim sidang perkara penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mulai Selasa, 13 Desember 2016, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, jalan Gajahmada, Jakarta.
Di mata kawan-kawannya, ia dijuluki bonek (bondo nekat). Bukan hanya karena kelahiran Surabaya, tetapi julukan itu menunjuk pada integritasnya sebagai hakim. Anti suap, anti gertak, kata seorang sahabatnya.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara resmi menjatuhkan hukuman dua tahun penjara terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terkait perkara penodaan agama. Atas putusan tersebut, Jaksa Penuntut Umum (JPU) langsung membawa Ahok ke Rumah Tahanan (Rutan) Cipinang. “Ya (ditahan) seperti yang lainnya, nanti ditempatkan di Blok ya kalau sudah ditempat saya. Untuk persiapan tidak ada persiapan khusus karena pada saat saya seminar ditelepon Jaksa katanya Pak Basuki mau masuk ke Rutan,” kata Asep saat dikonfirmasi, Selasa 9 Mei 2017.
Untuk tahanan baru yang akan masuk ke dalam rutan, kata Asep, nantinya Ahok juga akan diperiksa kesehatannya terlebih dahulu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. “SOP-nya tetap, diperiksa kesehatan di awal-awal, di ruang registrasi, ditempatkan di blok masa pengenalan lingkungan selama seminggu atau dua minggu,” tukasnya.Baca entri selengkapnya »
Kalimantan – KabarNet: Sulitnya memasuki kawasan PT Conch South Kalimantan menimbulkan pertanyaan, apa gerangan yang disembunyikan di lingkungan pabrik dan kantornya tersebut. Pasalnya, untuk bisa mengakses ke dalam, sulitnya luar biasa. Jangankan wartawan, tentara dan stafnya Dinsosnaker yang berkunjung untuk mendata tenaga kerja asing yang bekerja di perusahaan asal Tiongkok itu harus “terpental” keluar.
Gerbang PT Conch South Kalimantan Cement, Dijaga Ketat !
“Sebaiknya Anda datang dengan Pemerintah Kabupaten Tabalong kalau mau konfirmasi ke PT Conch South Kalimantan,” begitu yang dikatakan Kepala Petugas Pengamanan PT Conch South Kalimantan, Goldi ketika ditemui di perusahaan semen tersebut, sebagaimana dikutip dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), Kamis 15 Desember 2016.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Sudah diduga sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan bermain playing the victim atau berperan sebagai korban dalam kasus penistaan agama. Hal itu terlihat ketika Ahok menangis saat membacakan tanggapan dalam sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas perkara dugaan penistaan agama yang melibatkan dirinya.
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, Ahok akan membuktikan diri bahwa dia tak bersalah meski berstatus tersangka. Pasalnya, penyandang status tersangka belum bisa dinyatakan bersalah karena baru diduga sebagai pelaku tindak pidana.
Menurut Ardian, Ahok bisa menggunakan situasi ini dengan bermain playing the victim atau berperan sebagai korban dalam sebuah peristiwa. Ahok bisa memanfaatkan status tersangka dugaan penistaan agama dengan menjadi `korban yang teraniaya`. “Jadi kalau misalnya Ahok-Djarot bisa menggunakan playing the victim ini, bermain peran, ini bisa membalikkan situasi,” kata Ardian seperti dikutip cnnindonesia.com.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Sebuah tulisan yang tulus dibuat Joni A. Koto, seorang alumnus ITB. Kisah ini, sudah diskenario oleh Alloh bagi seorang Joni A Koto, Arsitek Urban planner, alumni ITB ’93… Berikut tulisannya setelah diedit seperlunya:
Saya anggap dunia adalah soal bagaimana hidup dan cari kehidupan. Bagaimana menikmati dan lebih baik dari manusia lain, bagaimana bisa punya status baik, dihargai dengan apa yang dipunya dan sedikit jalan-jalan menikmati dunia.
Saya anggap orang yang maju dalam agama itu adalah yang berfikiran luas dan penuh toleransi, saya anggap tak perlulah terlalu fanatik akan sesuatu, tak perlu reaktif akan sesuatu, keep calm, be cool. Janganlah sesekali dan ikut-ikutan jadi orang norak. Ikut kelompok jingkrang-jingkrang dan entah apalah itu namanya.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Sesuai namanya, Aksi Damai III berlangsung super damai dan kondusif. Jutaan massa peserta aksi tersebut mengungkapkan ekspresinya menuntut hukum ditegakkan dengan damai. Sungguh tiada satu pun kata yang tepat untuk menggambarkan betapa dahsyatnya Aksi Bela Islam III, yang dihadiri jutaan umat islam dengan tuntutan “Tangkap Dan Penjarakan Ahok Sang Penista Agama”. Betapa tidak, Aksi Super Damai ibadah dan gelar sajadah ini dihadiri hingga mencapai 7 juta orang lebih! Sehingga bukan saja menjadi Aksi Massa terbesar di Indonesia, namun juga menjadi salah satu aksi massa terbesar di dunia.
Aksi Super Damai, Bela Islam III – 2 Desember 2016. Foto: Dianavia
Jutaan umat Islam terbukti menepati janjinya. Aksi Bela Islam 212 yang berlangsung mulai pukul 08-00 WIB hingga pukul 14.00 WIB, Jum’at 2 Desember 2016, benar-benar berjalan super damai, tanpa insiden apapun. Umat Islam Indonesia dari berbagai penjuru tanah air memperlihatkan akhlaknya kepada bangsa dan dunia internasional, bahwa mereka damai, bersih dan disiplin. Sejumlah peserta melakukan sweeping memungut sampah di Aksi Bela Islam III, Tak hanya itu, mereka juga menyapu jalan dengan sapu lidi di sepanjang lokasi aksi damai. Tak ketinggalan, santri dari Ciamis, yang telah menempuh ratusan kilometer Ciamis-Jakarta dengan jalan kaki, turut memunguti sampah massa aksi.Baca entri selengkapnya »
Panggilan Ilahi pada Jum’at 2 Desember 2016 adalah kesempatan untuk meluangkan waktu bagi masyarakat bersama umat Islam dalam membela agama Allah dengan niat tulus menegakkan kalimat Allah. Setiap muslim tentunya akan terpanggil membela kesucian Al Qur’an yang telah dilecehkan untuk kepentingan politik oleh Ahok agar umat Islam tidak mempercayai ayat Al Ma’idah 51 yang dapat MENGGERUS suaranya dalam Pilgub DKI 2017.
Hal tersebut yang menjadi sebab utama KEMARAHAN UMAT ISLAM, hingga membuat aksi-aksi damai terus bergulir untuk menuntut ditegakkannya keadilan bagi penista agama yang seharusnya sudah DIJEBLOSKAN ke dalam penjara. Maka kami sebagai rakyat Indonesia, putra-putri Indonesia yang merupakan aset bangsa, mengingatkan kepada segenap pejabat maupun aparat agar menghargai masyarakat jika mengadakan suatu unjuk rasa, karena ini adalah bagian daripada hak anak-anak bangsa yang ingin menyuarakan keadilan.Baca entri selengkapnya »
Kapolri Tito Karnavian menuding ada rencana makar di balik Aksi Bela Islam (ABI) jilid 3. Ketika didesak wartawan tentang tudingannya itu, Tito mengatakan, silakan baca di Google. Keruan saja pernyataan petinggi Polri itu jadi bulan-bulanan di media sosial. Berbagai meme terkait makar dan Tito pun menjejali dunia maya.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI berkali-kali menegaskan, aksi yang insya Allah bakal digelar 2 Desember 2016 itu sama sekali tidak berniat makar. Bahkan, karena agenda aksi adalah zikir, doa, dan shalat Jumat, Ketua GNPF ustadz Bahtiar Nasir menyebutnya sebagai aksi superdamai. Tagline aksi adalah bersatu dan berdoa untuk negeri. Tuntutannya sama dengan ABI 1 dan 2, yaitu tangkap penista al Quran. Namun pada ABI 3, tuntutan sedikit ditambah menjadi Tangkap Penista al Quran dan Pelindungnya!Baca entri selengkapnya »
Jakarta KabarNet: Warga Muhammadiyah akan terus mengawal penanganan kasus Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki T. Purnama. Apalagi Angkatan Muda Muhammadiyah salah satu kelompok pelapor perkara penistaan agama tersebut.
Warga parsyarikatan ini pun memastikan akan kembali turut dalam Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 mendatang. Tuntutannya agar Ahok ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. “Sudah banyak warga Muhammadiyah dari berbagai daerah yang telepon saya. Mereka mengatakan siap kembali ke Jakarta ikut Aksi Bela Islam III. Ini inisiatif mereka. Kami tidak meminta,” jelas Koordinator Nasional Komando Kawal Almaidah (KOKAM) Mashuri Mashuda, di kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, usai rapat persiapan kemarin.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Dalam beberapa hari terakhir, kita rasakan suasana negeri tampak semakin tegang seiring dengan adanya Aksi Super Damai III, yang akan digelar pada tanggal 2 Desember 2016. Reaksi yang timbul dari berbagai kalangan pun beragam. Ada yang terserang phobia dengan reaksi yang berlebihan menyikapi Aksi Damai III, khususnya dari pihak pemerintahan Presiden Jokowi. Banyak yang membuat pernyataan berpihak dan mendukung aksi ini dan ada juga yang tidak berpihak.
Gelombang dukungan mulai tampak dengan banyaknya tokoh-tokoh nasionalis yang ikut bersatu dan menyatakan siap hadir dalam Aksi Damai III. Belum pernah terjadi sejak kemerdekaan negeri ini, adanya satu gairah kebersamaan dalam persatuan langkah Bhineka Tunggal Ika, yang mampu menggabungkan berbagai elemen anak bangsa ikut dalam satu gerakan. Gabungan aksi kali ini mengingatkan semangat saat pertama dulu para tokoh bangsa bersama rakyat, berjuang dan saling mendukung dengan harapan bangsa ini dapat tumbuh dengan baik dan persatuan akan makin kuat.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Putri Proklamator RI, Rachmawati Soekarnoputri menegaskan bahwa konsolidasi tokoh-tokoh nasionalis di Auditorium Dr Ir Soekarno, Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu 20 November 2016, merupakan awal perjuangan besar dan serius.
Selain untuk mengawal masalah kasus dugaan penistaan agama tersangka Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), forum tersebut juga akan konsen membahas isu strategis nasional khususnya dalam upaya mengembalikan UUD 45 yang asli.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Status tersangka Basuki T Purnama (Ahok) dalam kasus penistaan agama membuat popularitasnya turun drastis. Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkini, dukungan terhadap Ahok tinggal 10-11%.
Menurut peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya mulai 31 September-5 November 2016, elektabilitas Ahok menurun drastis. “Sekitar 60 persen dari 24,6 persen pendukung lamanya pergi. Paling mencolok ternyata pendukung yang meninggalkan Ahok itu adalah pemilih PDIP,” katanya saat konferensi Pers di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat 18 November 2016.Baca entri selengkapnya »
Sudah dinyatakan sebagai TERSANGKA dengan ancaman 5 TAHUN PENJARA sesuai Pasal 156a KUHP.
Berpotensi MELARIKAN DIRI walau sudah DICEKAL Mabes Polri.
Berpotensi HILANGKAN BARANG BUKTI lainnya, selain yang sudah disita POLRI, termasuk perangkat rekaman resmi Pemprov DKI Jkt yang berada di bawah wewenangnya.
Berpotensi MENGULANGI PERBUATAN sesuai dengan sikap AROGANNYA selama ini yang suka mencaci dan menghina Ulama dan Umat Islam, spt pernyataannya pada hari yang sama dirinya dinyatakan sebagai tersangka Rabu 16 November 2016 di BBC News yang menyatakan bahwa peserta Aksi Bela islam 411 dibayar per orang Rp.500 ribu.
Pelanggarannya terhadap HUKUM telah membuat HEBOH NASIONAL & INTERNASIONAL yang BERDAMPAK LUAS, serta telah menyebabkan jatuhnya KORBAN luka mau pun meninggal dunia, bahkan berpotensi PECAH BELAH Bangsa dan Negara Indonesia.
Selama ini semua TERSANGKA yang terkait Pasal 156a KUHP langsung DITAHAN, seperti Kasus Ariswendo, Lia Aminuddin, Yusman Roy, Ahmad Musadeq, dsb, sehingga tidak ditahannya Ahok setelah dinyatakan sebagai Tersangka terkait Pasal 156a KUHP menjadi preseden buruk bagi Penegakan Hukum.
Karenanya :
JIKA AHOK TIDAK DITAHAN
MAKA GNPF MUI AKAN GELAR :
AKSI BELA ISLAM III
2 DESEMBER 2016
JUM’AT KUBRO & MAULID AKBAR
AKSI DAMAI & DOA UNTUK NEGERI
Shalat Jum’at & Istighotsah di sepanjang Jalan Protokol Sudirman – Thamrin
Jakarta – KabarNet: Calon Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kembali menyoal penerapan pasal penistaan agama terhadap dirinya. Menurut dia, pasal itu mestinya juga bisa menjerat seseorang yang melontarkan ucapan ‘lebaran kuda’. “Kalau dibilang lebaran kuda, lebaran juga milik orang Islam. Itu bukannya menghina agama?” ujar Ahok saat melayani keluhan warga Jakarta di markas pemenangan Ahok-Djarot, Rumah Lembang, di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 16 November 2016.
Menurut Ahok, umat Islam pasti bakal melancarkan aksi kembali jika istilah ‘lebaran kuda’ keluar dari mulutnya. Istilah lebaran merujuk pada perayaan hari raya umat Islam mestinya tak boleh dijadikan bahan olok-olokan. “Masa lebaran dibuat lebaran kuda?” kata dia.Baca entri selengkapnya »
Jakarta KabarNet: Panglima Front Pembela Islam (FPI) Munarman menilai ada upaya pihak kepolisian meloloskan Ahok dari kasus dugaan penistaan agama. Ia menganggap penyelidik Bareskrim Mabes Polri mendesain konstruksi keterangan saksi dan ahli dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). “Saksi yang dihadirkan lebih banyak dari pihak yang menyatakan ini bukan tindak pidana,” kata Munarman dalam diskusi bertajuk `Perkiraan Arah Gelar Perkara Ahok` di Tebet, Jakarta Selatan, Senin 14 November 2016.
Menurut Munarman, keanehan penyelidikan tampak dari pemeriksaan tiga kategori ahli, yaitu ahli bahasa, ahli pidana, dan ahli agama. Keterangan tiga kelompok ahli tersebut dinilai cenderung menyatakan kalau Ahok tidak bersalah atas kasus penistaan agama. Pelapor pun sudah mengajukan protes dengan cara pemeriksaan polisi tersebut. Setelah diprotes, baru polisi meminta pelapor juga menghadirkan saksi ahli. “Ini menurut saya sudah penyalahgunaan. Tugas penyidik adalah mengumpulkan bukti, bukan membebankan pembuktian kepada pelapor,” jelasnya.Baca entri selengkapnya »
Dalam merespon tuntutan umat islam saat Aksi Damai Bela Islam II pada Jum’at 4 November 2016 yang lalu, sepak terjang Presiden Jokowi semakin jelas. Dengan sigap Presiden mengundang dan mendatangi beberapa pihak seperti ulama, TNI Angkatan Darat, Marinir, Kopassus dan Brimob. Reaksinya seperti yang nyata terlihat, apa lagi tujuannya kalau bukan untuk mempersiapkan kekuatan serta MENAKUT-NAKUTI RAKYAT yang akan kembali berdemo pada Jum’at 25 November 2016.
Hal ini sangat ironis dan sangat kental unsur konspirasi dalam pola tindakannya. Sementara masyarakat yang semakin cerdas sangat bisa membaca situasi, bahwa semua ini adalah SKENARIO untuk membuat Zhong Wan Xie alias Ahok TERLEPAS DARI JERATAN HUKUM. Justru hal itu sangat dinantikan oleh masyarakat muslim, agar skenario ini akan lebih terang benderang.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Penolakan terhadap Gubernur inkumben, Zhong Wan Xie alias Ahok semakin meluas jelang pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017. Penolakan itu, sekaligus menjadi bukti bahwa banyak warga Jakarta tak mau lagi dipimpin Ahok. Spanduk berisi penolakan terhadap calon Gubernur DKI Jakarta, Ahok, beredar di sejumlah besar wilayah Jakarta. Di Palmerah, Jakarta Barat, misalnya, sebuah spanduk membentang di gapura sebuah gang yang berisi larangan Ahok menginjakkan kakinya di kampung mereka.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Politikus Partai Gerindra Sodik Mujahid menilai tidak akan ada demo aksi bela Islam III pada Jumat mendatang 25 November 2016, jika Presiden Joko Widodo berlaku adil dalam memproses hukum dugaan kasus penghinaan agama yang dilakukan oleh calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. “Harusnya tidak perlu ada demo lagi, jika Presiden dan Polri memberikan pernyataan yang jelas tegas disertai langkah-langkah yang meyakinkan,” ujar Sodik saat dihubungi, Jakarta, Jumat 11 November 2016.
Lanjut Wakil Ketua Komisi VIII itu, langkah-langkah Presiden Joko Widodo dengan mengunjungi ormas Islam, Kepolisian dan TNI menunjukkan sikap keraguan dalam memproses kasus Ahok. Menurut Sodik, siapapun jika berhadapan dengan hukum sama. “Jangan seperti sekarang Presiden bolak balik ke ormas, dan polisi, membuat pernyataan yang mengesankan kegamangan dalam memproses Ahok. Bahkan Bareskrim datang ke MUI masih untuk mempertanyakan status fatwa dan konsistensi MUI dalam berfatwa,” tandasnya.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Demo ummat Islam yang dipimpin para ulama, zuama, dan habaib Jakarta plus tokoh-tokoh berbagai kalangan (LSM, musisi, politisi, dll) 4 November lalu berlangsung damai. Memang ada kericuhan sekitar pukul 20.00 WIB, tetapi secara keseluruhan aksi itu berakhir damai. Alhamdulillah.
Saya berada di tengah massa pengunjuk rasa yang jumlahnya mungkin tiga kali lebih besar dari demo politik 20 Mei 1998 di halaman gedung DPR/MPR yang dijuluki sebagai people power Indonesia. Saya terharu melihat kehati-hatian para pemuda yang berdemo itu. Terlalu sering saya mendengar seruan para satgas: “Awas, jangan menginjak-injak rumput”, “Hei, hei, jangan menginjak tanaman”, juga seruan “Hati-hati, hati-hati, provokasi.”Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Sungguh luar biasa hukum di negeri ini. Tajam ke bawah, namun tumpul ke atas. Begitulah yang tampak jelas pada kasus penetapan tersangka dalam dua kasus pelanggaran hukum. Kasus penistaan agama yang sudah sangat jelas, dibuat berbelit-belit untuk bisa menetapkan Zhong Wan Xie alias Ahok menjadi tersangka. Sementara 5 aktivis HMI yang dituduh sebagai provokator, dalam hitungan hari saja Polri sudah menetapkan mereka menjadi tersangka. Sungguh ajaib.
Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan tersangka lima kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait ‘Aksi Bela Islam’ jilid II yang berujung ricuh pada Jumat 4 November 2016. “Penyidik telah menemukan alat bukti permulaan yang cukup untuk menjadikan tersangka,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Selasa 8 November 2016.Baca entri selengkapnya »
Jakarat – KabarNet: Aksi damai bela Al-Qur’an yang berlangsung pada Jum’at 4 November 2016 lalu, mendapatkan respon yang sangat besar dari berbagai kalangan. Hal ini tampak dengan banyaknya tokoh yang hadir baik dari kalangan umat islam seperti para petinggi MUI, Ustad Abu Jibril, Ustad Bachtiar Natsir, Ustad Arifin Ilham, KH Kholil Ridwan, Syekh Ali Jaber, maupun tokoh nasional seperti Rahmawati Soekarno Putri, Amien Rais, Fahri Hamzah, Fadli Zon, Fahira Idris dan masih banyak lagi.
Aksi yang begitu damai berjalan sejak pagi hingga sore hari, memperlihatkan suatu keadaan yang sangat indah, dimana bersatunya umat islam dan elemen bangsa dalam satu gerakan damai. Tapi dipenghujung aksi, ternyata ada pihak-pihak yang menjadi provokator berusaha merusak aksi damai ini dengan tindakan memancing pertikaian. Entah siapa yang memulai, karena jelas provokasi bukan datang dari pihak yang melakukan aksi.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: AKSI sejuta umat Islam untuk bela Islam tanggal 4 Nopember 2016 yang dimulai dari Mesjid Istiqlal ke Istana Negara merupakan sebuah akumulasi ketidak-cakapan Presiden Jokowi dalam mengantisipasi keadaan rakyatnya. Sudah selama sebulan lebih masyarakat Indonesia resah terhadap perkataan Ahok yang menista Al-Quran, namun penegakan hukumnya tidak cepat, tidak segera dan tidak transparan.
Jokowi baru tengah malam melakukan konferensi pers, padahal aksi umat Islam telah berlangsung sejak 12 jam yang lalu. Aksi massa menurutnya aman dalam jadwal normal, yakni sampai jam 6 sore. Sedang untuk aksi setelahnya, Jokowi menuduh ada aktor politik yang mendorong terjadinya kerusuhan. Termasuk adanya insiden kebakaran di Jakarta Utara.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Partai Demokrat memberikan rekomendasi kepada pemerintahan Joko Widodo dalam menghadapi unjuk rasa Jumat 4 November dan penanganan perkara kasus dugaan penistaan agama Islam yang menjerat calon gubernur DKI Jakarta (incumbent), Basuki Purnama alias Ahok.
Rekomendasi itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam jumpa pers di rumahnya, Cikeas, Jawa Barat, Rabu 2 November 2016. “Mari kita bertanya sekarang sebenarnya apa masalah yang kita hadapi? Dan kenapa di seluruh tanah air rakyat lakukan protes dan unjuk rasa? Tidak mungkin tidak ada sebab. Pasti ada yang diprotes yang dituntut, tidak mungkin tidak ada,” kata SBY.Baca entri selengkapnya »
Jakarta – KabarNet: Banyak urusan di negeri ini. Ada yang penting dan genting, ada yang penting tidak genting. Untuk kasus Ahok, kata dia, statusnya sudah penting dan genting. Kasus ini tidak bisa dilama-lamakan penyelesaiannya.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mewanti-wanti Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk turun tangan segera menyelesaikan kasus Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Ya Pak Jokowi ya, ini penting-genting, Pak. Serius, serius! Salah memahaminya, masalah lebih besar bisa terjadi. Bukan keinginan saya, tapi memang akan seperti itu kalau tidak disikapi dengan tepat, cepat, dan akurat,” ujar Aa Gym dengan lembut di Jakarta, Selasa pagi 01 November 2016 dalam acara siaran langsung sebuah stasiun televisi swasta.Baca entri selengkapnya »