KabarNet

Aktual Tajam

Empat Presiden RI Digulingkan, Bagaimana SBY?

Posted by KabarNet pada 12/03/2012

Jakarta – KabarNet: “MENGGULINGKAN REZIM GAGAL YANG SEDANG BERKUASA”. Itulah wacana yang tak mau sirna dari benak sejumlah kalangan masyarakat elemen bangsa Indonesia saat ini. Terkatung-katungnya kasus mega korupsi Bank Century, lalu maraknya praktek korupsi yang menyeret nama sejumlah pejabat dan anggota DPR terutama kader-kader elit Partai Demokrat, kemudian wacana kenaikan harga BBM dan Listrik yang sedang dipaksakan oleh pemerintah, dan masih banyak lagi, semua itu membuat rapor pemerintah rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicorat-coret dengan angka merah oleh masyarakat. Sampai akhirnya timbul wacana untuk menggulingkan rezim gagal ini sebelum pemilu 2014. Apakah wacana ini sah secara hukum dan Undang-Undang? Jawabnya adalah: “Sah!”

Bagaimanakah prosedur konstitusional pemakzulan seorang presiden Indonesia?

Wakil Ketua MPR-RI dari fraksi PPP, Lukman Hakim Syaifuddin, pernah mengungkapkan bahwa tahap awal urusan pemakzulan atau prosedur impeachment seorang presiden sepenuhnya menjadi urusan DPR. “Apa yang mau disiapkan MPR, ini berpulang ke konstituen tergantung DPR apakah Presiden melakukan pelanggaran hukum,” demikian yang pernah dikatakan Lukman saat ditanya oleh wartawan pada acara ‘Pers Gathering’ di Belitung, (12/11/2011) sekitar empat bulan yang lalu.

Lukman menjelaskan bahwa tahapan pemakzulan presiden harus berawal dari pihak DPR. Lembaga DPR-lah yang akan melihat dan menentukan apakah Presiden melakukan atau terlibat dalam lima macam pelanggaran berat, seperti makar, korupsi, suap, tindak pidana berat dan perbuatan tercela lainnya. “DPR berpendapat dan diuji di MK (Mahkamah Konstitusi), kalau terbukti, DPR merekomendasikan ke MPR (untuk dilaksanakan) sidang istimewa,” demikian jelasnya. Oleh karenanya MPR, kata Lukman, tidak memiliki persiapan apa-apa terkait wacana pemakzulan. “MPR itu hanya di ujung nantinya,” tandasnya.

Sejarah Penggulingan Presiden-Presiden Indonesia

Sebetulnya, tindakan penggulingan presiden dari jabatannya bukan merupakan hal baru bagi rakyat Indonesia. Karena sejak era Orde Lama (ORLA) seluruh Presiden RI praktis terdepak dari Istana dengan cara “digulingkan” (kecuali Presiden Megawati Sukarnoputri yang turun dari jabatannya secara normal karena kalah perolehan suara dalam Pilpres 2004).

Dibawah ini adalah catatan sejarah tentang cara pelepasan presiden-presiden Indonesia dari jabatannya:

Presiden RI ke-1 Alm.Presiden Sukarno : “Digulingkan” pada tahun 1966 dengan cara kudeta tak berdarah oleh kelompok militer dibawah pimpinan Mayjen. Suharto yang kemudian menggantikan Sukarno menjadi Presiden RI ke 2.

Presiden RI ke 2 Alm. Presiden Suharto : “Digulingkan” oleh aksi tekanan rakyat dan mahasiswa yang melakukan demonstrasi besar-besaran hingga menduduki atap gedung DPR pada tahun 1998. Aksi unjuk-rasa ini akhirnya berhasil memaksa Suharto untuk lengser meletakkan jabatannya sebagai presiden. Selanjutnya Suharto digantikan oleh Wapres BJ Habibie yang menjadi presiden RI ke 3.

Presiden RI ke 3 BJ Habibie : “Digulingkan secara halus” oleh DPR/MPR dengan cara Mosi Tidak Percaya dan menolak laporan pertanggung-jawabannya dalam Sidang MPR, yang akhirnya membuat Habibie kecewa dan enggan ikut dalam Pilpres. Presiden Habibie memangku jabatan hanya 18 bulan saja.

Presiden RI ke 4 Alm. Abdurrahman Wahid : “Digulingkan dengan paksa” dari jabatannya oleh keputusan Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, yang membuatnya terdepak dari Istana sebelum akhir masa jabatannya. Presiden Abdurrahan Wahid (Gus Dur) menduduki kursi kepresidenan hanya 2 tahun 9 bulan.

Presiden RI ke 5, Megawati Sukarnoputri : adalah satu-satunya presiden Indonesia yang turun dari jabatannya secara wajar, yakni karena kalah dalam perolehan suara saat Pilpres 2004.

Dari catatan di atas, sejarah membuktikan bahwa dari 5 Presiden RI yang terdahulu, hanya Presiden Megawati saja yang turun dari jabatannya secara wajar, sedangkan 4 Presiden RI sebelumnya dipaksa mengakhiri jabatannya dengan jalan “digulingkan” melalui berbagai macam cara, ada yang secara berterang, dan ada pula yang secara halus karena sengaja dikemas dengan bungkus konstitusi. Namun apapun namanya, yang dialami oleh Empat Presiden RI tersebut di atas adalah suatu “penggulingan”.

Sejumlah kader elit Partai Demokrat belakangan ini gemar menggunakan istilah “makar” dalam merespon berbagai pihak yang mereka tuding bermaksud menggulingkan pemerintah rezim SBY sebelum akhir masa jabatannya pada 2014.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan, menuding bahwa pernyataan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, di sejumlah media yang menyatakan masa kepemimpinan presiden SBY tak akan sampai 2014 dianggapnya suatu indikasi bahwa Wiranto ingin bertindak makar menggulingkan SBY.

Pohan mengatakan agar Wiranto sebaiknya bersaing secara sehat dan konstitusional. “Kita harus percaya konstitusi kita kalau sirkulasi elite itu lima tahun sekali. Pak SBY 2014 sudah tidak bisa lagi mencalonkan. Sudahlah kita selesaikan di situ, kecuali presiden melakukan kesalahan konstitusional. Jangan ada masalah sedikit bilang tidak akan sampai 2014,” ujarnya kesal.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul. Menurutnya, Wiranto sebaiknya tidak menari di atas pihak-pihak yang ingin menjatuhkan SBY. Ruhut menyebut mereka yang menginginkan SBY jatuh hanyalah sampah-sampah politik. “Wiranto jangan latah. Menari di atas sampah-sampah politik. Siapa sampah pol? Mereka yang mau melengserkan SBY!” tudingnya.

Tampaknya para kader elit Partai Demokrat seperti Ramadhan Pohan dan Ruhut Sitompul lupa bahwa 4 (empat) Presiden RI juga berakhir dengan cara “digulingkan”. Hanya caranya saja yang berbeda, ada yang secara kasar dan terang-terangan seperti penggulingan Presiden Sukarno, dan ada juga yang dikemas dengan “bungkus” tertentu, semisal bungkus Sidang Istimewa MPR, bungkus Mosi Tidak Percaya, bungkus penolakan Laporan Pertanggung-jawaban, dan sebagainya agar “terlihat konstitusional”, padahal pada dasarnya sama saja bahwa itu semua adalah tindakan penggulingan presiden. Para kader Demokrat tersebut lupa bahwa Rakyat Indonesia sudah pernah menggulingkan 4 presiden, dan tindakan tersebut terbukti sah-sah saja, bahkan dicatat dalam kitab-kitab sejarah.

Penggulingan presiden dengan cara Kudeta

Bagi mereka yang sudah tak sanggup bersabar lagi menunggu datangnya pemilu 2014 dan memilih langkah penggulingan presiden diluar prosedur konstitusi, sebaiknya mencermati pendapat mantan Menhankam Pangab Jenderal (Purn) Wiranto seputar masalah Kudeta.

1] Wiranto berpendapat bahwa satu-satunya pihak yang paling sanggup melakukan kudeta terhadap pemerintah adalah pihak militer. Dalam sebuah diskusi dengan tema “Kenaikan BBM = Makar” di Gedung DPR, pada hari Kamis (8/3/2012), Wiranto membantah berbagai tudingan yang diarahkan kader Demokrat kepadanya.

“Sebenarnya yang mampu melakukan kudeta atau makar itu militer. Kenapa militer, karena organisasinya kuat, mantap, solid, disiplinnya bagus dan keberadaannya menyebar di seluruh negeri,” tutur Wiranto menjabarkan.

Dengan alasan seperti yang tersebut diatas, petinggi militer, lanjut Wiranto, jika menginginkan gerakan makar jauh lebih mudah dibandingkan organisasi lain. Upaya makar ini biasanya terjadi di negara-negara berkembang. Sebagai contoh Wiranto merujuk pada negara Thailand dan Myanmar.

Selanjutnya Wiranto mengatakan, kedudukan seorang Presiden RI cukup kuat dalam menghadapi kemungkinan kudeta “Kenapa di Indonesia tidak terjadi kudeta militer? Itulah hebatnya kita, karena Presiden kita adalah panglima tertinggi. Siapa presidennya, bagaimanapun potongannya, itu panglima tertinggi,” ujar Wiranto.

Organisasi militer di Indonesia menurut Wiranto cukup unik, karena Panglima TNI wilayahnya dibagi habis kepada para komando wilayah seperti Pangdam, Panglima Udara, Angkatan Laut, Armabar dan lain sebagainya. Sehingga Panglima TNI, menurutnya, tidak mempunyai kekuatan apa-apa, selain kekuatan komando melalui sub koordinasi. “Yang punya kekuatan langsung itu Kostrad, tetapi keberadaannya tidak di seluruh wilayah. Sehingga kalau mau melakukan itu (makar, red.) tidak mungkin, karena tidak tersebar,” paparnya.

2] Lebih lanjut lagi Wiranto menjelaskan bahwa kemungkinan makar juga bisa dilakukan oleh warga sipil yang mempunyai posisi penting dan strategis di masyarakat, seperti pemimpin partai politik atau pun organisasi masyarakat. Namun keberadaannya head to head langsung dengan pemerintah dengan mengambil sikap oposan. Dengan catatan, pemimpin ini bisa menggerakkan massa dalam jumlah yang besar secara massif dan dalam waktu yang sangat singkat. “Di Indonesia sangat tidak mungkin seorang pemimpin yang mampu mengerahkan kekuatan besar dalam waktu yang cepat, tidak bisa,” tegas Wiranto.

3] Yang ketiga, lanjut Wiranto, adanya nasional disorder atau kesemrawutan hukum. Masyarakat tanpa dikomando bergerak secara serentak seperti bola salju. Mereka bergerak karena mengindikasikan hukum tidak ditegakkan secara baik oleh pemerintah. Hukum dipandang tidak lagi dapat mengawal proses demokrasi, melainkan jadi komoditas politik.

Kalau kita mempelajari paparan Jenderal (Purn) Wiranto di atas dengan cermat dan seksama, sebetulnya mengandung dua arti, tergantung dari bagaimana orang memahaminya. Karena di satu sisi Wiranto seolah mengatakan bahwa Kudeta itu tidak mudah dengan berbagai alasan yang dikemukakannya, namun disisi lain Wiranto seolah memberikan “KUNCI” yang bisa dijadikan panduan bahwa “tindakan kudeta sangat mungkin dilakukan” asalkan pihak-pihak yang terkait mampu mengorganisir gerakannya seperti yang dipaparkan oleh Wiranto.

Misalkan, ada sebuah kelompok organisasi massa yang setelah melakukan lobi-lobi khusus akhirnya berhasil meyakinkan Panglima TNI untuk membantu kelompoknya melakukan kudeta. Kemudian Panglima TNI pun berhasil meyakinkan para Pangdam di setiap daerah untuk memobilisasi pasukan, atau, agar tidak menganggu aksi kelompok yang akan melakukan kudeta, seperti saat militer mendiamkan saja peristiwa aksi penggulingan Presiden Suharto pada tahun 1998. Kemudian kelompok ormas tersebut juga berhasil mengadakan lobi-lobi dengan kelompok-kelompok mahasiswa dan ormas-ormas lain yang sama-sama tidak puas dengan kinerja pemerintah agar bergabung dalam gerakan kudeta. Kalau hal itu dilakukan, bukankah tidak mustahil nanti pada akhirnya kelompok tersebut akan berhasil melumpuhkan pemerintah dan melakukan kudeta? [KbrNet/adl]

15 Tanggapan to “Empat Presiden RI Digulingkan, Bagaimana SBY?”

  1. TUMBANGKAN REZIM SBY!!
    Ganti dgn pemimpin yg amanah.
    Jadikan SBY menjdi presiden yg ke 5 yg digulingkan, biar jadi pelajaran bagi presiden2 berikutnya.

  2. sandy pramuja said

    INDONESIA TANAH AIRKU………!!! INDONESIA MERDEKA…..!!coba dech bagi yang berpendidikan tu yang profesional…………………!!!!

  3. Dulkenyut said

    Jika setiap pergantian Presiden dg cara penggulingan atau kudeta seperti di atas maka yang jadi korban itu juga pasti rakyat kecil Pak. Krisis ekonomi pasca lengsernya Soeharto juga tidak sepenuhnya pulih, lalu apalah artinya penggulingan atau kudeta, jika rakyat tetap sengsara. Apakah Pak Wiranto jika berhasil mengkudeta SBY, bisa menurunkan harga BBM? Jika ya, silahkan kudeta SBY, tapi bila ragu sebaiknya urungkan niat itu.. Rakyat sudah letih dg janji2..

  4. Tan Panama said

    Rapor SBY penuh angka merah, tidak bisa naik kelas, jadi harus mengulang jadi presiden.

    Rapor SBY penuh angka merah, tidak bisa naik kelas, jadi harus mengulang jadi presiden.

    Rapor SBY penuh angka merah, tidak bisa naik kelas, jadi harus mengulang jadi presiden.

  5. abu ramiz said

    hai pejabat2 korup,,hormati darah para pejuang yng telah melahirkn NKRI hormatai para ulama hormati para kiai yng berjibaku berjuang bersastu melahirkan NKRI mereka tidak ridho bangsa ini diisi oleh bangsat bangsat harta rakyat dan hanyua dijadiakn tumbal para garong,,kalian telah memiskinkan bangsa ini, kami anak cucunya,,,!!! tidak akan tinggal diam !!! allahu akbar !!,,,

  6. chilmi hasbullah said

    Aku berharap SBY sbg presiden RI beserta pengikutnya TURUN JABATAN dan hilangkan hal2 yang berbau Demokrat…beban Indonesia akan berkurang tanpa hal2 yang berbau Demokrat……..!!!!

  7. Singodimedjo said

    Situju golingkan presiden yang tak amanah……

  8. nosi said

    hancurkan saja rezim SBY,,,,,,,,,,
    pemimpin seperti itu tdk d perlukan olh masyarakat indonesia,,,,,,,,,,
    indonesi memerlukakan pemimpin yg tegas, cerdas dan bijak dlm menentukan kebijakan…………
    gulingkan gulingkan gulingkan

  9. klen said

    kayaknya di negara indonesia gak ada pemimpin yang jujur, mementingkan diri sendiri, rakyatnya di terlantarkan,,,,,,,

  10. bramsonata said

    Rasulallah saw. melarang umatnya menggulingkan seorang presiden /pimpinan negara yg telah terpilih secara syah.
    menurut saya, umat Islam mengobarkan shallat berjamaah di masjid(sekali lagi di masjid), Sebab senjata yg paling
    ditakuti musuh islam : Masjid yg makmur dan umat Islam yg seteril dari keserikan(menyekutukan Tuhan). Dua ini
    ditinggalkan UMAT ISLAM KALAH!

  11. Anonim said

    @bramsonata : maaf, apa yang membuat anda yakin sby-budiono telah terpilih oleh rakyat secara syah? tidak kah anda tau, atau kah berpura2 lupa dgn kasus it suara y telah direkayasa sebisa mungkin dengan mengandalkan kekuasaan dalam hal ini bp.antasari y menjadi korban !

  12. wawan said

    2 Saran memilih para pemimpin bangsa ke depan;

    1.pastikan dia kaya, bukan hanya kaya harta tapi kaya hati dan ilmu yang bermanfaat
    2. ini yang penting, pastikan dia tidak GILA. Tidak seperti kebanyakan sekarang..sudah pada GILA tahta..Gila harta..bahkan GILA wanita..atau memang GILA beneran.

    GILA BENERRR … sudah dipenjara karena ketahuan nge-Rampok uang negara..masih belaga Sakit dan Pura pura …. BEGO !!!

  13. wawan said

    3 tingkatan bentuk protes di NEGRI TERCINTA??

    I. Pemimpin berlaga tidak mendengar AKSI UNJUK RASA ..damai?
    II. Pemimpin tidak mendengar karena masih tidak mau tahu, DEMO MASAL !!!
    III. Pemimpin tidak mendengar karena memang BUDEG, teror..BOM @#$%^&#@!

  14. wawan said

    Catatan Kelam anak Negri
    http://mitra-sbm.blogspot.com/2012/09/catatan-kelam-anak-negri.html

    Artikel ini saya tulis bukan untuk menghujat takdir, apalagi keputusan mutlak yang sudah ditentukan oleh Sang Pencipta, hanya sekedar berbagi..bahwa arah dan jalan hidup adalah pilihan..hanya mungkin kesempatan buat saya yang belum tiba.

    Saya adalah bukan seorang pahlawan, bahkan sekedar keturunan putra pejuang pun tidak..
    Itulah kesalahan saya…
    Seandainya kalau saya sudah ada pada waktu itu.. mungkin menjadi seorang tokoh yang bisa membuat sejarah Indonesia tidak terlalu lama dijajah..sehingga negri ini sudah bisa membangun sosial, budaya, politik dan terutama ekonomi yang lebih baik.

    Mungkin para pahlawan yang gugur ..akan meratap melihat negri ini sekarang.. dan mungkin juga menyesali dan mempertanyakan kembali.. apakah perjuangan yang sudah dilakukan menjadi sia sia belaka…
    Karena Melihat negri sekarang ini .. bukan lebih baik.. malah compang camping

    Dibidang sosial.. apa yang mau enak dilihat
    Pembangunan yang tidak merata…
    Bahkan membangun apa sih?
    Itu memang kesalahan saya..
    Kenapa saya tidak bisa jadi gubernur untuk daerah yang tertinggal
    Tentu saya akan menggugat pemerintah pusat.. dan saya tidak takut dengan presiden kalau kebijakan pemerintah tidak adil..lagipula saya dipilih bukan oleh presiden tapi dipilih oleh rakyat daerah.

    Dibidang budaya; saya tidak bisa apa apa
    Betapa sedih kebudayaan negri ini yang tidak banyak berkembang di dunia luar
    Dari dulu hanya bali dan bali saja yang mereka lebih tahu..
    Peninggalan peninggalan sejarah yang banyak tidak terpelihara dengan baik
    Jangankan biaya observasi untuk penemuan peninggalan sejarah budaya yang miskin anggaran,
    Seni budaya yang sudah ada pun dan sering di obok obok oleh negara lain pun masih bersikap tenggang rasa..
    Itulah kesalahan saya..
    Kenapa saya tidak punya anggaran banyak.. padahal kalau ada sudah saya daftarkan ke UNESCO
    semua nama peninggalan sejarah seni budaya negri, karena dengan begitu mungkin salah satu cara saya secara nyata mencintai dan menghargai warisan budaya leluhur.

    Di bidang politik;sungguh tragis melihat faktanya sekarang
    Duh gusti ..pada kemana pemimpin negri ini,
    Lihatlah pertikaian warga didaerah semakin banyak, teror bom semakin meningkat
    Mungkin teror adalah salah satu bentuk protes menandakan cermin pemimpin yang kurang wibawa, arif dan bijak, karena bentuk demo sudah tidak ampuh lagi untuk didengar ..
    Ini adalah salah saya ..
    Kenapa saya tidak menjadi anggota dewan .. yang tentunya lebih banyak mendengar dan membela kepentingan rakyat banyak..tidak terlena dan hanya mendengar gemerincing uang logam yang haram..dan yang hanya menuntut pasilitas.. yah ini salah saya juga, kenapa saya tidak sekalian menjadi ketua dewan.. yang bisa mengambil keputusan untuk menindak anggota yang tidak becus mengurus aspirasi rakyat..

    Dibidang Ekonomi, ini yang penting.. tiang utama negri malah semakin keropos
    Karena apabila suatu negri ekonomi baik.. tentunya rakyatnya pun ikut menikmatinya
    Tidak seperti sekarang ini,
    Berbagai sektor ekomoni mengalami devisit..
    Harga harga cenderung naik yang tidak diimbangi dengan pendapatan penduduk
    Kemiskinan bertambah karena pengangguran malah semakin berlimpah
    Itulah kesalahan saya..
    Mengapa Saya tidak bisa setidaknya menjadi pengusaha sukses dan mapan .. paling tidak saya bisa membangun sektor di berbagai daerah yang tertinggal.. dan sekaligus bisa menyerap tenaga kerja, dan yang tidak hanya mengandalkan mencari nafkah yang lebih baik untuk datang ke ibukota.

    Dan yang paling parah jika melihat sekarang ini Korupsi dimana mana..
    Seolah olah pimpinan pemerintah masa bodo dengan kejadian didepan mata,
    Banyak berita di berbagai kementrian bukan hanya korupsi uang.. tapi waktu juga semakin banyak dikorupsi..
    Itulah kesalahan saya ..
    Yang tidak bisa jadi penasehat presiden..
    Tentunya saya akan mengingatkan presiden untuk lebih melihat kejadian ini,
    Karena dengan tidak mengambil sikap dan tindakan yang tegas ..
    Bukan hanya wibawa yang dipertaruhkan.. tapi penyesalan rakyat yang ikut memilih karena telah salah pilih..Pemimpin bangsa yang tidak bisa apa apa ..
    Kalau sekarang negri ini tidak ada yang bisa dibanggakan..bahkan hanya untuk sekedar bidang olah raga..
    Iinilah juga kesalahan saya ..
    kenapa saya tidak bisa menjadi salah satu atlit yang baik dan berprestasi, dan kalau pun itu tidak bisa saya lakukan, kenapa saya tidak bisa menjadi menteri olahraga sekalian.. biar bisa mencari dan membina bibit olah raga yang berprestasi dan bisa membanggakan.. tidak terlena dengan kekuasaan yang saat ini semu.
    Dana uang untuk pembinaan atlit dan membangun gedung olahraga yang baik bisa saya bangun dengan laporan yang benar dan transparan.

    Duh..para leluhur dan para pahlawan, maafkan saya..
    Semua yang terjadi itu memang salah saya ..
    Karena saat ini saya tidak bisa menjadi salah seorang pemimpin dari mereka.. yang tidak bisa ikut juga mengingatkan kelalaian kebijakan yang salah..
    Saya juga ikut bersalah kalau ternyata reformasi dulu ikut ikutan mendoakan agar sukses, ternyata malah seperti ini..

    Dan kalau masa depan negri ini masih kelam..
    Menangislah para leluhur..
    Menangislah para pahlawan…
    semua adalah kesalahan saya ..
    karena saat ini saya tidak bisa berbuat apa-apa

    Pondok Ungu, September 2012
    penulis, wawan surya

  15. taUbat said

    BEM SE-INDONESIA SIAP TURUN KRITISI KINERJA PRESIDEN JOKOWI

    SELASA, 19 MEI 2015 | 10:05 WIB

    SUARASURABAYA.NET – BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) SE-INDONESIA TETAP AKAN TURUN KE JALAN UNTUK MENGKRITISI KINERJA PEMERINTAHAN JOKOWI YANG DINILAI MASIH JAUH DARI HARAPAN RAKYAT DAN JANJI-JANJI YANG DIUCAPKAN DALAM KAMPANYE PILPRES.

    AKSI TURUN KE JALAN YANG AKAN DIIKUTI RIBUAN MAHASISWA PERWAKILAN BEM SELURUH INDONESIA INI DIGELAR 21 MEI 2015 DI DEPAN ISTANA MERDEKA JAKARTA.

    ANDI AULIA RAHMAN KETUA BEM UNIVERSITAS INDONESIA ATAS NAMA PERWAKILAN BEM PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA PADA SENIN (18/5/2015) MALAM MENGATAKAN TIDAK PUAS DENGAN HASIL PERTEMUAN PRESIDEN JOKOWI.

    JAWABAN YANG DIBERIKAN PRESIDEN TENTANG PENUNTASAN KASUS PELANGGARAN HAM DI INDONESIA YANG DITUNTUT OLEH MAHASISWA DINILAI NORMATIF. DEMIKIAN PULA MASALAH PERMENDIKBUD NOMOR 49 TENTANG BATAS MASA KULIAH DAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT), PRESIDEN BERJANJI AKAN MENJAWABNYA DI LAIN WAKTU.

    MASALAH BBM YANG JUGA DIKRITISI MAHASISWA, ANDI AULIA RAHMAN MENJELASKAN, BANYAK JAWABAN DARI PRESIDEN YANG MEMBUAT PERWAKILAN BEM TIDAK PUAS. SOAL KENAIKAN HARGA BBM, PRESIDEN MENJANJIKAN TRANSPARANSI ALOKASI PENGALIHAN SUBSIDI BBM.

    PRESIDEN MEMBERI KEPASTIAN PENGELOLAAN BLOK MAHAKAM MAYORITAS AKAN DIPEGANG NEGARA. DIKATAKAN PULA DALAM SATU ATAU DUA MINGGU KE DEPAN, PRESIDEN AKAN MENGELUARKAN KEBIJAKAN YANG BERPIHAK KEPADA NEGARA.

    SEBAGAI BENTUK JAMINAN NEGARA TENTANG KENAIKAN HARGA BBM, NEGARA AKAN MENGELUARKAN KEBIJAKAN HARGA BATAS ATAS YANG SELAMA INI NAIK TURUN. SECARA UMUM, HASIL PERTEMUAN SENIN (18/5/2015) MALAM DIKATAKAN BELUM MEMUASKAN PERWAKILAN MAHASISWA. OLEH KARENA ITU, MASIH BANYAK PERSOALAN YANG HARUS DIPROTES DAN DITUNTUT LAGI.

    KETUA BEM UNIVERSITAS INDONESIA MEMBANTAH, PERTEMUANNYA DENGAN PRESIDEN PADA SENIN (18/5/2015) MALAM SEBUAH NEGOSIASI UNTUK MEMBUNGKAM SUARA MAHASISWA. (DWI/RST)

    JOSE ASMANU | RESTU INDAH

    kelanakota.suarasurabaya.net/news/2015/152580-BEM-se-Indonesia-Siap-Turun-Kritisi-Kinerja-Presiden-Jokowi

Komentar "PILIHAN" akan diambil menjadi artikel KabarNet.